"Iya. Sebenarnya saat aku pertama kali masuk SMA sebagai anak baru, aku gugup lalu melihat kak Fahriza lagi mengomeli seorang pria dengan tegas entah kenapa aku malah kagum. Lalu yang awalnya aku merasa tidak cocok dikelas karena tidak memiliki teman dekat, saat dikantin aku melihat kak Fahriza sedang mengobrol hanya dengan dua temannya dan aku pernah dengar dia bicara bahwa dia tidak mau punya banyak teman karena kebanyakan temannya munafik."ucap Athalla yang bercerita dengan wajah merah merona karena malu.
"Jadi? Kamu suka pada pandangan pertama?"tanya Hamdi menduga.
Athalla menunduk lalu mengangguk malu.
Yasir, Ilyasa, dan Hamdi tersenyum senang.
"Jadi perjodohannya kamu terima?"tanya Yasir.
"Iya. Tapi aku minta tolong sesuatu, boleh?"balas tanya Athalla.
"Silahkan."ucap Ilyasa.
"Tolong rahasiakan dari kak Fahriza, aku enggak mau kak Fahriza menjauh disaat aku mencoba dekat dengannya."pinta Athalla yang masih menunduk malu.
"Tenang saja Athalla, saya dan Hamdi akan merahasiakan ini."ucap Ilyasa menepuk bahu Athalla.
"Ayah juga akan merahasiakan Atha."tambah Yasir.
"Jadi kamu jangan menyerah mendekati Fahriza, oke?"ujar Hamdi menyemangati.
"Siap! Terima kasih semuanya."ucap Athalla senang.
Lalu di ambang pintu, seseorang memerhatikan percakapan mereka sedari tadi.
"Apa?!! Abang terima perjodohan! Abang yang notabene nya benci perjodohan, ...b..ba...bagaimana bisa?"batin Syafira tak percaya.
"Seperti apa kak Fahriza itu? Bagaimana bisa dia merubah pola pikir bang Atha? Aku harus mencari tau!"tekad Syafira.
"Mencari tau apa Fir?"tanya Kayla yang datang dari belakang Syafira.
"Ya Allah, bun! Ngagetin tau!"marah Syafira.
"Yeh nyalahin bunda. Kamu kenapa malah berdiri di ambang pintu? Susah jodoh loh."ucap Kayla menakuti.
"Buuundaaa! Ish doain nya kok jelek."ngambek Syafira.
"Udah-udah ayok kita masuk ke ruang tamu, ikut ngobrol."ujar Kayla merangkul anak bontotnya.
"Mulai besok kamu boleh berangkat dan pulang bareng Fahriza, itung-itung biar tambah dekat."ujar Hamdi.
"Siap mas."ucap Athalla semangat.
"Lagi ngobrolin Fahriza ya?"duga Kayla yang baru datang.
"Iya nih bun. Atha menerima perjodohan ini."ucap Yasir.
"Wah! Beneran? Selamat Atha, kamu enggak jomblo lagi."ucap Kayla.
"Bun, kok diumbar sih statusku, enggak enak tau."balas Athalla sedikit kesal.
"Maaf-maaf."
"Jadi ini kak Fahriza. Cantik sih, imut juga sih, tapi cantikan dan imutan aku. Apa sih yang abang lihat darinya?"batin Syafira bingung sembari melihat foto yang berada di ponsel Ilyasa yang terletak di atas meja.
Esoknya...
At Windy's Family home...
Tiiiiin...
"Astagfirullah! Aguuuunggg!!! Berisik banget!"omel Fahriza yang keluar dari rumah Windy menghampiri seorang remaja pria dengan motornya.
Remaja pria bernama Agung itu hanya menyengir tak jelas dan terlihat senang karena melihat Fahriza marah.
Agung juga memiliki keycard karena dia juga tinggal di perumahan ini bersama keluarganya.
"Udah deh Za jangan ribut, masih pagi."peringat Reta.
"Pacar lu duluan, Ret! Hajar kenapa sih. Kesal banget gue."balas Fahriza tak terima.
Tin...tin
"Aduh jangan berisik dong di rumah orang, udah numpang enggak tau diri banget."tukas seseorang dan ternyata Andre dengan wajah ngeselinnya.
"Minta di pukul ya wajah lo? Sini!"tantang Fahriza.
"Za udah. Kita berangkat sekolah aja."ujar Windy yang sudah mengunci pintunya.
"Lu mau sekolah? Yakin? Kan lu masih sakit Win. Istirahat sana."pinta Fahriza.
"Enggak apa. Gue udah sehat Za. Yuk."ucap Windy lembut.
"Win, lu kok bersikap lembut ke siapapun masa cuma gue doang yang enggak. Windyyy gue iri tau!"teriak Andre yang kesal.
Fahriza memukul helm yang dikenakan Andre.
"Sakit pinterrr!"tukas Andre kesal.
"Tangan gue yang sakit bukan kepala lo tau!"balas Fahriza sewot.
"Win sebagai hukuman lu bersifat kasar ke gue, lu harus pulang dan berangkat sekolah bareng gue setiap hari, titik!"tegas Andre yang mengacuhkan Fahriza.
"Apaan sih? Dasar gila!"ketus Windy.
"Lu kan udah jadi budak gue."ucap Andre memojokkan Windy.
Windy hanya membalas dengan tatapan benci.
Andre tersenyum senang.
Lalu mereka keluar dari perumahan, saat di depan perumahan Sanjaya...
Tin.
"Permisi. Selamat pagi semua."sapa seseorang.
"Pagi."balas mereka.
"Eh, Athalla!"terkejut Fahriza.
"Eh lo. Ngapain disini?"tanya Andre dan Agung.
"Rumah saya dekat sini bang lalu enggak sengaja lihat kalian yang sedang cekcok sedikit, jadi saya memutuskan untuk kesini."jawab Athalla.
"Eh adek kelas. Panggilnya gausah formal dong, serasa sama polisi aja."ucap Agung.
"Oh maaf, kalau begitu saya harus gimana?"tanya Athalla.
"Panggil kita pakai lo-gue aja."ujar Agung.
Buk
Punggung Agung di pukul seseorang.
"Jangan ajari anak yang polos dan sopan santun ini dengan ide buruk lo! Dasar cumi!"Fahriza memarahi Agung.
Athalla menatap kagum Fahriza yang sedang marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketos gila [END]
Acakapa jadinya saat ketos naksir anggotanya padahal dalam ketentuan OSIS di sekolahnya, dilarang pacaran bahkan saling suka. #readthenvote