KG 7

172 10 0
                                    

Di rumah orang tua Athalla...

"Assalamu'alaikum. Aku pulang."ucap Athalla.

"Wa'alaikumsalam. Atha kamu langsung mandi ya sehabis itu pakai baju yang ada di ranjangmu. Cepat ya."balas Kayla-ibunda Athalla.

"Ada apa bun? Atha capek. Abis mandi Atha mau tidur."ucap Athalla.

"Atha, ayah sedang kedatangan tamu relasi bisnis, tolong temani ayahmu."balas Kayla.

"Huuftt... yaudah."pasrah Athalla lalu memasuki kamarnya.

Athalla merebahkan diri di ranjangnya yang luas.

"Kak Fahriza lagi apa ya? Kira-kira kak Fahriza mau dekat denganku enggak ya?"pikiran Athalla terus berputar dipertanyaan itu.

"Athalla Ya Allah, cepat mandi."titah Kayla yang melihat putranya masih malas-malasan.

"Iyaiya Atha mandi."ucap Athalla yang langsung memasuki kamar mandi.

Syafira Pov.

Namaku Syafira Rahila Kevandra, panggilan Fira, usiaku sekarang menginjak 14 tahun. Aku kelas 8 SMP.

Saat dikamar, aku mendengar bunda sedang mengomeli abangku. Entah apa masalahnya.

Aku keluar kamar dan melihat bunda sedang memantau abang dari ambang pintu kamarnya.

"Bun, ada apa?"tanyaku.

"Ini abangmu leletnya kebangetan. Udah ditungguin malah tiduran dulu."jawab bunda dengan wajah kesalnya.

Abang memang bukan orang yang gagah, galak, marah-marah, suka berantem atau apalah yang biasanya sifat pria lain. Tapi abangku adalah pria yang bisa memimpin, bertanggung jawab, lemah lembut terhadap siapa pun, murah senyum, dan tidak pernah marah. Abang juga orang yang penurut, pekerja keras dan pengertian.

Abang enggak suka berantem tapi dia belajar bela diri untuk melindungi aku, ayah, bunda, dan dirinya sendiri.

Abang itu cerdas, care, dan yah perfect menurutku. Tapi ada kekurangan yang dimiliki abangku.

Abang tidak mau diremehkan dan paling benci yang namanya perjodohan, tapi hari ini datang.

Author Pov.

"Bun, di ruang tamu ayah sedang ngobrol sama siapa?"tanya Syafira.

"Relasi bisnis. Lagi ngobrolin tentang kerja sama dan saling mengenalkan penerus mereka. Nah mereka juga sedang mengusulkan agar kerja sama mereka tidak terputus, salah satu anak ayah dan relasi bisnis ayah akan dijodohkan. Entah abangmu atau kamu."jawab Kayla.

Mata Syafira membulat.

"Aku enggak mau!"tolak Syafira.

"Yaudah biar abangmu. Pasti dia mau."ucap Kayla santai.

"Tapi abang paling benci dengan perjodohan, bun."balas Syafira.

"Makanya bunda kasih option. Mau kamu atau abangmu. Udah jelaskan."ucap Kayla.

Syafira memasuki kamarnya kembali lalu Athalla baru selesai mandi dan langsung memakai baju yang telah disiapkan Kayla.

"Bun, aku sudah siap."ucap Athalla.

"Bagus, anak bunda udah tampan banget. Silahkan turun."ujar Kayla.

Athalla turun mengikuti instruksi Kayla.

Di ruang tamu...

"Ayah."panggil Athalla.

"Nah Ilyasa, ini anakku. Namanya Athalla."ucap Yasir-ayahanda Athalla memperkenalkan.

"Salam kenal Athalla, saya Ilyasa relasi bisnis ayahmu dan juga teman saat SMP. Lalu ini Hamdi, anak sulung saya, penerus saya seperti kamu juga."balas Ilyasa mengajak jabat tangan.

Athalla menerima jabatan tangan. Lalu Athalla dan Hamdi juga saling berjabat tangan dan tersenyum.

"Ayok kita duduk kembali. Atha, kamu duduk sebelah ayah."ujar Yasir.

"Iya ayah."balas Athalla.

"Athalla, kamu duduk dibangku kelas berapa?"tanya Ilyasa memulai pembicaraan.

"Kelas 11 pak."jawab Athalla.

"Kata pak Yasir kamu sekolah di SMA FAV YOURS ya, apa benar?"tanya Hamdi.

"Iya benar pak Hamdi."jawab Athalla.

"Jangan panggil saya pak, panggil mas aja. Berarti kamu satu sekolah dengan adikku dan adik ipar ku."ucap Hamdi.

"Wah. Syukurlah aku sekolah ada seseorang yang aku kenal."gumam Athalla.

"Oh ya kamu anak baru ya? Pindahan darimana?"tanya Hamdi.

"Aku pindah sekolah dari Singapura kesini karena bosan tinggal sendiri disana."jawab Athalla.

"Hm...Athalla, kami sedang membicarakan sesuatu. Untuk menjalin kerja sama yang tidak akan terputus, dalam dunia bisnis akan ada perjodohan. Apa kamu mau menerima perjodohan tersebut sebagai penerus Yasir?"tanya Ilyasa.

"Siapa yang akan menjadi calon istri saya?"tanya balik Athalla.

"Jika pak Ilyasa yang meminta artinya ayah tidak berani meminta aku melakukan perjodohan, tapi karena mereka tau aku tidak suka dijodohkan makanya lewat perantara pak Ilyasa. Aku sangat membenci perjodohan. Karena yang namanya perjodohan adalah pemaksaan."batin Athalla.

"Dengan anak saya. Jika Athalla tidak setuju, tidak apa karena hubungan kerja sama masih bisa dijalani juga. Sebenernya tujuan utama saya meminta kamu dijodohkan agar anak saya memiliki masa depan yang tepat. Anak saya itu sifatnya jelek banget jadi tidak ada teman laki-laki yang mau mendekatinya kecuali saudara iparnya dan pacar dari sahabatnya."jawab Ilyasa.

"Maaf, kalau boleh tau anak bapak yang mana?"tanya Athalla.

"Namanya Fahriza Azzahra Lavendra. Ini orangnya."jawab Ilyasa menunjukkan foto Fahriza lewat ponselnya.

"Eh?! Kak Fahriza!"terkejut Athalla.

"Kamu mengenalnya?"tanya Hamdi.

ketos gila [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang