"Oke. Udah tau kan rumah gue?"tanya Fahriza.
"Udah kak."jawab Athalla.
"Sip. Akhirnya ada teman buat olahraga juga."senang Fahriza.
Mereka kembali ke meja kantin.
"Lama banget Zaaaa!"kesal Windy.
"Sorry sorry keasyikan ngobrol. Hehehe."ucap Fahriza.
"Kalau gitu martabak oreo nya satu buat gue."balas Windy mengambil 1 dari 3 martabak oreo.
"Iyaiya. Ret, lu mau martabak enggak?"tawar Fahriza.
"Mau dong. Gue berdua Agung."ucap Reta mengambil 1 dari 2.
"Thal mau enggak?"tawar Fahriza.
"Enggak kak makasih."jawab Athalla.
"Oh ya lu berdua enggak bawa bekal? Biasanya bawa. Gue aja sama Agung bawa kok."tanya Reta ke Fahriza dan Windy.
"Bawa tapi dikelas."jawab keduanya.
"Trus enggak di makan?"tanya Agung.
"Di makanlah."jawab keduanya.
Setelah selesai makan, mereka kembali ke kelas masing-masing.
"Kenapa hubungan gue sama Andre jadi canggung? Apa karena semalam?"batin Windy bertanya-tanya.
Sesampainya di kelas...
'Ketua OSIS harap ke ruang kepala sekolah sekarang. Sekali lagi panggilan kepada Ketua OSIS untuk segera ke ruang kepala sekolah sekarang. Terima kasih.'
Sebuah central sound memanggil Andre.
"Huff pasti ada rapat nanti."keluh Windy.
Istirahat kedua, bertepatan dengan solat dzuhur berjama'ah. Windy dan Fahriza memutuskan memakan bekal mereka setelah solat.
Lapangan dekat Lab...
"Ah, nasi nya banyak banget. Win bantuin gue ya."pinta Fahriza.
"Za gue dibawain bekal nya juga banyak."ucap Windy.
"Itu sih lu dibawain banyak banget sampai dua bekal."celetuk Fahriza.
"Yang satu lagi buat Andre, jangan salah paham. Nyokap gue yang bawain sebagai ucapan terima kasih udah nganter gue dan nyelamatin gue dari penculikan."jelas Windy.
"Orang tua lo tau! Kok bisa?"tanya Fahriza terkejut.
"Andre ngasih tau."jawab Windy rada kesal.
"Eh itu Andre sama Athalla."ucap Fahriza menunjuk dua pria yang berjalan di seberang lapangan.
"Andre, Athalla. Mau kemana?"panggil Fahriza.
"Ke lab IPA, mau minjem penggaris."jawab Andre.
"Buat apaan? Bukannya di lab lo ada?"tanya Fahriza.
"Hari ini ada simulasi kelas 12, trus kelas 11 nya di suruh pantau, nah karena kurang penggaris nya buat dua angkatan jadinya pinjam. Lu berdua ngapain disitu?"tanya balik Andre.
"Mau makan bekal."jawab Fahriza.
"Za, bilang suruh mereka mampir aja."pinta Windy.
"Sip."balas Fahriza.
"Ndre, Thal, abis dari lab kalian, makan bareng kita yak. Soalnya dibawain bekalnya banyak nih."ajak Fahriza.
"Iya tenang aja."balas Andre.
"Ayok."ajak Andre ke Athalla.
Beberapa menit kemudian...
Andre dan Athalla datang ke tempat Windy dan Fahriza.
"Nih."Windy menyodorkan kotak bekalnya ke Andre.
"Buat gue?"tanya Andre.
"Iya. Dari nyokap gue, katanya sebagai ucapan terima kasih buat semalam."jawab Windy.
"Oke. Gue terima."ucap Andre.
"Nah Athalla makan bareng gue. Nih pake garpu ya."ucap Fahriza.
"Eh? Enggak ganggu kakak makan nih?"tanya Athalla.
"Enggak. Gue udah kenyang gegara tadi di kantin jajan kebanyakan. Bantuin ya, kalau bekal gue enggak habis bisa di omelin gue."jawab Fahriza sembari memohon.
"Oke."ucap Athalla.
"Oh ya nanti pulang sekolah ada rapat, lo bertiga wajib ikut."ucap Andre.
"Apaan sih. Gue kan udah keluar."protes Fahriza.
"Itu keputusan sepihak lo. Sekolah aja masih data lo jadi pengurus OSIS."jelas Andre.
"Bang, saya kok juga?"tanya Athalla.
"Rekomendasi bu Lesi, wali kelas lo. Beliau mau lo masuk salah satu eskul dan organisasi."jawab Andre.
"Baiklah."ucap Athalla.
"Trus lo mau masuk eskul apa Athalla?"tanya Windy.
"Bareng gue aja Thal, masuk rohis dan masuk taekwondo. Hahaha rekomen doang, tapi terserah lo."ujar Fahriza.
"Oke. Aku mau masuk rohis, taekwondo, dan voli."ucap Athalla.
"Athalla, rohis bagian dari OSIS."ucap Windy memeberitahu.
"Iya enggak apa."balas Athalla.
"Banyak banget. Yakin waktu lo enggak bentrok?"tanya Fahriza.
"Insya Allah kalau diatur nya sesuai."jawab Athalla.
"Yaudah gue data."ucap Andre.
Pulang sekolah...
Di ruang OSIS...
"Hallo Fahriza. Lu kenapa enggak osis-osis sih?"tanya Luna.
"Lu tau kejadian tahun kemarin, gue merasa enggak becus dan merasa bersalah kepada lu semua dan murid-murid serta guru-guru. Gue udah mutusin keluar dari OSIS tapi Andre maksa mulu."jawab Fahriza.
"Iyalah. Bang Andre merasa bersalah menggantikan tempat lo kak."ucap Vian.
"Enggak mungkin. Andre tuh enjoy jadi ketos. Oh ya Ndre lu enggak ngenalin Athalla?"tanya Fahriza.
"Nah, ini anggota OSIS yang baru seperti yang gue kasih tau di grup. Dia anak 11 Math. Namanya Athalla Sanya Kevandra."ucap Andre.
"Salam kenal semuanya."ucap Athalla menunduk 90 derajat lalu tersenyum.
"Salam kenal juga Athalla."sapa mereka.
"Oke kita mulai aja rapatnya."ujar Andre.
Mereka semua duduk di tempatnya masing-masing.
"Jadi gue ngumpulin kalian disini ingin memberitahu bahwa pengajuan penghapusan salah satu peraturan sekolah...

KAMU SEDANG MEMBACA
ketos gila [END]
Acakapa jadinya saat ketos naksir anggotanya padahal dalam ketentuan OSIS di sekolahnya, dilarang pacaran bahkan saling suka. #readthenvote