"Dendam ke Fahriza. Karena masalah tahun lalu. Tapi mereka dendam ke Fahriza karena melukai teman mereka yang mengganggu ku."jelas Windy.
"Lalu mereka dendam ke kamu juga dan jadi ikut culik?"duga Cella.
"Bukan. Aku kan di hadang. Mereka mau nya bawa Fahriza agar di siksa. Trus aku bilang ke Reta untuk menelepon Andre, eh kami di beri obat bius dan di bawa juga. Jadi alasan aku dan Reta ikut di bawa karena mau melapor orang lain."ucap Windy.
"Ya sudah. Kalau begitu kamu mandi lalu makan, setelah itu istirahat."ujar Dea.
"Makasih."lalu Windy berjalan menuju kamarnya.
Esoknya...
Windy turun ke ruang makan. Sesampainya di meja makan, ia duduk di kursi.
"Win, mau bawa bekal?"tanya Dea.
"Mau mah."jawab Windy.
"Nih. Satu lagi kasih Andre ya, ucapan terima kasih."ucap Dea.
Windy mengangguk pasrah.
"Win, papa punya pemberitahuan untukmu. Mulai sekarang, kamu berangkat dan pulang sekolah bareng anak temannya papa ya, dia juga bersedia kok yah walau setelah satu hari dia berpikir. Mau kan? Biar kejadian seperti kemarin tidak terulang."ucap Irwan.
"Iya mau."jawaban pasrah Windy.
Ting...tong...
"Nah pas banget waktunya. Bik tolong suruh masuk ke ruang makan aja."pinta Irwan.
"Baik pak."balas bibi.
Windy memakan sarapannya sambil menunggu orang yang diajak papanya.
"Nah Andre. Bagaimana keadaanmu?"sapa Irwan.
"Selamat pagi om, tante, kak Celli, kak Cella."sapa Andre.
"Pagi juga Andre."balas sapa mereka.
Windy hanya melirik Andre lalu lanjut makan, walau Windy terlihat tenang tapi dia sedikit terkejut bahwa teman papanya yang di maksud adalah Akbar a.k.a ayahnya Andre.
Andre di undang sarapan bersama keluarga Windy. Setelah sarapan, mereka pamit berangkat sekolah.
Selama di perjalanan tidak ada yang bicara. Sesampainya di SMA FAV YOURS, Windy hanya bilang 'makasih' setelah itu pergi ke kelasnya lebih dulu meninggalkan Andre.
Jam istirahat...
Di kantin, Windy datang bersama Fahriza. Mereka mencari kursi yang kosong tapi semuanya penuh. Lalu seseorang mengagetkan mereka.
"Za, duduk bareng gue dan yang lainnya."ujar Andre-orang yang mengagetkan mereka.
"Oke. Ayok Win."ajak Fahriza mengagandeng tangan Windy.
Windy hanya mengikuti mereka. Windy dan Fahriza gabung bersama Andre, Athalla, Agung, dan Reta.
"Dilarang pacaran disini."tukas Fahriza.
"Iyaiya Za."ucap keduanya.
"Win, lu mau makan apa? Biar gue pesanin sekalian."tanya Fahriza.
"Mau nasi goreng pake kerupuk ya Za trus mau susu dan air putih juga."jawab Windy.
"Oke. Athalla lu enggak makan?"tanya Fahriza.
"Dia maunya bareng lo."celetuk Agung.
Wajah Athalla memerah, dia segera menunduk.
"Yaudah mau pesan apa? Biar sekalian bareng gue dan Windy."tanya Fahriza.
"Gausah kak, aku temani kakak aja, pesannya di sana."ucap Athalla.
"Oh oke."
Athalla dan Fahriza sudah jalan memesan makanan, lalu kesempatan itu di gunakan baik oleh Agung dan Reta. Mereka saling suap-suapan.
Andre yang fokus makan dan Windy hanya menjadi penonton.
"Ah kan gue bawa bekal. Yaudah deh makan bekalnya nanti istirahat kedua aja."batin Windy.
Di lain tempat...
"Thal, lu beli apa aja?"tanya Fahriza.
"Beli mie ayam dan air putih hangat aja kak."jawab Athalla.
"Oh. Udah kan? Kalau udah langsung ke meja aja, pasti Windy nungguin makanannya."ucap Fahriza.
"Kakak beli makanan banyak banget!"terkejut Athalla melihat nampan yang dibawa Fahriza penuh dengan makanan Fahriza dan Windy.
"Ahahaa maklum aja yak. Gue makannya emang banyak, jadi malu dah ketauan sama lo."ucap Fahriza sambil tertawa.
"Tapi kakak rajin olahraga enggak?"tanya Athalla.
"Eh? Olahraga? Em...jarang, karena kalau hari libur enaknya tuh tidur."jawab Fahriza.
"Kak, enggak baik loh kalau makan banyak jarang olahraga, penimbunan lemaknya berlebihan."ucap Athalla.
"Gendut maksud lo? Hm...iya sih tapi males aja olahraga sendirian. Saudara gue pada olahraga sama temannya, trus abang gue sama istrinya. Kalau gue olahraga sama orang tua gue, rasanya kayak ngerecokin mereka berdua."balas Fahriza.
"Trus kakak kok bisa jago berantem kalau enggak olahraga?"tanya Athalla.
"Setiap pulang sekolah gue selalu latihan bela diri sendiri sama olahraga ringan, tapi kalau hari libur di pakai buat istirahat, gitu."jawab Fahriza.
"Kalau setiap hari libur kakak mau olahraga bareng aku?"tanya Athalla.
"Berapa orang?"tanya balik Fahriza.
"Berdua doang."jawab Athalla.
"Oke. Setuju. Ketemuan dimana?"tanya Fahriza semangat.
"Aku ke rumah kakak aja, aku mau ngajak ke suatu tempat, kalau langsung kumpul di sana, takutnya kakak enggak tau tempatnya."ujar Athalla.

KAMU SEDANG MEMBACA
ketos gila [END]
Acakapa jadinya saat ketos naksir anggotanya padahal dalam ketentuan OSIS di sekolahnya, dilarang pacaran bahkan saling suka. #readthenvote