Andre menghampiri Windy ke kelasnya. Tapi Andre tak melihat Windy.
"Za, Windy kemana?"tanya Andre.
"Lagi bagian dia buat konsul ke guru bk masalah setelah lulus."jawab Windy.
Dengan wajah kesal Andre pergi menuju ruang bk dan menunggu di luar ruangan.
"Lu udah punya gue. Setelah lulus lo mau ngapain lagi kan lo udah jadi istri gue otomatis lo harus ngurus keluarga kita dan lo bakal punya anak, lo bakal ngabisin waktu lo sama keluarga enggak boleh kemana-mana."batin Andre kesal.
Saat Windy keluar ruangan, Andre segera menariknya ke parkiran.
"Eh Ndre aku belum pamit ke Fahriza."ucap Windy.
"Gak usah!"ketus Andre.
Windy tau bahwa Andre sedang marah besar, dia lebih baik diam.
Sesampainya di rumah...
"Masuk!"titah Andre.
Windy masuk lebih dulu. Andre segera menyusul karena harus memasukkan motornya ke dalam garasi.
Di ruang keluarga...
"Kamu ngapain konsul tentang aktivitas setelah lulus ke guru bk? Kamu belum merasa cukup? Kamu udah punya suami, aku akan kerja keras, kamu cukup jadi istri dan ibu yang baik, paham!"marah Andre.
"Ndre emang kamu doang yang mau kerja? Aku juga mau. Aku mau kuliah!"tegas Windy.
"Oke. Kamu mau kuliah? Kalau gitu kita harus satu kampus! Satu jurusan! Kalau kerja, kamu harus jadi sekretarisku, paham!"titah Andre.
"Baik."ucap Windy lalu masuk ke kamar mandi di kamar.
Andre mengacak-acak rambutnya.
"Bukan berarti gue enggak bolehin Win, gue hanya khawatir sama lo. Lo udah milik gue jadi gue bebas mau ngekang lo seperti apa."ucap Andre penuh emosi.
Setelah menangis, Windy mandi lalu bersiap solat maghrib. Andre mandi di kamar mandi lantai 1 dan langsung pergi ke masjid.
Setelah maghrib selesai, Andre tidak pulang setelah dari masjid.
Windy memasak makan malam buat mereka. Waktu Isya' tiba, Windy solat isya' dan setelah solat Windy menunggu Andre pulang dari masjid di meja makan.
Windy menunggu, tapi Andre tak kunjung datang. Windy menunggu di ruang keluarga sembari menonton tv.
Andre datang pulang jam 9.30 malam. Kedatangan Andre membuat Windy lega namun penampilan Andre membuat Windy bingung.
"Kamu abis dari masjid kan?"tanya Windy.
"Iya."
"Lalu kenapa baju koko mu kusut? Dan kenapa wajahmu babak belur, Ndre?"tanya Windy sedih.
Andre tak menjawab.
"Ndre kumohon, jawab pertanyaanku, aku sudah menunggumu cukup lama dan kamu datang dengan keadaan begini. Jelaskan Ndre."pinta Windy.
"Aku di bawa ke rumah papa saat selesai solat isya'. Win, ternyata mereka menyadap kita. Papa enggak suka caraku memimpin keluarga kita. Papa bilang 'jangan paksa dan kekang Windy.' Maaf ya Win kalau aku masih egois seperti kemarin-kemarin."ucap Andre tersenyum kecut.
"Apa papa yang memukulmu?"tanya Windy.
Andre mengangguk. Windy memeluk Andre erat. Andre menangis di pelukan Windy. Windy menenangkan Andre.
Setelah Andre tenangan.
"Makan dulu yuk, aku udah masak."ucap Windy.
"Enggak. Aku mau menagih janjimu tadi pagi."balas Andre mengusap air matanya.
"Ish giliran begituan aja cepet."geram Windy.
"Begituan apa? Aku hanya menagih janji darimu."elak Andre.
"Bisa banget ngelesnya. Yaudah."pasrah Windy.
Andre memulai dengan menyudutkan Windy dan menciumnya lalu di lanjut dengan 17+
Seusai puas menagih janji, mereka makan malam lalu pergi tidur.
Beberapa tahun kemudian...
"Davi, Layli ayok buruan."panggil Windy.
"Iya mom, wait."ucap keduanya.
Setelah mereka siap, mereka segera masuk ke mobil yang sudah ditunggu Andre.
"Lama banget."ketus Andre.
"Maaf dad."ucap Davi dan Layli.
"Sudahlah. Kita sudah di tunggu."lerai Windy.
Di sebuah cafe milik Reta...
"Hallo semua~"sapa Windy.
"Hai Win."balas sapa Fahriza dan Reta.
Ternyata mereka semua sedang berkumpul dengan keluarga.
"Dafi sudah main ponselnya, kita mau ngobrol."ucap Fahriza.
"Baik."balas Dafi menurut.
"Oke. Sudah lama tidak bertemu. Kita buka aja pertemuan pertama kita setelah lulus. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh."ucap Agung.
"Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh."balas semuanya.
"Pertama-tama kita akan memperkenalkan anak-anak kita yang sebelumnya tidak pernah bertemu sama sekali."ujar Agung.
"Ndre, anak lo."kode Agung.
"Dav."panggil Andre.
"Baik dad. Ekhm. Hai, euh, namaku Kadavi Petra Sanjaya, tahun ini duduk di bangku kelas 12 IPA SMA Fav YOURS. Salam kenal."ucap Davi.
Mereka bertepuk tangan.
"H-hai. Namaku Layli Wardah Sanjaya, adik kembarnya Davi. Aku duduk di kelas 12 Math SMA Fav YOURS. Salam kenal."ucap Layli.
Plok...plok...
"Perkenalkan nama saya Dafian Ar-Rasy' Kevandra, kelas 12 Bahasa di SMA Fav YOURS."ucap Dafi formal dan juga datar.
Mereka bertepuk tangan.
"Anak lo kaku atau dingin?"bisik Reta.
"Dua-duanya. Terutama sama orang yang baru dikenalnya."jawab Fahriza.
"Nah giliranku. Hallooo! Perkenalkan namaku Delima Roselia Prasetya. Kelas 10 Sosial di SMA Fav YOURS. Salam kenal semuanya."ucap Deli heboh.
"Orang berisik."gumam Dafi menatap Deli dingin.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
ketos gila [END]
Разноеapa jadinya saat ketos naksir anggotanya padahal dalam ketentuan OSIS di sekolahnya, dilarang pacaran bahkan saling suka. #readthenvote