Rahasia Hujan
Chapter 11: Kehilangan
.
.
.Aera sudah pulang ke rumah, ia diantar oleh supir Jaemin tadi. Bahkan Doyoung saja sampai kaget waktu lihat Aera turun dari mobil mewah yang berhenti tepat di depan rumah.
Doyoung langsung menyerbu Aera dengan banyak pertanyaan. Doyoung takut kalau adiknya ini nekat mencari uang tambahan untuk beli tiket konser dengan bepergian bersama om-om.
Hiiihh, membayangkannya saja Doyoung sudah ingin menguliti Aera.
"Apa sih, kak. Gue capek nih ahh, jangan ganggu." Aera masuk ke dalam kamarnya tanpa mempedulikan Doyoung yang terus mengikuti.
"Jawab pertanyaan gue, Ra. Lo kenapa bisa pulang dianter mobil mewah gitu? Lo nggak jual diri kan dek?"
Pletak.
"Aduh sakit njir!" Doyoung mengusap kepala yang jadi baru dijadikan sasaran pukul oleh Aera.
"Lagian lo aneh-aneh aja kak. Yakali gue jual diri. Kan masih ada Ayah sama lo yang bisa menuhin segala kebutuhan gue."
"Ya tapi, mobil tadi itu mahal banget gila. Nggak mungkin orang biasa yang punya mobil gituan."
"Iya lah, kan yang punya mobil itu temen gue."
"WHAT THE HELL! Serius lo dek? Demi apa?"
Pluk.
Aera menimpuk wajah Doyoung dengan bantal. "Udah ah kak, gue mau tidur. Nggak enak badan nih kayanya."
"Lo sakit dek?" Doyoung menempelkan punggung tangan ke dahi Aera.
"Dikit doang. Kayanya sih gara-gara kehujanan tadi."
"Lo main hujan-hujanan dek? Buset dah, lo udah gede kali, masih aja main hujan. Sadar napa dek, sadar."
"Diem sih kak, gue beneran pusing ini. Ibu mana sih? Kok nggak ada di rumah? Mau minta obat." Aera merengek, menyembunyikan dirinya di balik selimut tebal.
"Lo mau obat apa? Biar gue ambilin." Doyoung tidak tega juga melihat Aera yang wajahnya sudah pucat pasi. Anak itu benar-benar tidak enak badan.
"Obat pereda panas sama pusing ada nggak kak?"
"Bentar ya gue ambilin." Doyoung pergi keluar kamar Aera, mencari obat penurun panas dan pusing ke kotak P3K di ruang keluarga.
Lima menit kemudian Doyoung sudah kembali ke kamar Aera dengan obat dan segelas air. "Lo udah makan belum?"
Aera hanya mengangguk. Ia sudah makan di rumah Jaemin tadi. Ya walaupun cuma sup buatan pembantu Jaemin, setidaknya dia sudah makan.
"Yaudah minum obatnya biar cepet sembuh." Doyoung memberikan sebutir obat dan air ke Aera.
Aera meminum obat pemberian Doyoung, lalu setelah itu ia tertidur agar obatnya bisa langsung bekerja.
Doyoung masih bertanyan di dalam kamar Aera. Dahinya mengernyit saat melihat baju yang Aera pakai. Ia baru sadar Aera tidak memakai seragam. Astaga! Kemana saja Doyoung sampa tidak sadar adiknya berganti baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]
FanfictionSS | Semesta Series #Book 1 MOHON BACA DEKSRIPSI SEBELUM BACA CERITANYA. TRIMS. "Sebab hujan juga punya rahasia. Dimana suaranya menenangkan hati. Dimana setiap tetesnya menyimpan kisah. Dimana genangan airnya menimbulkan cerita." Ps: cerita ini mur...