Rahasia Hujan
Chapter 24: Keputusan Jaemin
.
.
.
"Ra, gimana? Apa jawaban lo?" Jeno kembali mengingatkan Aera untuk menjawab pertanyaan yang tertulis di spanduk besar dekat Eric dan Felix.Aera bingung, ia tidak tahu akan menjawab apa. Di satu sisi ia tidak mau membuat Jeno menjadi bahan pembicaraan orang-orang dengan menolaknya, dan di sisi lain Aera ingin sekali berlari meninggalkan Jeno sendirian di tengah lapangan untuk menyusul Jaemin.
Astaga. Apa yang harus Aera lakukan sekarang?
Begitu banyak pemikiran di dalam kepala Aera beserta kemungkinan kejadian ke depannya. Aera tidak ingin keputusannya kini menyakiti orang lain. Siapapun itu, entah Jeno atau Jaemin. Aera tidak mau.
"Ra."
Aera menarik napas panjang, matanya menatap lurus ke dalam kedua bola mata Jeno, berusaha membuat Jeno mengerti tanpa mengeluarkan kata. Namun Jeno sepertinya tidak terima dengan apa yang Aera coba sampaikan, Jeno malah mendesak Aera untuk menjawab pertanyaannya detik ini juga.
Aera kalut. Kalau boleh jujur, Aera ingin sekali menolak Jeno, lalu pergi dari sana, meninggalkan Jeno sendiri di tengah lapangan dengan menahan malu karena ditolak, tapi lagi-lagi Aera ingat permintaan Jaemin tentang Aera yang harus jatuh cinta ke Jeno.
Dalam hati, Aera memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkannya dari posisi sekarang ini. Aera tidak bisa membuat keputusan, sungguh.
Tangan Aera terulur perlahan ke arah buket bunga yang Jeno pegang, walau di kepalanya masih terdengar jelas perdebatan yang seperti tidak memunculkan akhir.
Sampai beberapa centi dari buket bunga, Aera menghentikan pergerakan tangannya. Hati Aera berteriak kencang, kalau apa yang ia lakukan adalah kesalahan. Aera tidak seharusnya menerima Jeno disaat ia hanya mencintai Jaemin.
"Maaf Jeno." Aera berucap pelan sebelum berlari keluar lapangan indoor untuk mencari keberadaan Jaemin.
Jeno yang masih memegang buket bunga di tangan tiba-tiba menjatuhkan bunga itu ke lapangan, tertawa miris. "Lo menang lagi Na Jaemin. Lo menang lagi."
____Rahasia Jaemin____
Aera mencari keberadaan Jaemin di luar lapangan indoor. Aera sangat yakin Jaemin masih ada di sekitar sini, Jaemin tidak akan pergi jauh, apalagi mereka sekarang tengah berada di sekolah orang lain.
Pandangan Aera mengedar, ia mencari sosok Jaemin di antara beberapa murid sekolah yang berada di luar, tidak ikut menonton pertandingan basket di lapangan.
Begitu mata Aera menangkap punggung Jaemin di kejauhan, Aera langsung meneriaki namanya, memanggil si empu nama agar berbalik ke arahnya. Namun Jaemin tidak membalikan tubuh ke Aera, lelaki itu masih berdiri di bawah pohon sakura yang baru bersemi, ia memunggungi Aera.
"Jaemin!" Aera bersiap lari ke arah Jaemin, tapi hujan turun tiba-tiba, membuat langkah Aera terhenti di teras belakang sekolah.
"Na." Suara Aera mengecil ketika melihat punggung Jaemin naik turun, Aera sangat yakin kalau lelaki itu tengah menangis sendirian sekarang.
Bahkan turunnya hujan tidak membuat Jaemin bergerak dari tempatnya berdiri. Aera tahu, Jaemin sangat menyukai hujan, maka saat hujan turun, Jaemin akan dengan senang hati berdiri di bawahnya, apalagi saat ia tengah terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]
FanfictionSS | Semesta Series #Book 1 MOHON BACA DEKSRIPSI SEBELUM BACA CERITANYA. TRIMS. "Sebab hujan juga punya rahasia. Dimana suaranya menenangkan hati. Dimana setiap tetesnya menyimpan kisah. Dimana genangan airnya menimbulkan cerita." Ps: cerita ini mur...