Rahasia Hujan
Chapter 12: Memahami Jaemin
.
.
."Dari yang gue tau, biasanya orang tunarungu itu emang jarang mau ngomong kalo bukan sama orang yang bener-bener dia kenal. Buat mereka ngomong itu agak sulit apalagi tanpa alat bantu dengar. Makanya banyak yang berpendapat kalo orang tuli itu sudah pasti bisu, padahal nggak gitu kok." Penjelasan Taeyong didengarkan oleh Doyoung, Jimin, dan Aera.
Mereka mendengarkan dengan seksama apa yang Taeyong ucapkan. Apalagi Taeyong itu mahasiswa psikolog.
"Mereka nggak mau ngomong karena mereka nggak bisa denger suara mereka sendiri. Jadi bagi mereka buat apa mengeluarkan suara saat mereka tidak bisa mendengarnya."
"Kak Taeyong," panggil Aera.
"Hm? Kenapa?"
"Makasih kak, udah kasih tau hal itu."
Taeyong tersenyum. "Sama-sama, Ra. Gue juga mau bilang ini sama lo."
"Apa kak?"
"Jaga temen lo itu sebaik mungkin ya Ra, jangan sampe dia mikir kalo kekurangan yang dia punya bikin orang lain mandang rendah dia. Orang kayak Jaemin itu butuh dukungan supaya bisa terus jalanin hidup sebaik mungkin."
Aera mengangguk. "Pasti kak, gue bakal jagain Jaemin. Makasih kak sekali lagi. Dan lo Kak Doyoung, awas aja ya ngatain Jaemin lagi." Aera menggerakan ibu jarinya di depan leher seperti ingin membunuh Doyoung.
Setelah itu Aera naik ke atas untuk bertemu Jaemin. Aera membuka pintu kamar, tertawa kecil saat pandangannya bertubrukan dengan Jaemin.
"Maaf ya, Na. Kakakku emang gitu, agak ngeselin. Aku juga capek sih ngeladenin dia. Kesel sendiri tau nggak." Aera mendudukan dirinya di samping Jaemin, menarik plastik yang Jaemin bawa.
"Wah, kamu beneran bawain bingkisan. Makasih Na, padahal aku cuma bercanda loh tadi pas sms kamu."
Jaemin tersenyum, membantu mengeluarkan buah dari dalam plastik. "Nggak masalah."
"Na," panggil Aera.
"Hm?"
"Kamu nyaman nggak sama aku?"
"Kenapa nanya gitu?"
"Soalnya kata Kak Taeyong, orang yang pendengarannya terganggu itu jarang mau ngomong sama orang lain kecuali orang yang bener-bener dia kenal."
Jaemin mengambil serenceng anggur ungu dari dalam plastik. Satu buah anggur ia copot dari batang, menyuapkan anggur itu ke mulut Aera. "Kalo nggak nyaman, saya nggak bakal bisa sedeket ini sama kamu."
Aera menatap Jaemin penuh harap sedangkan mulutnya sibuk memakan anggur. "Jadi kamu nyaman sama aku, Na?"
Jaemin mengangguk. "Soalnya saya nggak mungkin nolak permintaan kamu yang mau jadi teman saya. Saya nggak sejahat itu. Jeno juga pasti udah bilang ke kamu kan gimana saya dulu, sebelum kecelakaan terjadi."
"Iya. Jeno bilang kamu itu baik Na, baik banget sampe banyak cewek yang suka." Nada bicara Aera terdengar sedikit kesal di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]
FanfictionSS | Semesta Series #Book 1 MOHON BACA DEKSRIPSI SEBELUM BACA CERITANYA. TRIMS. "Sebab hujan juga punya rahasia. Dimana suaranya menenangkan hati. Dimana setiap tetesnya menyimpan kisah. Dimana genangan airnya menimbulkan cerita." Ps: cerita ini mur...