Rahasia Hujan: 13

2.7K 448 45
                                    

Rahasia Hujan

Chapter 13: Kak Doyoung

.
.
.

"Lo yang bener aja dong dek, Ibu sama Ayah lagi nggak ada di Seoul dan lo malah bikin masalah. Sampe dipanggil ke ruang BK segala lagi." Doyoung terus mengomeli Aera sepanjang koridor sekolah, siswa siswi yang melihat mereka mulai berbisik membicarakan Aera dan Doyoung.

"Ya maaf sih, Kak. Gue kan nggak tau kalo akhirnya gini." Aera menunduk, mencoba menghindari tatapan seluruh murid yang seperti mengintimidasinya.

Doyoung menghela napas kesal, menghentikan langkah, lalu berbalik ke arah Aera, menatap adiknya dengan tatapan tajam. "Gue tanya, lo emang ngapain sampe bisa masuk ruang BK. Setahu gue lo nggak sebar-bar itu ya dek."

Aera menelan ludah, tidak pernah ia melihat Doyoung semarah ini padanya. Biasanya Doyoung hanya marah untuk waktu sebentar saja, setelah itu Doyoung akan langsung kembali seperti biasa. Tapi Aera tahu, kali ini Doyoung benar-benar marah padanya.

Aera bisa melihat wajah memerah Doyoung, kedua tangan Doyoung terkepal erat di samping tubuh. "Inget ya dek, lo belum bisa banggain Ibu sama Ayah dengan nilai lo. Jadi tolong jangan bikin mereka pusing sama kelakuan lo. Lo di sekolahin biar jadi orang pinter, bukan jadi preman."

Perkataan Doyoung seakan menusuk hati Aera yang paling dalam. Apa Aera sesalah itu sampai Doyoung memarahinya seperti ini. Bahkan saat Aera masih ada di koridor sekolah.

Aera tidak masalah Doyoung mengomelinya semarah apapun asalkan hanya ada mereka berdua, bukan di tempat ramai begini. Aera tahu kok apa yang dia lakukan itu salah.

Aera sudah menyakiti Hina dengan sengaja, mendorong anak itu sampai terluka. Tapi itu semua Aera lakukan untuk melindungi Jaemin. Aera tidak bisa diam saja saat orang lain menghina Jaemin. Aera bukan Jaemin yang bisa menutup telinga dari omongan buruk mereka semua. Aera tidak tahan melihat Jaemin menderita.

"Maaf, kak. Tapi bisa nggak lo jangan omelin gue di sini." Aera mengangkat wajahnya yang sudah berantakan. Air mata menuruni kedua pipinya.

Doyoung mendengus, ia sedikit tidak tega melihat Aera menangis, tapi mau bagaimana lagi, Aera itu keras kepala. Dan Doyoung harus ekstra sekali untuk mengubah keras kepalanya Aera.

Apalagi orang tua mereka sedang pulang kampung untuk sementara waktu, Doyoung jadi merasa sangat bertanggung jawab untuk semua yang terjadi pada Aera.

"Nggak bisa. Biarin aja mereka semua tau lo tuh keras kepala, susah dibilangin. Lagian ngapain sih lo belain orang nggak penting macem Jaemin." Tatapan mata Doyoung jatuh ke seseorang yang sedang berdiri tidak jauh di belakang Aera.

"KAK!" Aera berteriak. Ia tidak peduli lagi dengan siswa siswi yang ada di koridor sekolah. Aera hanya tidak ingin Doyoung ikut menghina Jaemin.

Tidak. Jaemin tidak salah. Semua yang terjadi pada Aera bukan salah Jaemin.

"Heh, lo." Doyoung menunjuk lelaki yang berdiri di belakang Aera. "Lo kalo mau temenan sama adek gue nggak gini caranya. Jangan bikin adek gue jadi preman. Dia cewek, nggak pantes kayak gitu."

Aera mengernyit heran saat Doyoung malah berbicara dengan orang lain. Aera mengikuti arah pandang Doyoung, lantas memutar tubuh ke belakang.

[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang