Rahasia Hujan: 23

2.4K 382 14
                                    

Rahasia Hujan

Chapter 23: Pertandingan Basket

.
.
.

Hari pertandingan basket akhirnya tiba, semua pemain sudah stay di tengah lapangan. Pertandingan pertama adalah sekolah Jeno melawan sekolah sebelah.

Sorak sorai penonton terdengar riuh di dalam lapangan indoor, menyemangati masing-masing tim kebanggaan sekolah mereka.

Penonton dari sekolah Jeno bahkan meneriaki nama Jeno serta nama pemain lain yang akan bertanding bersama Jeno. Jeno merasa sangat bahagia ketika mendapat sorak sorai itu.

Jeno merasa hidupnya sangat baik sekarang. Jeno mendapat semua yang ia mau, ketenaran, popularitas, kekayaan, dan hal lain yang sebelumnya dimiliki oleh Jaemin. Jeno sangat bersyukur sebab ia bisa merasakan rasanya berdiri di tempat Jaemin dulu.

Jeno hanya tinggal mengambil satu hal lagi yang Jaemin punya di hidupnya, yaitu Aera, gadis yang sangat menyukai Jaemin, begitu pun sebaliknya.

Jeno merasa titik tertinggi kemenangannya adalah mendapatkan Aera. Dengan begitu Jeno bisa menjadi sangat bangga karena bisa memiliki sesuatu yang Jaemin tidak pernah miliki.

"Jen, lo siap?" Hyunjin meregangkan badan di samping Jeno.

"Siap lah. Ini pertandingan yang gue tunggu-tunggu, dan lo tau kan diakhir nanti gue punya sebuah kejutan."

Hyunjin mengangguk. "Iyalah gue tau, kan gue yang ngasih ide goblok. Lo gimana sih, Jen."

Jeno tertawa. "Ya maaf sih Hyun. Doain aja semoga lancar."

"So pasti bro." Hyunjin menepuk punggung Jeno. "Orangnya juga udah dateng tuh." Hyunjin mengarahkan dagu ke atas, menunjuk seseorang di tengah tribun penonton.

"Aera." Senyum Jeno mengembang, perasaan bahagia langsung membuncah di dadanya.

"Tambah semangat ini mah," goda Hyunjin.

Jeno mengangkat bahu. "Waktunya berjuang, Hyun."

"Yoi bro."

____Rahasia Hujan____

Aera menonton pertandingan basket dari tengah-tengah tribun, ia duduk di antara murid sekolahnya yang lain. Aera sangat menikmati pertandingan basket Jeno dan yang lain. Sesekali Aera ikut menyoraki nama Jeno saat lelaki itu berhasil mencetak angka.

Aera merasa semangatnya menggebu, ia ingin terus berteriak menyemangati Jeno sampai pertandingan selesai. Aera bahkan tidak menyadari kalau seseorang mendudukan tubuh tepat di sampingnya.

"Ahh, haus nih. Capek juga teriak." Aera mengusap tenggorokannya. Rasa perih muncul di sana setiap kali Aera berbicara, efek dari berteriak itu seperti ini ternyata.

Tanpa diduga, ada sebuah kaleng berisi cola tersodor di hadapan Aera. Aera yang kaget lantas melihat ke orang yang memberikan cola itu, dan matanya menangkap sosok Jaemin tengah tersenyum sembari menyodorkan cola untuk Aera.

"Jaemin!" Aera merasa sangat bahagia melihat Jaemin sedekat ini untuk sekian lama. Kalau boleh jujur, Aera sangat rindu dengan Jaemin.

[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang