Rahasia Hujan: 41 [END]

4.2K 448 129
                                    

Rahasia Hujan

Chapter 41: Ulang Tahun Jaemin

.
.
.


Yena berusaha menenangkan Aera yang sudah terisak. Air mata meleleh membasahi kedua pipi Aera.

Kenangan masa lalu tentang Jaemin masih sangat jelas di dalam benaknya. Apalagi saat hari ulang tahun Jaemin dua tahun lalu.

Waktu dimana Aera kehilangan Jaemin untuk selamanya. Jaemin benar-benar pergi tanpa ingin kembali. Meninggalkan Aera sendiri menjalani hidup di dunia.

"Aera." Yena memeluk Aera, membiarkan Aera menangis di bahunya.

Sekilas Yena melirik jam dinding. Melihat jam yang sudah menunjukan pukul dua belas malam.

Hari ulang tahun Jaemin akhirnya tiba.

"Udah jam dua belas." Yena memberitahu Aera dengan cara menepuk pelan bahu gadis itu.

Aera menjauhkan diri dari Yena. Melihat jam dinding, lalu kembali menangis.

Aera masih ingat ketika ia mengucapkan selamat ulang tahun terakhir untuk Jaemin. Hari dimana Jaemin mengalami kecelakaan. Saat Jaemin menghembuskan napas terakhirnya.

Hari itu, Aera mengucapkan selamat ulang tahun di bawah deras hujan, di tengah jalan raya, dengan kondisi Jaemin yang tak bernyawa. Aera berbisik lirih di telinga Jaemin.

"Selamat ulang tahun, Na Jaemin. Berjanjilah padaku untuk selalu bahagia di atas sana. Aku mencintaimu."

Sama seperti hari ini. Ketika ingatan itu kembali ke dalam memorinya. Aera berusaha tersenyum, dengan lelehan air mata di pipi. Aera mengucapkan hal yang sama.

"Selamat ulang tahun, Na Jaemin. Berjanjilah padaku untuk selalu bahagia di atas sana. Aku mencintaimu."

Yena reflek memeluk Aera erat, tidak kuat lagi menahan air mata yang mendesak keluar.

Siapapun yang mendengar cerita Aera sekarang. Yena yakin, orang itu akan merasakan hal yang sama dengannya.

Menangisi kisah cinta menyedihkan antara Aera dan Jaemin.

Malam ulang tahun Jaemin, Aera menghabiskannya dengan menangis sampai pagi. Ia lupa kalau besok pagi akan ada pesta ulang tahun Jaemin.

____Rahasia Hujan____

Aera membuka mata. Sekitarnya gelap. Tidak ada apapun di sekelilingnya hingga beberapa detik berikutnya secercah cahaya muncul. Cahaya itu perlahan membesar, menerangi sekeliling Aera.

Hamparan bunga lyly putih terlihat indah tanpa ujung. Aera kini berdiri di tengah bunga itu.

Gadis itu kebingungan. Tidak tahu apa yang sedang ia alami sekarang. Semuanya terasa membingungkan.

"Hai, Aera. Apa kabar?" Sebuah suara terdengar dari samping kanan.

Aera menoleh ke sana, mendapati sosok laki-laki yang sangat ia rindukan selama dua tahun belakangan.

"Jaemin."

Sungguh. Kalau apa yang sedang Aera alami ini adalah mimpi, Aera tidak ingin terbangun dan menghilangkan mimpi indah bertemu dengan Jaemin.

Aera memilih tetap tidur untuk waktu lama jika ia bisa terus berada di dekat Jaemin. Sebab Aera sangat merindukan sosok itu.

[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang