Rahasia Hujan: 16

2.9K 431 76
                                    

Rahasia Hujan

Chapter 16: Jaemin Cemburu

.
.
.


"Jadi bantal cooky ini dari Jaemin?" Yena mengambil bantal cooky yang tergeletak di samping Aera.

Aera mengangguk.

"Terus itu jam tangan frank muller tipe apa?" Yena bertanya penasaran. Dari yang ia tahu, jam tangan merk frank muller itu sangatlah mahal.

"Kurang tau tipenya, tapi harga jam tangan itu sekitar 12 juta won lebih."

"WHAT? Serius kamu?" Yena menggeleng, tidak percaya kalimat yang baru saja ia dengar dari Aera.

"Serius kok, Kak Doyoung sendiri yang bilang. Dia ngecek harga jam tangan itu di internet, ya sekitaran segitu harganya."

"Gila! Terus terus, gimana rasanya waktu itu?"

"Rasa apaan?"

"Itu, dipeluk Jaemin di tengah hujan. Pasti bahagia."

Aera menggeleng. "Aku justru malah sedih karena kehidupan Jaemin pasti lebih berat dari yang aku duga, dan ternyata bener. Hidup Jaemin itu penuh rahasia seperti hujan yang tiap tetesnya pasti punya cerita."

"Buat aku, hidup Jaemin itu sama seperti hujan. Sama-sama memiliki banyak rahasia yang tidak orang lain tahu."

Yena menepuk punggung tangan Aera. "Pasti sulit buat kamu."

Aera tersenyum. "Nggak apa, Yen. Aku malah ngerasa bersyukur karena Tuhan mempertemukan aku dengan Jaemin.

Yena ikut tersenyum. "Baguslah, itu berarti Tuhan memberikan kamu pelajaran hidup lewat sosok Jaemin."

"Iya, meski akhirnya menyakitkan."

"Udah, jangan sedih. Lebih baik kamu lanjut cerita aja, udah jam sebelas, sebentar lagi jam dua belas, ulang tahun Jaemin." Yena menggoda Aera dengan menaikan alisnya.

Aera mengangguk semangat.

____Rahasia Hujan____

"Hatchi." Jaemin terus menerus bersin ketika ingin tidur.

Hidung Jaemin terasa gatal, ia tidak bisa bernapas dengan baik. Kepala Jaemin juga pusing, dan suaranya terdengar sangat aneh. Flu itu memang selalu menyiksa seperti ini.

Jaemin lebih baim terkena demam karena dalam satu hari ia bisa sembuh, tapi kalau flu, Jaemin butuh berhari-hari untuk sembuh.

"Hatchi." Jaemin menggosok hidungnya yang memerah. Ia tidak bisa tidur kalau terus begini.

"Bibi Cha masuk aja." Jaemin melirik ke arah pintu kamarnya yang terbuka.

Bibi Cha segera masuk ke kamar Jaemin, membawa air putih dan obat. Tadi Bibi Cha memang sudah tahu kalau Jaemin flu, makanya Bibi Cha langsung saja membawa obat dan air untuk Jaemin minum.

"Tuan Jaemin pasti habis main hujan lagi," tuduh Bibi Cha ke Jaemin.

Jaemin malah tertawa, ia sudah biasa mendapat tuduhan seperti itu dari Bibi Cha. "Bibi tahu kan, sesuka apa saya sama hujan?"

"Tentu saja, bibi tahu. Tuan Jaemin itu sangat suka hujan sampai tidak melirik perempuan. Eh, tapi sekarang kan Tuan Jaemin sudah punya Non Aera."

Jaemin tersenyum malu-malu. "Bibi bisa aja. Saya sama Aera tuh cuma temen, bi."

"Temen apa demen?"

"Ah bibi mah malah ngeledekin saya." Jaemin melambaikan tangan.

Bibi Cha memberikan obat dan air agar Jaemin bisa segera meminumnya. "Nggak apa atuh, Tuan. Tuan Jaemin cocok kok sama Non Aera, yang satu ganteng yang satu cantik."

[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang