Rahasia Hujan: 30

2.4K 379 11
                                    

Rahasia Hujan

Chapter 30: Keluarga Aera

.
.
.


Aera tak bisa berhenti mengembangkan senyum setiap kali teringat kejadian tiga hari lalu di UKS. Aera tidak menyangka saja orang sepolos Jaemin bisa melakukan hal itu padanya.

Tidak pernah Aera membayangkan Jaemin menjadi sosok laki-laki romantis seperti kebanyakan orang. Tapi kemarin, perlakuan Jaemin padanya bahkan bisa membuat jantung Aera berdetak tak normal hingga hari ketiga.

Ya, memang benar. Mereka tidak memiliki hubungan apapun sampai saat ini. Salahkan Jaemin yang tidak mau meresmikan hubungan mereka padahal masing-masing dari mereka punya perasaan yang sama.

Tidak tahu apa nama hubungan Aera dan Jaemin. Pacaran bukan. Teman? Aera menolak keras kalau hubungan mereka dianggap hanya pertemanan.

HTS? Hubungan tanpa status. Ahh kalau dipikir-pikir itu yang paling mendekati.

Aera menghentakkan kaki di anak tangga rumah, membuat suara debuman setiap kali ia menginjak anak tangga.

"Eh eh eh. Biasa aja dong jalannya. Bisa rubuh nanti nih rumah." Doyoung berteriak memperingati Aera dari ruang tengah.

"Ck. Apasih ganggu aja." Aera mencibir Doyoung lalu berjalan menuju dapur. Di dapur Aera melihat seseorang tengah memasak.

"Loh, Ibu? Ibu udah pulang?" Aera berlari kecil menghampiri ibunya yang sedang berkutat dengan bahan masakan.

Nyonya Kim tersenyum melihat anaknya. "Udah tadi pagi. Kamu tuh ya kalau libur sekolah bangunnya siang mulu jadi nggak tau kan kalo Ibu udah pulang."

Aera nyengir kuda. "Maaf, Ibu. Aera kan ngantuk, Bu."

"Abis ngapain aja emang sampe ngantuk hmmm?" Nyonya Kim bertanya sambil merapikan masakan untuk makan siang.

"Paling abis video call tuh sama si Jaemin." Doyoung tiba-tiba sudah ada di dapur, ikut masuk ke dalam pembicaraan Aera dan Nyonya Kim.

"Dugong sok tau yee."

"Siapa yang lo panggil dugong hah?"

"Lo lah, siapa lagi."

"Aera!" Doyoung berteriak, tangannya terulur menarik baju Aera, menyeret yang lebih muda ke dalam kepitan ketiaknya.

Aera memberontak, berusaha lepas dari cengkeraman Doyoung.

"Ibu, tolongin Aera! Huaaa!" Aera menjerit saat Doyoung mengapit kepalanya di ketiak.

"Kalian ini malah ribut." Suara Tuan Kim terdengar dari arah belakang.

"Ayah! Tolongin Aera, Yah." Tangan Aera terulur ke depan berusaha memegang tubuh Tuan Kim.

Tuan Kim menggeleng, ia malah menjauh dari Aera. "Eeet. Nggak boleh minta pertolongan Ayah." Tuan Kim tertawa, menghampiri istrinya yang sedang memasak.

"Ayah ini bukannya pisahin anaknya."

"Nggak apa Bu, biarin aja berantem. Ayah kangen liat mereka ribut."

Aera dan Doyoung tiba-tiba menghentikan perdebatan mereka lantas berseru bersamaan. "Ayah!"

Tawa Tuan Kim menutup perdebatan Aera dan Doyoung siang itu.

____Rahasia Hujan____

Aera sedang bersantai di halaman belakang rumahnya bersama Tuan Kim. Mereka duduk santai di kursi panjang, menghabiskan waktu sore hari dengan indah.

[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang