Rahasia Hujan
Chapter 29: Mengobati Luka Jaemin
.
.
.Aera sangat terkejut ketika Jaemin menuliskan rincian kejadian di depan lab tadi di ponsel Aera. Bagi Aera mereka semua konyol, aneh, dan tidak peduli dengan orang lain.
Dimana ada teman yang akan diam saja saat salah satu temannya menderita. Aera tidak habis pikir. Terlebih pada Jeno.
Laki-laki itu bahkan tidak menolong Jaemin walau ia melihat dengan jelas Jaemin tengah disiksa. Benar-benar teman tidak tahu diri.
"Jangan menyalahkan Jeno."
Aera mengernyit. Jaemin baru saja menulis sesuatu yang lain di ponselnya.
"Kamu tahu?" tanya Aera, berusaha berbicara selambat mungkin agar Jaemin bisa membaca gerak mulutnya.
Jaemin mengangguk.
"Tahu darimana?"
"Wajahmu menjelaskan semuanya."
Aera mendengus. "Terserah." Aera mengambil beberapa obat dari kotak p3k.
"Bagian mana yang diinjak? Sini aku obati."
Kedua alis Jaemin bertaut. Aera berbicara terlalu cepat sehingga ia tidak bisa membaca gerak mulutnya.
Menyadari kesulitan Jaemin mencerna ucapannya, Aera merampas ponselnya dari Jaemin, menulis apa yang tadi ia ucapkan di sana.
Jaemin berseru ketika ia membaca tulisan di ponsel. Mendadak Jaemin meraih kancing baju seragamnya.
"Eh eh. Mau ngapain?" Aera panik sendiri. Kedua tangannya menutupi wajah.
Jaemin menatap Aera bingung. Kenapa Aera malah menutup wajah begitu?
Tidak ambil pusing, Jaemin mulai melepas satu per satu kancing bajunya.
"Astaga Na Jaemin!" Aera tambah panik saat ia mengintip Jaemin dari celah jari. Jaemin sedang berusaha melepas semua kancing bajunya.
"Pakai bajumu Na! Kita belum boleh melakukan itu. Nanti saja kalau sudah menikah." Aera memejamkan matanya erat ketika ia melihat Jaemin mengangkat kaus putih dibalik seragam.
Jaemin tidak tahu Aera berbicara apa. Ia tidak bisa membaca gerak bibir gadis itu karena tertutup telapak tangan.
Jaemin menarik kedua tangan Aera dari wajah.
"Nggak! Aku nggak mau, Na!"
Dengan sedikit paksaan Jaemin berhasil melepas tangan Aera dari wajah gadis itu. Tapi mata Aera masih terpejam erat, tidak mau melihat Jaemin.
Jaemin menghela napas, menarik tubuh Aera mendekat ke arahnya. Posisi Jaemin kini sedang duduk di atas kasur UKS sedangkan Aera berdiri di depan Jaemin.
Sebelah tangan Jaemin melingkari pinggang Aera, sementara tangannya yang satu lagi menggenggam tangan Aera.
Jaemin tahu apa yang ada di pikiran Aera saat ini. Anak itu pasti berpikir hal-hal kotor. Lagi pula, bukankah Aera sudah terbiasa melihat perut laki-laki? Maksud Jaemin, kan Aera itu kpopers. Yang Jaemin tahu, semua kpopers itu tidak ada yang polos. Mereka semua pasti pernah melihat abs milik biasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER]
FanfictionSS | Semesta Series #Book 1 MOHON BACA DEKSRIPSI SEBELUM BACA CERITANYA. TRIMS. "Sebab hujan juga punya rahasia. Dimana suaranya menenangkan hati. Dimana setiap tetesnya menyimpan kisah. Dimana genangan airnya menimbulkan cerita." Ps: cerita ini mur...