ryujin menghela napasnya sambil memilin rambut hyunjin yang masih terbaring diatas brankar, "kapan bangun sih? gak kangen sama aku?"
"still talking to him, huh?" celetuk siyeon yang bersandar di pintu masuk kamar.
ryujin menengok kearah siyeon, "i'm sure he heard my voice. it just—he hasn't find a way to wake up from his coma."
"dude, it's been almost a month and you still waiting him? go out and refreshing your brain."
ryujin menggeleng, "i don't want to do that."
"fine, it's up to you, mrs. shin. i'm just giving my opinion because you look messy, dude. go buy something at minimarket or anything. i'll take care of him while you're go out."
ryujin menghela napasnya, "i'm just afraid when he wake up from his coma and i'm not at by his side."
"ya ya ya terserah. bucin banget yatuhan." siyeon memakan kacang sambil menonton tv.
"yeu ngaca, siapa yang dulu ngerelain bolos tiga jam pelajaran terakhir liat jeno kalo lagi latihan basket buat tanding?"
"bangsat, itu pas masih kelas 10 anjrit. jaman jamannya lagi cinta monyet." elak siyeon.
"iya, dulu cinta monyet, sekarang udah cinta babon."
"bajingan." siyeon melempar beberapa kacang kearah ryujin, sedangkan ryujin ngakak gak ketolongan.
"yeon." panggil ryujin, "sebelum bangun kemarin, gue mimpi."
"tentang?" tanya siyeon yang masih menatap lurus kearah tv.
"hyunjin."
badan siyeon menegak abis itu langsung nengok kearah ryujin, "kata hyunjin, dia terlalu capek buat bangun abis itu dia nyuruh gue janji buat jaga diri—"
"jin." siyeon memotong ucapan ryujin, "bukan apa-apa, tapi perasaan gue gak enak."
ryujin ngeliatin siyeon bingung, "maksudnya?"
"jangan berhenti berdoa, jin. demi tuhan, perasaan gue gak enak."
—
"diem diem bisa gak sih?!"
"jangan asal nuduh bangsat."
"ya emang lo pelaku nya."
ryujin dan siyeon menatap satu sama lain, "di luar kenapa?" tanya ryujin.
belum sempat siyeon menjawab, pintu kamar terbuka menampilkan jaemin, eunbin, jeno, dan soobin serta dua orang polisi, "loh?" siyeon bingung.
jaemin mendorong soobin untuk masuk kedalam, "ngaku."
"bukan gue, anjing." kata soobin.
"emang ya, maling gak pernah mau ngaku." kata eunbin yang lagi nyender disebelah ryujin.
"liat." jaemin menunjuk kearah ryujin dan hyunjin, "gara gara lo, mereka berdua jadi korban, biadab."
"ya tapi bukan gue pelakunya!" kata soobin.
"anda tidak perlu mengelak, semua bukti mengarah ke anda." kata salah satu polisi.
bugh!
"NGAKU LO, BRENGSEK!" jaemin meninju pipi kanan soobin.
"kenapa sih?" ryujin bingung sendiri ini.
"maaf." kata soobin, "gue terlalu ter-obsesi buat ngedapetin lo sampe sampe gue nyelakain lo sama hyunjin." ia menundukkan kepala nya.
"otak lo dimana sih, mek?" siyeon ngeliat tajam kearah soobin.
soobin menatap takut teman kecilnya, "awalnya gue mau nyelakain hyunjin doang biar ryujin balik ke gue. tapi gatau kenapa gue juga pengen nyelakain ryujin."
siyeon yang gak kuat denger langsung manggil polisi, "pak, bawa aja deh nih psikopat satu. nanti saya yang hubungi orangtua dia."
dua polisi yang berdiri di pintu langsung menarik soobin keluar, "jin." panggil soobin.
ryujin yang tadinya gamau liat muka soobin langsung nengok, "maaf." kata soobin.
cewek itu tersenyum, "gue maafin. mau gimana pun, lo tetep sahabat gue. berubah ya?" ucap ryujin, soobin mengangguk mengiyakan sambil senyum tipis abis itu keluar dari kamar.
siyeon nengok kearah ryujin. ryujin udah tau kalo sahabat yang satunya ini gak percaya karna udah maafin orang yang sengaja nyelakain dia, "udah gapapa. gue yakin dia berubah."
"gila lo? sadar gak sih kalo dia udah hampir bikin lo mati?" kata eunbin kesel.
"bin, dia sahabat kita. dia gini karna terengaruh, jangan salahin dia sepenuhnya. emang sih gue benci dia, tapi itu bukan salah satu alasan untuk gak maafin dia kan?" ryujin menatap infusan yang ada ditangan kiri nya.
"terserah, gue gak ngerti otak lo terbuat dari apa." katanya lalu duduk di sofa.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑸uerencia
Fanfictionin which, hwang hyunjin falls in love with shin ryujin the school queen. ❝karna lo adalah tempat gue pulang, shin ryujin. ❞ [+harsh words, toxic, non baku, tijel, lowercase] -start ;190127 ⓒdumpiedumb