Udara pagi yang cukup dingin membuat si gadis semakin bergelung dalam selimut tebalnya. Berusaha menulikan telinga saat suara berisik dari sebelah apartemen terlalu mengganggu.Dirasa sia-sia, Jiyeon pun memilih pasrah dan membuka selimutnya.
"Fucking shit!"
Turun dari ranjang dengan niat untuk memberi makian sebagai pengganti ucapan selamat pagi pada tetangga sebelah.
Setelah membuka pintu dengan kasar. Tubuh mungilnya keluar dengan keadaan berantakan khas baru bangun.
"Bisakah kalian melakukannya dengan tenang?! Ini masih pukul 5 pagi asal kalian tahu!" Rutuk pada dua pria dewasa yang berseragam sama tengah mengangkat sebuah sofa.
"Maaf nona kami—–"
"Sudahlah, lupakan," potong Jiyeon cepat sembari mengibaskan tangannya.
Hendak berbalik untuk masuk ke dalam apartemen, langkah Jiyeon terhenti saat suara seorang pria meresap ke dalam rungunya.
"Letakkan di sebelah sana," titah si pria.
"Kau—–mau apa kau kesini?!" Teriak Jiyeon yang mendapati Jungkook berdiri dengan tangan yang bersilangan di dada.
"Mulai sekarang aku pemilik apartemen ini.l," jawabnya santai.
"Apa?!"
"Ck, kau berisik sekali sih pagi-pagi! Masuk sana! Mandi! Ganti baju! Makan! Berangkat sekolah! Belajar yang rajin! Aku tidak mau sekolah milikku di isi murid yang bodoh!"
Jiyeon ternganga dengan mata membola. Kalimat titahan Jungkook diproses dengan baik oleh otaknya yang baru saja pulih.
"You crazy bastard! Shit!!" Umpat Jiyeon dengan napas terengah.
"Tenang, Child. Nanti pacarmu mendengar mulut kasarmu."
"Mati saja kau sana!" Setelah memaki, Jiyeon pun masuk dengan kesal setengah mati.
••
Suasana kantin cukup sepi lantaran Jiyeon dan Namjoon duduk santai dengan mencicipi beberapa makanan bukan pada jam istrahat. Lee Jieun mendadak tidak masuk dan memberi tugas untuk dikerjakan oleh murid-muridnya. Tapi, alih-alih mengerjakannya di dalam kelas, Jiyeon dan Namjoon memilih kantin sebagai tempat yang dirasa sangat tepat untuk menyelesaikan tugas.
Sudah dari lima menit yang lalu tugas itu selesai dan Hoseok tengah mengumpulkan tugas yang lain untuk disimpan di meja Jieun yang akan di periksa saat gurunya kembali masuk.
"Kalian membolos?!"
Jiyeon dan Namjoon yang tengah asik berbincang pun menoleh pada sumber suara.
"Lee saem tidak masuk," ketus Jiyeon mengalihkan tatap dari Jungkook yang menatapnya tajam.
"Lalu kenapa kalian tidak belajar secara individu di dalam kelas?!"
"Kami sudah mengerjakan tugas, jadi berhenti bersikap seolah-olah kau kepala sekolah di sini."
Jungkook menyeringai dan berjalan satu langkah lebih dekat.
"Aku pemilik sekolah ini, Child. Jabatanku jauh lebih tinggi dari kepala sekolah. Di mana sopan santun mu sih?!"