(4) Rebellion

1.4K 234 63
                                    

Beberapa hari absen menyinggahi Pewter Dove cukup membuatnya rindu. Rasa hangatnya bar bernuansa abu-abu itu, nikmatnya red wine terfavorit juga suara merdu gadis mungil itu merakit momen yang selalu ia nanti. Satu-satunya memori buruk yang ia punya di Pewter Dove adalah insiden malam itu. Iya, di sanalah Taehyung bertemu Minatozaki Sana, gadis beruntung yang kini bekerja di Cedar Hedge. Dan selalu menjadi apresiasi terspesial untuk Yeonjun dan Lia, dua bocah yang pintar merayu Taehyung.
Lupakan kejadian memalukan itu. Kali ini Taehyung hanya ingin melepas rindu.

Disc joker mulai beraksi sesaat setelah gadis berparas ayu itu menyelesaikan senandungnya. Namanya Lee Hayi, dia selalu menyumbangkan suara di Pewter Dove, bar milik keluarganya. Hayi mempercepat langkah menghampiri seseorang yang telah menunggunya. Seperti biasa senyum kotak itu terukir dengan hangat. Lalu dipeluknya pria itu dan dilepasnya rindu-rindu kelabu.

"Sudah lama tidak kesini, sedang sibuk di kampus?" Taehyung menggeleng.

"Ada beberapa urusan di Cedar Hedge belakangan ini." Pria itu terdiam sejenak memandang wajah kecil Hayi. Gadis itu menyelipkan surai Taehyung yang sedikit menutup wajahnya.

"Memang perusahaan apa Cedar Hedge itu?" ledek Hayi. "Aku benar-benar kangen tolol!"

Taehyung terkekeh tapi tidak lama karena gadis itu mendapatkan bibirnya penuh rasa rindu. Sayang sekali Hayi tidak memanjakannya terlalu lama. Hanya sekedar pelepas rindu saja dan ia menatap lurus netra teduh Taehyung.

"Maaf Taehyung, tapi hari ini aku tidak bisa," Bisik Hayi. "On period."

Ia lantas mengambil kursi di samping Taehyung. Pemuda itu mengerling.

"Kenapa tidak pernah pakai hadiahku?" tanyanya kemudian. "Padahal aku membuatnya spesial untukmu."

Netra Hayi tiba-tiba berubah nanar.
"Itu... aku ingin memberitahumu sesuatu," tutur Hayi. "Tapi jangan marah oke?"

Melihat raut Hayi rasanya Taehyung tidak ingin mendengar apa-apa. Ia memang penasaran tapi ia sangat mengenal karakter Hayi. Singkatnya apapun yang akan Hayi katakan, itu tidak akan menjawab keresahannya. Pria itu kemudian menghela napas panjang.

"Sudahlah, tidak usah memberitahuku. Sepertinya aku akan marah jika mendengarnya."

"Maaf!" kata Hayi sembari merangkul lengan Taehyung.

Entah sejak kapan semua itu bermula. Yang ia ingat rasa itu sudah lama singgah tapi tidak pernah berdamai di hati. Terkadang ia merasa bodoh menjadi teman Hayi. Taehyung dan Hayi bukanlah sepasang kekasih seperti yang kalian pikirkan. Just friend with some benefits. Dan di situlah kebodohan Taehyung, ia membiarkan buih-buih rasa bertamu di hatinya.

Beberapa meter darinya sebuah suara gaduh tercipta. Meskipun gema nada serasa ingin menelan suara-suara kecil lainnya, yang satu itu cukup menarik atensi Taehyung. Dalam waktu singkat ia melihat sosok pria yang tidak asing bersama seseorang yang ia yakini adalah manajer Pewter Dove.

"Kau pecat anak baru itu?" pekiknya lantang.

"Maaf, Tuan. Dia berbuat onar dengan salah satu tamu." Kata manajer itu dengan kepala tertunduk lalu sedetik kemudian pria itu menggampar wajahnya dengan keras. Taehyung pun merasakan Hayi menepuk lengannya.

"Jiwon Oppa baru pulang dari Austria. Dia marah karena Manajer Jang memecat seorang pegawai."

**

Beberapa lampu ruang tengah sudah mati ketika Taehyung pulang. Hanya tersisa beberapa lampu kecil yang menghasilkan cahaya temaram. Baru dua langkah yang ia ambil dan netranya langsung bertatapan dengan Lia yang nyaris tertidur dengan Sana di sofa panjang. Taehyung berfirasat bocah itu akan berteriak dalam hitungan sekon.

Cedar HedgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang