(19) Half Inch Left

1.2K 211 111
                                    

gila ya, aku masih kepo kok sana intens bgt merhatiin tae di gda34? intens tapi bisa santai gitu coba, pertanda apa ini san san bikin kepikiran aja 😭

Ruangan Master Kim ada di lantai yang sama dengan kamar Taehyung. Ruangan itu sama luasnya dengan milik Kim bersaudara namun dilengkapi ruang pertemuan kecil dengan jendela kaca yang mempertontonkan hijau pepohonan yang merimbun.

Ada ketegangan tersendiri ketika Sana memasukinya untuk mengantar teh chamomile dalam cangkir-cangkir porselen. 

Bisa ia lihat wajah serius Seokjin yang tampan memesona seperti biasa, juga Namjoon yang tak kalah fokus dalam pikirnya yang cerdas. Master Kim dan Nyonya Kim juga ada di sana ditemani seorang pria tiga puluh tahunan yang kelihatannya adalah seorang kuasa hukum.

Sana mencoba tidak penasaran dengan segera bergegas setelah ia letakkan teh itu. Pintu itu hampir menutup rapat ketika ia dengar suara Seokjin yang tegas.

"Aku mau Taehyung yang menikah dulu,"

Statemen itu berhasil membuat Sana membeku. Tapi ia segera menyadarkan diri dan keluar dari forum tertutup keluarga Kim.

Tapi sepanjang langkahnya menuruni tangga, pikirnya terus sibukkan diri. Ada secerca penyesalan sebab ia sekarang penasaran kenapa Seokjin mengatakan hal itu. 

Artinya dia menghendaki Taehyung yang maju dalam perjodohan dengan gadis Bae itu 'kan?

Atau ada rencana lain yang Seokjin inginkan di balik raut tenang yang selalu ia tunjukkan?

Apapun itu, perkataan Seokjin lambat laun membuatnya sadar bahwa ada hal yang telah berubah.

Tidak... tidak, Sana belum jatuh cinta pada anak bungsu itu. Ia hanya sedikit tidak rela, itu saja.

Sementara itu semua atensi masih tertuju pada Seokjin. Pria itu memang punya kuasa yang kuat sebab ia adalah putra pertama dan selalu menjadi anak penurut. Ia bahkan rela melepas cinta pertamanya untuk kehormatan keluarga Kim yang menurutnya kolot. Wajar jika kedudukannya dalam keluarga Kim sekuat itu.

"Taehyung akan menolak. Aku yakin," jawab Namjoon menimpali.

"Kita akan buat dia tidak bisa memilih," kata Seokjin. "Dengan begitu dia akan tahu arti tanggung jawab yang sesungguhnya, selama ini dia cuma bisa kabur tiap kali merasa tertekan,"

"Bagaimana kalau itu malah membuat adikmu semakin buruk?" tanya Nyonya Kim, naluri keibuannya terdesak hebat oleh rasa iba.

"Coret saja dari daftar pewaris sah keluarga Kim," sahut Master Kim tegas.

"Kim Yunho!" pekik Nyonya Kim tidak tega. "Dia itu anakmu!"

"Bora, Taehyung itu selalu main-main dan membuang uang, baru saja dia kalah 100 juta karena judi," tegas Master Kim.

"Tapi Hyung, Tae tidak akan menerima dua pilihan itu," Namjoon bersuara lagi. "Bisa-bisa dia lebih memilih keluar dari Cedar Hedge,"

Seokjin terhenyak menyadari pendapat Namjoon sedikit ada benarnya. Ia lantas menatap ahli hukum kepercayaan keluarga Kim, Cho Kyuhyun.

"Paman Cho, bagaimana?" tanya Seokjin sementara Kyuhyun memutar otak. Sejenak kemudian ia berujar.

"Kalau dia peduli dengan pengasuh byeongari itu, dia akan memilih meskipun dia akan sedikit menderita. Mari kita tambah satu poin lagi di sini," pena di tangan Kyuhyun bergerak menoreh huruf yang merangkai kondisi baru. Kyuhyun menunjukkan jerih pikirnya pada keluarga Kim setelah ia selesai.

"Tapi pastikan bahwa Taehyung benar-benar mencintai pengasuh itu!"

"Kami setuju, aku akan memastikannya." pungkas Seokjin sedang Namjoon hanya mampu memijat tengkuknya, lelah dengan hiruk pikuk soal Taehyung yang tidak pernah usai.

Cedar HedgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang