Day 1 - Island

47.4K 1K 67
                                    

Ken's POV

"Yaudah, ayo kita sekamar, Mike!" Jawab Claudy pada Mike, setelah melirikku sepersekian detik sebelumnya.

Membuat jantungku seakan berhenti berdetak.

"Yakin?" Tanya Mike memastikan.

Claudy mengangguk, lalu mengambil tasnya.

Emosiku nyaris pecah saat Mike lagi-lagi mengambil tas Claudy dan membawakannya.

Aku menggertakan rahangku dan mengalihkan pandanganku dari keduanya. Menarik tangan Audy dan berjalan ke salah satu kamar kosong, mendahului Mike dan Claudy yang tengah berjalan ke kamar tersebut.

"Ayo, Dy." Ajakku pada Audy.

Tapi Daniel menahan tanganku yang satu lagi, "Ken!"

Aku menoleh kesal dan menepis tangannya, "Apa?"

"Ikut gue. Sekarang." Kata Daniel menggedikan bahunya kearah luar villa.

Aku nyaris mengabaikannya, tapi saat kusadari tatapan Daniel yang tajam, akhirnya aku melepaskan Audy dan berjalan mengikuti Daniel keluar villa.

Kusadari Audy menarik tanganku, mau ikut denganku dan Daniel, tapi Elin langsung menyemprotnya, "Lo nggak bisa ya nggak usah nemplok melulu begitu? Lo kira lo koala apa orangutan?"

Aku tau tadi emosiku nyaris pecah, tapi mendengar mulut nyablak Elin, tawaku hampir menyembur.

Begitu sampai diluar villa, Daniel menarik nafas dan menatapku.

"Kenapa lo nggak tolak waktu Audy mau sekamar sama lo sih, Ken? Dasar tolol. Kalo begini terus, kapan hubungan lo dan Claudy bisa maju?" Ujar Daniel tanpa disangka-sangka.

"Mentang-mentang udah punya cewek, sekarang bisa sok nasehatin gue." Gerutuku sebal.

Daniel menendangku, "Yang penting gue jujur. Nggak kayak lo." Balasnya.

"Jadi, gue musti gimana?" Aku menonjok tembok disampingku, "Claudy bahkan setuju buat sekamar sama Mike! Lo nggak denger tadi?" Kataku gusar.

"Ya, karna dia kira lo juga nggak nolak sekamar sama Audy!" Daniel menoyor kepalaku.

* * *

Claudy's POV

"Lo yakin? Gue bisa tidur diluar atau dibawah kok kalo lo keberatan." Tanya Mike lagi padaku didalam kamar sembari berjongkok disampingku.

Aku menghentikan tindakanku merapihkan barang, "Nggak apa kok. Toh, gue tau lo nggak bakal macem-macem sama gue." Ya. Mike bukan Ken yang akan langsung mengambil kesempatan dan membuatku tidak bisa menolaknya.

Mike menatapku, aku tau dia sedang memastikan apa aku sungguh-sungguh atau terpaksa.

"Lo bener-bener nggak curiga sama gue sama sekali ya, Clau?" Mike mengacak-acak rambutku.

Aku menggeleng, "Santai aja."

Mike tertawa pelan lalu menggelengkan kepalanya, "Lo bener-bener perlu dijaga. Pantes Ken segitunya sama lo."

Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya lalu melanjutkan membereskan barang-barangku.

Duh, aku lapar banget. Untung tadi kami dapat nasi kotak, habis ini aku mau makan saja.

Saat kusadari perut Mike bunyi yang menandakan dia juga lapar sepertiku, aku langsung tertawa.

"Gue laper banget," Keluhnya seraya berjalan keranjang dan tiduran disana, "Makan yuk abis beres-beres?"

Aku mengangguk, "Gue juga laper banget."

Mike langsung bangun dan aku menoleh kearah pintu saat pintu dibuka dari luar.

SEX APPEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang