I can't let you go

27.5K 1K 245
                                    

Claudy's POV

Jadi, kami harus mulai dari mana?

Aku tau bukan hanya aku yang berfikir demikian. Aku yakin Ken juga merasakan apa yang kurasakan. Kami tidak tau harus memulai darimana. Kami tidak tahu apa yang harus kami bicarakan.

Terutama, setelah segalanya yang sudah terjadi selama ini. Setelah seluruh pertengkaran kami yang selama ini terus bergulir semakin parah semenjak saat aku sudah memutuskan untuk pergi keluar dari hidupnya.

Namun, aku sadar bahwa aku tidak akan pernah mampu untuk bisa berjalan keluar dari hidupnya. Begitupula dengan dirinya. Kami saling terhubung satu sama lain. Hubungan kami terlalu kuat untuk saling melupakan satu dengan yang lainnya. Bagaimanapun, kami sudah bersama selama seumur hidup kami sejauh ini.

"Clau,"

Ken meraih tanganku yang berada disampingnya dan berusaha mendudukan tubuhnya agar mendekat padaku.

"Lo nggak apa-apa?" Tanyaku khawatir seraya bangun dari duduknya menuju keranjangnya, karna dia terlihat meringis menahan sakit. Dasar bodoh, aku tau tubuhnya masih dipenuhi rasa sakit, tapi sedari tadi dia terus bertingkah seakan dirinya baik-baik saja, "Janga-

Nafasku nyaris mencelos begitu Ken menarik tanganku begitu kuat tapi tidak kasar sama sekali, membuat tubuhku menabrak tubuhnya, dan sepersekian detik berikutnya, aku sudah berada didalam pelukannya. Kedua tangannya memeluk tubuhku begitu erat sampai tidak ada ruang untukku bergerak sama sekali. Samar-samar aku bisa mencium bau betadine dari tubuhnya yang masih dililit perban. Hangat tubuh Ken yang bercampur dengan degup jantungnya yang memburu, entah kenapa membuatku merasakan perasaan tidak asing yang tidak kubenci sama sekali, wangi mint yang melekat pada tubuhnya membuatku teringat akan perasaan nyaman yang begitu kurindukan, lalu entah mengapa mataku jadi terasa begitu panas. Apa-apaan ini?

Kenapa rasanya aku begitu merindukannya?

"Sebentar aja.." Bisik Ken seraya membenamkan wajahnya pada rambutku, menimbulkan gejolak perasaan yang  kutahan sekuat tenaga selama ini, selama setengah tahun ini. Seluruh tembok pertahanan yang sekuat tenaga kubangun setinggi-tingginya sampai aku melupakan diriku sendiri, "Lo boleh dorong gue seperti biasa, lo boleh tampar gue seperti malam itu, berkali-kali,.. Berapapun itu, gue akan terima.. Lo berhak lakuin semua itu sama gue.. Gue tau gue brengsek dan gue menjijikan di mata lo saat ini.. Tapi gue mohon, gue mohon..untuk satu menit aja.. Tolong.. biarinin gue untuk peluk lo begini.."

Isakanku terlepas bersamaan dengan diriku yang tidak mampu untuk tidak membalas pelukannya tak kalah erat, "Lo..jahat banget,.sama gue selama ini, Ken.." Rintihku meremas tubuhnya tanpa bisa menahan luapan emosiku selama ini.

Ken mengetatkan pelukannya padaku dan membuat diriku semakin tenggelam didalam pelukann "Gue tau, Clau.."

Isakku dengan air mataku yang ikut mengalir turun, "Malam itu..saat lo bilang kalo lo bener-bener..cinta sama gue.. Gue kira,..saat itu,. gue kira semuanya..sungguhan..! Saat gue bilang, kalo gue juga bener-bener cinta sama lo.. percayalah, Ken.. gue bener-bener serius saat itu.. Semuanya, setulus hati gue,.. waktu itu,.saat gue sadar akan perasaan gue untuk lo, hati gue, semuanya, betul-betul hanya buat lo.. Nggak ada siapapun lainnya.. Perasaan gue, segalanya yang gue punya, gue percayain lo untuk jadi yang pertama dan terakhir, ketika gue serahin seluruhnya yang gue punya untuk lo.. Semuanya terasa sempurna, Ken.. Gue bahagia, segalanya bener-bener.. terasa begitu sempurna.. Gue rela untuk nanggung rasa sakit di malam itu.. berkali-kali,. Berapapun itu,. hanya untuk merasakan betapa sempurnanya koneksi yang terjadi saat kita berdua menjadi satu.. Tapi semuanya hanya bertahan beberapa waktu,. sampai besoknya, lo buang gue.. lo pilih Audy, dan anak kalian..! Bayangin, Ken! Bayangin gimana saat itu hati gue! Gue rela rawat anak lo dan Audy, apapun caranya agar kita bisa tetep sama-sama! Segimanapun gue coba untuk pertahanin, lo tetep yakinin gue kalo lo nggak bisa lagi sama gue..! Lo buang gue begitu aja seperti sampah.. Saat gue,.betul-betul..jatuh cinta sama lo,Ken.."

SEX APPEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang