Pillow talk part 3

29.7K 889 118
                                    

Claudy's POV

"Stop it, Clau, geez.. Mau ketawa sampe kapan?"

Aku masih terus terkikik-kikik geli sampai-sampai perutku sakit dan mataku berair. Bukannya apa loh, tapi rasanya aku betul-betul geli setengah mati. Pasalnya, aku tau sebejat apa sobatku ini yang juga garis miring mantanku. Jadi, lucu sekali rasanya melihatnya terbodohi olehku yang berotak jauh dibawahnya berlipat-lipat.

Pakai acara mau bertanggung jawab dan menikahiku segala pula.

Baiklah, untuk yang satu itu, memang agak lucu.

Dan menyentuh.

"Abis.. lo bener-bener percaya banget! Gue nggak sanggup, Ken! Nggak tega banget gue rasanya ngibulin lo kayak tadi!" Kataku disela tawa berderaiku sembari mengelap air mata dari sudut mataku saking gelinya.

Ken mendegus kesal, "Nggak tega tapi dilanjutin. Heran."

Aku masih tertawa sampai akhirnya aku tersadar.

Ketika, lagi-lagi kenangan pahit itu kembali datang menghampiri dan menyadarkanku.

Ken bukan hanya melakukan hal itu untukku. Dia juga melakukan hal yang sama persis saat itu. Pada Audy.

Dimana wanita itu, juga mengandung anaknya.

"Gue bener-bener minta maaf.. Tapi, gue bener-bener.. harus rawat Audy dan...anak kami. Gue harap lo paham, nggak ada anak yang bisa dipisahin sama orangtuanya. Gue,.. gue harus..bareng Audy,.. Maafin gue.."

Dimana dia lebih mencintai wanita lain ketimbang diriku. Dimana dia rela membuangku begitu saja demi calon anaknya itu.

Mengingat hal tersebut membuatku kembali merasa sesak. Rasanya, tiap kali aku bersama dengan Ken, aku tidak bisa betul-betul melupakan segala kenangan buruk itu. Hal tersebut seperti racun yang tidak bisa kubuang begitu saja. Seketika pula, tawaku mereda. Beriringan dengan ponselku yang mendadak berdering kencang.

Aku segera mengambilnya dan nama Mike langsung membuat senyumku kembali merekah.

Tapi, begitu aku ingin mengangkatnya, secara reflek aku menoleh pada Ken yang ternyata juga tengah menatapku.

"Angkat aja." Ucap Ken datar.

Aku memang ingin sekali mengangkatnya. Namun, ada Ken disampingku. Dan aku bisa membayangkan seberapa marah Mike jika mengetahui aku sedekat ini dengan Ken sekarang.

"Kenapa?" Tanyanya, karna aku hanya bisa menatap layar ponselku yang berdering tanpa daya, "Karna ada gue jadi lo takut Mike akan tau kita sekamar saat ini?"

Aku menelan ludah membayangkan kemungkinan tersebut.

Walau sebetulnya aku paham jika aku juga tengah berada diposisi Mike, aku tau, aku juga sama tidak bisa menerimanya jika sekarang dia sedang sedekat ini dengan gadis lain diluar sana.

Aku dan Ken sama-sama terdiam sampai panggilan tersebut akhirnya berakhir.

* * *

Ken's POV

Tidak masalah dia menyembunyikan kedekatan kembali hubungan kami didepan Mike.

Karna apapun itu, yang bisa membuatku untuk bisa terus berada di dekat Claudy, apapun itu, segalanya akan kulakukan. Tidak peduli seberapa sakit rasanya. Karna aku yang telah menyakitinya sedemikian rupa sampai di detik ini.

"Santai aja. Gue nggak ngember kok. Lagian, kita udah biasa sekamar begini." Kataku berusaha bersikap sesantai mungkin.

Claudy terdiam mendengar perkataanku, dan ketika ponselnya kembali berdering, aku melihat dia nyaris saja menerima panggilan tersebut.

SEX APPEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang