Claudy's POV
Setelah lebih tenang, Mike akhirnya bersikeras untuk mengantar Audy pulang ke kost-annya. Pasalnya, Mike sudah bisa memastikan bahwa jika Audy terus dibiarkan di apartemennya, hal itu malah akan memperparah keadaan Audy. Aku tau Mike yang paling mengenal Audy, dia tau seberapa Audy masih begitu mengharapkannya. Makanya, aku tidak curiga sama sekali bahwa pilihannya Mike untuk mengantar Audy pulang, bukan semata-mata kearah yang negative atau apapun. Dia tidak mau Audy berharap lebih dari ini terhadapnya.
Sedangkan, antara Ken dan Audy, keduanya sepertinya sudah tidak memiliki sesuatu untuk dibicarakan lebih lanjut. Kukira jika dipertemukan, keduanya bisa menyelesaikan masalah mereka, namun sepertinya keduanya betul-betul sudah tidak memiliki apapun yang perlu diselesaikan karna memang segalanya telah selesai. Agak aneh menurutku karna tidak terlihat kesedihan sama sekali diantara keduanya.
Aku mengantarkan, baik Mike, Ken, dan juga Audy ke lobby bawah apartemen. Sebelum mengantar Audy, Mike menarikku agak menjauh dari Audy dan Ken, dan menepuk-nepuk kepalaku,
"Gue bakal langsung pulang kok. Tunggu ya."
Aku mengangguk dan tersenyum menanggapinya, "Iya, ati-ati ya.."
Mike menatapku beberapa detik sebelum membalas senyumanku dengan senyumannya yang selalu dikulumnya itu, "Clau.."
Ganteng setengah mati. Betul-betul kloningan Hardin Scott.
"I-ya?" Balasku bingung bercampur salah tingkah.
"Gue..," Mike mengalihkan matanya dariku, "Boleh gue bilang sesuatu?"
Aku mengerutkan alisku tapi segera mengangguk, "Ada apa sih?"
Lalu, dia membisikiku.
"I love you,."
Rasanya, aku ingin meleleh ditempat.
* * *
Ken's POV
Setengah mati aku menahan diri saat mendapati si brengsek Mike, menarik Claudy mendekat padanya. Aku mengeraskan rahangku dan tanganku mengepal secara otomatis. Aku betul-betul tidak suka dengan situasi seperti ini. Aku tidak pernah suka mendapati lelaki manapun terlalu dekat dengan Claudy. Entah memang karna aku sudah terbiasa dekat dengannya sejak kecil, atau karna memang aku masih..
Sudahlah.
Aku mempercepat langkahku berusaha mengabaikan keduanya yang terasa begitu mengusikku.
Saat kami semua sudah sampai di ambang pintu, aku hanya mengangguk tipis ketika Mike dan Audy berseru padaku dan akan segera menuju mobil Mike, lalu berjalan kearah yang berlawanan denganku. Ketika aku menoleh, Claudy sudah berniat untuk kembali masuk menuju lift tanpa ada sepatah katapun yang keluar darinya. Lagi-lagi dia menyikapiku seakan aku adalah makhluk kasat mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX APPEAL
Romance18++ adult content, teenage story Claudya POV Hai! Aku Claudy, aku punya dua sahabat kecil yang dekat sekali denganku. Kenzo dan Daniel. Sebenarnya aku sudah lama tertarik pada Ken yang playboy dan suka sekali menggodaku, sedangkan Daniel yang dingi...