Their match feeling

33.2K 936 226
                                    

Mau sedikit spoiler untuk Ken junior? Well, dia akan jadi main character in the next storieshihi ditunggu yah🤗

* * *
"Let's make love with me."

Tunggu-

APA??????

* * *

Ken's POV

Aku melepaskan pelukan kami tanpa berniat melepaskannya dariku. Apa sih yang dikatakan Claudy? Masa dia mau melakukan 'hal itu' denganku? Maksudku, ayolah aku tidak mau munafik. Aku juga sangat-sangat ingin melakukan hal tersebut dengannya. Sangat ingin malahan. Namun aku tau, kalau kami melakukannya sekarang, aku akan kembali seperti sebelumnya, dan aku tidak yakin aku bisa kembali menahan diriku untuk tidak melakukan hal tersebut dengannya berkali-kali dan terus menerus meski dia sudah kehabisan tenaga...

Astaga! Otakku mulai ngelantur kemana-mana.

Aku menggelengkan kepalaku untuk mengenyahkan segala imajinasi liar yang seketika terbentuk akibat perkataan Claudy barusan, "Lo sadar nggak sih lo ngomong apa, Clau?"

"Gue sadar kok."

Aduh.

"Terus, lo beneran.. Erg, maksud gue,." Aku menggigit bibir bawahku berusaha meredamkan degup jantungku yang menggila, "Kenapa.. lo mau lakuin hal itu sama gue..? Sementara, lo tau seberapa besar gue berusaha untuk... nggak nyentuh lo kan?" Aku mencoba mengalihkan mataku dari bibirnya akibat  fantasi yang kubayangkan bisa kami lakukan saat ini.

Seperti bisa membaca pikiranku, Claudy melumat bibir bawahnya perlahan, dan demi Tuhan rasanya aku begitu ingin melakukan hal yang sama kepadanya sekarang juga, "Gue nggak pernah.. larang lo untuk nyentuh gue.."

Oke. Tahan, Ken.

Aku menelan ludah seraya menahan kedua bahunya, "Tapi.. kenapa?" Tanyaku dan menatap sepasang matanya lurus-lurus, "Gue,. gue nggak ngerti kenapa lo tiba-tiba mau lakuin hal ini.."

Claudy meraih satu tanganku yang berada di bahunya dan membalas tatapanku. Aku bisa merasakan kedutan kecil dibawah sana hanya dengan tatapan matanya padaku semata, "Lo sendiri pun.. juga ingin lakuin hal ini sama gue kan, Ken?"

"Tentu gue ingin.. Tapi,. gue mau lebih menghargai lo.. Lebih daripada sebelumnya.." Akuku seraya menyelipkan helaian rambut miliknya kebelakang telinganya, "Gue nggak mau kembali terlintas di pikiran lo kalo gue cuman mau tubuh lo semata. Gue nggak mau munafik, gue emang masih semesum seperti sebelumnya kok, gue masih terbayang nyium lo dan lakuin semua hal mesum dengan lo.. Tapi, sekarang rasanya perlahan gue paham akan semuanya.. Bahwa nggak semua hal bisa kita selesaiin dengan having sex semata. Memang saat kita lakuin hal itu, baik lo maupun gue, kita sama-sama terhubung antara satu sama lain, ada sesuatu yang nggak bisa gue jelasin tapi lo pasti paham akan rasanya. Bahwa saat kita ngelakuin itu, kita sama-sama tau bahwa rasanya berbeda karna segalanya dilakukan dengan seluruh perasaan, dengan seseorang yang gue sayang.. Dan perasaan gue buat lo, jauh lebih besar dari seluruh hawa nafsu yang gue punya.. Gue cinta lo, Clau. Gue cuman cinta sama lo..  Lo nggak perlu takut akan hal lain lagi.." Aku tersenyum sembari meraih wajahnya dengan kedua tanganku, sepasang bola matanya yang indah terhalang lapisan bening dan aku tidak suka ketika melihatnya seperti ini, "Meskipun barusan gue ngebela calon anak gue.. Hati gue, hanya untuk lo.. Dan cuman lo, yang akan jadi ibu dari anak-anak kita nanti.. Maafin gue ya? Karna ini semua memang karna kesalahan gue.."

Claudy menggeleng dan memelukku erat. Aku membalas pelukannya dan membenamkan wajahnya pada dadaku, "Gue takut.. lo akan,.. kembali milih Audy ketimbang gue.."

Aku tersenyum dan mengelus punggungnya, "Clau, gue nggak akan pernah bisa milih orang lain ketimbang lo. Nggak akan pernah lagi.. Gue pernah nyakitin lo, gue pernah ngelakuin seluruh kebodohan yang nyakitin lo dan bikin lo seragu ini sama gue, tapi nggak sedetik pun gue bisa lepasin lo, nggak pernah sedetik pun hati gue bisa milih orang lain selain lo. Gue hanya pernah jatuh cinta sama lo.. Lo tau hal itu kan?"

SEX APPEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang