Ken's POV
Beberapa waktu ini hubunganku dengan Claudy jauh lebih baik dari sebelumnya. Dia selalu menjengukku bahkan sampai saat aku sudah di rumah setiap hari bersama Daniel juga Elin. Dan juga Mike. Yang terakhir agak mengusikku tapi yasudahlah.
Baiklah, sebetulnya bukan hanya mengusikku, tapi sangat-sangat-sangat mengusikku. Bagaimana tidak? Dia terus merangkul Claudy di hadapanku, membuat Claudy jadi was-was denganku, dan bertingkah seakan aku adalah hewan buas darimana. Padahal, beneran deh, aku tau batasanku dan betul-betul serius dengan tekadku. Aku akan lebih baik dari sebelumnya, aku akan menyikapi Claudy dan menghargainya lebih dari sebelumnya.
Aku bahkan sudah tidak meladeni cewek manapun yang mengontak ke ponselku. Maupun yang datang kerumah. Kalian tau kan terlalu sukar untuk menyembunyikan pesonaku yang satu ini. Dulu aku begitu naif dan merasa bahwa daya tarikku yang satu ini terasa begitu menyenangkan. Yap, apalagi kalau bukan sex appeal-ku ini? Namun sekarang, rasanya semua itu jadi terasa mengganggu. Aku kesal tiap kali mereka yang menghubungi ke ponselku dan bukan nama Claudy yang kuharapkan untuk muncul disana. Aku kesal tiap kali menerima sesuatu dirumah saat kukira itu dari Claudy tapi justru dari cewek-cewek yang pernah menjalin hubungan tanpa status denganku. Aku juga kesal kalau ada yang mencariku di club tempat aku biasa live music dengan Elin karna hal tersebut akan membuat Claudy menyangka aku masih meladeni semua cewek tidak jelas diluar sana.
Malam ini, lagi-lagi aku berharap Claudy sudah kembali tinggal di atap sebelah rumahku, dirumahnya. Agar setidaknya, jarak diantara kami tidak menjadi lebih jauh dari ini. Aku kangen saat kami masih tetanggaan dan aku bisa segera meluncur untuk bertemu dengannya kapanpun aku mau. Aku kangen menjahilinya tiap kali dia sedang mandi karna kebiasaannya yang tidak pernah mengunci pintu sejak kecil. Aku kangen dengan tingkahnya yang malu-malu tiap kali kulontarkan godaan genitku untuknya.
Duh, aku jadi kangen begini. Apa kutelfon saja ya?
* * *
Claudy's POV
Hm. Belakangan ini tingkah Mike jadi aneh sekali. Maksudku, rasanya dia jadi terlalu menempel denganku tanpa memberiku ruang untuk bergerak sedikitpun. Saat aku hanya pulang kerumah untuk bertemu orangtuaku, Mike sampai ikut segala. Memang aku akan menjenguk Ken sekalian, tapi bukan hanya diriku kok, ada Daniel dan juga Elin. Bahkan ketika aku menjenguk Ken, dia terus melingkarkan tangannya pada tengkukku, terkadang malah menarikku kedalam rangkulannya, atau seakan sengaja agar membuat Ken semakin panas dengan kedekatanku dengan Mike.
Ketika di apartemen, Mike juga lebih lengket denganku. Bukannya aku membencinya sih, tapi rasanya aku jadi agak risih dengan sikap over protectivenya padaku. Terlalu over sampai rasanya terkadang aku jadi salah tingkah ketika bersama dengannya.
Seperti malam ini,
"Lo udah mau tidur?" Tanyanya padaku ketika aku baru saja bangun dari dudukku untuk menuju ke kamar.
Aku menggeleng, "Nggak, gue cuman mau ambil handphone aja."
"Buat apa?"
Buat apa apanya ya? Ya karna aku ingin bermain dengan ponselku saja. Atau mengecek barangkali ada yang mengirimiku WA atau apa.
"Clau?" Panggilnya lagi ketika aku tidak kunjung menjawabnya, "Kenapa diem aja?"
"Nggak kok, gue cuman mau ngecek hape aja, Mike." Sahutku.
"Emang lo lagi chattingan sama siapa?" Cecarnya lagi, membuatku ingin menghela nafas.
"Nggak sama siapa-siapa." Jawabku singkat dan pergi begitu saja ke kamarku sebelum dia semakin menginterogasiku akan hal kecil yang sebetulnya tidak perlu introgasi-introgasian segala.
Begitu aku masuk kekamar, aku segera membanting tubuhku diatas kasur dan meraih ponselku disamping ranjang.
Rasanya, Mike jadi terlalu berlebihan. Aku tidak suka dengan dirinya yang seperti ini. Kalian ingat kan, sebelumnya dia selalu memberiku waktu untuk bersama dengan Ken saat kami harus saling bicara satu sama lain. Dia juga selalu percaya padaku meski aku tau kadang dia meyembunyikan rasa cemburunya yang menurutku manis banget saat itu. Tapi sekarang, rasanya dia jadi terlalu cemburu akan apapun, bahkan pada tiap hal kecil yang kulakukan. Membuatku tidak leluasa melakukan apapun dihadapannya.
Padahal serius deh, tidak ada hal apapun yang kututupi darinya. Dia tau segalanya karna aku menceritakan segalanya. Bahkan mengenai apa yang sudah terjadi diantara Ken dan juga diriku saat itu. Mike tau bahwa aku sudah mengatakan dengan jelas pada Ken bahwa aku tidak bisa lagi bersama Ken karna aku ingin lebih fokus dengan perasaanku untuk Mike. Awalnya, kukira jawabanku akan membuat Mike merasa senang maupun tenang, tapi nyatanya? Dia justru jadi seperti sekarang. Mencurigaiku dan mengekangku tanpa henti.
Aku merasakan getar di ponselku, tapi sebelum aku sempat mengangkatnya, Mike mengetuk pintu kamarku, membuatku terbangun dari posisiku, dan dia langsung masuk begitu mendapat persetujuanku.
"Clau, lo kenapa?" Tanya Mike sembari berjalan ke kasurku dan duduk di tepi ranjangku.
Aku tersenyum dan menggeleng, "Harusnya gue yang tanya. Lo yang kenapa, Mike?"
Mike menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kupahami sama sekali, lalu mengelus wajahku, "Nggak kenapa-kenapa."
Selalu saja begini. Aku menghela nafas dan menyentuh tangannya yang berada di wajahku, "Nggak kenapa-kenapa apanya? Lo jelas jadi aneh banget tau. Ada apa sih? Jangan ngehindar gini tiap kali gue tanya."
Ganti Mike yang menghela nafas panjang dan mengalihkan wajahnya juga tangannya dariku, "Clau, gue nggak kenapa-kenapa. Serius deh. Gue cuman.."
"Cuman?" Tanyaku menyambung kalimatnya yang menggantung.
"Forget it."
Lagi-lagi.
"Mike, stop it." Aku menarik lengannya dengan kedua tanganku, "Lo betul-betul aneh belakangan ini!"
"Can you tell me, seaneh apa gue belakangan ini?" Balas Mike kali ini sembari menatap mataku.
"Lo jadi.. terlalu over protective sama gue. Lo sadar kan?"
Mike mengangguk, "Lalu?"
Apa maksudnya sih?
"Kenapa emangnya, Clau? Lo nggak suka?" Tanya Mike saat aku hanya terdiam.
Rasanya begitu aneh sampai aku tidak punya kata untuk membalasnya.
"Jadi lo lebih suka kalo gue lebih cuek dari ini?" Tanyanya lagi.
Aku buru-buru menggeleng, "Bukan. Bukan begitu. Maksud gue-" Kata-kataku berhenti di udara begitu saja saat kurasakan bibir Mike entah bagaimana sudah menyusup masuk diantara bibirku. Begitu hangat dan lembab.
"I love you, Clau.." Bisik Mike diantara ciuman kami. Meraih belakang kepalaku dengan lembut dan meremas rambutku sepelan mungkin.
Aku tidak mampu melawannya, walau sesaat sebelum mataku akhirnya perlahan menutup, aku menyadari getar di ponselku berasal dari Ken yang meminta video call denganku.
* * *
Mike's POV
Aku mengulum kedua bibir Claudy secara bergantian sepenuh hatiku. Aku begitu mencintai gadis ini sampai-sampai hatiku terasa sakit akibat ketakutanku akan kehilangan dirinya. Aku mencintai tiap inci dari dirinya, terlebih saat dia memejamkan matanya tiap kali bibir kami saling bertemu. Aku menyelipkan lidahku diantara bibirnya dan menekan lidahku semakin dalam menyusuri kedalam mulutnya yang terasa hangat. Aku suka saat dia merespon ciumanku dan melingkarkan tangannya pada tengkukku.
Tanpa menyadari bahwa aku sudah mengangkat panggilan video dari Ken pada ponsel Claudy dengan sebelah tanganku yang bebas, meniadakan suara dari sebrang sana, sementara selanjutnya aku mengangkat ponsel tersebut hingga setara dari belakang kepala Claudy.
Tanpa memedulikan Ken di sebrang layar yang tengah menatap tercengang kearahku yang sedang mencium Claudy.
Agar dia tau bahwa, disanalah tempatnya sekarang.
Dan disinilah tempatku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX APPEAL
Romance18++ adult content, teenage story Claudya POV Hai! Aku Claudy, aku punya dua sahabat kecil yang dekat sekali denganku. Kenzo dan Daniel. Sebenarnya aku sudah lama tertarik pada Ken yang playboy dan suka sekali menggodaku, sedangkan Daniel yang dingi...