Bagian 15

131 19 34
                                        

Happy reading!💙

Bagian 15
Semuanya Sudah Terbongkar


"Eh, itu Delia, 'kan? Yang katanya anak pengusaha Ayana?"

"Iya, itu dia. Tapi kok, baru sekarang, ya, kita tahu?"

"Iyakah? Delia si cewek gaje yang keluarganya gak terdeteksi itu?"

"Jangan ngomong sembarangan, ah! Dulu iya, sekarang nggak lagi. Tahu aja kan, keluarga Ayana itu bukan sembarangan keluarga? Ayahnya Delia itu termasuk dalam jajaran pengusaha sukses di Indonesia. Jangan main-main, deh, sama Delia."

"Pantesan Rey langsung kenal sama dia. Usaha Herigato dan Ayana menjalin kerjasama, kan? Ahh, bisa-bisa mereka di jodohin nanti. Kesempatan buat pdkt dengan Rey hilang, deh!"

"Iya, nih. Gue juga agak familier sama wajahnya dia, sekarang baru nyadar dia mirip banget sama Elena."

"Siapa, tuh?"

"Mamanya Delia, masa lo gak tahu, sih? Kan udah beberapa kali masuk tayangan TV."

"Tapi kok baru sekarang kita tahu, ya?"

"Itu juga gue baru tahu cari tahu. Kayaknya selama ini Delia sembunyiin statusnya, deh! Tapi alasannya apaan, ya?"

"Si Adrian pasti nyesel, tuh, putusin Delia."

"Pengen temenan sama Delia, ah. Dia 'kan kaya, bisa di porotin."

"Hush, ngomongnya jangan keras-keras, nanti dia tahu."

Delia menghela napas lelah. Suara-suara sumbang yang di dengar nya itu sungguh membuat telinganya terasa hot. Sesudah mengelilingi Pelita demi menemani Rey, dia langsung kembali ke kelasnya. Sebenarnya saat ini Rey harus berjalan beriringan dengannya, namun karena ada panggilan alam, Rey harus ke toilet sebentar.

Delia disuruh menunggu, tapi melihat para siswa menatapnya aneh saat berdiri di depan toilet pria, dia langsung menyingkir dari sana dengan wajah menunduk malu.

Sekitar 50 meter sebelum sampai ke kelas, Delia menghentikan langkah kakinya. Dia merogoh saku bajunya lalu mengetikkan pesan untuk Rey.

Delia: Oi bocah! Lo ngapain di toilet, lama banget!

Rey: Bentar, Del. Perut gw mules banget, nih.

Delia: Pokoknya selesai urusan, lo mesti ke gedung Batra lantai dua, koridor timur, gue tungguin lo!

Rey: Siyapp, bosqu!

Delia hanya membaca pesan itu sambil mengulum senyum. Tangannya sibuk bergerak di layar ponselnya. Dia membuka aplikasi Wattpad dan langsung memekik pelan.

"Wah, buset! Perasaan kemarin baru dua ribu pembaca, kok langsung meningkat jadi tiga ribu, ya?!"

Delia akhirnya tenggelam dalam dunia orange. Sekali-kali dia tersenyum, menyadari bahwa cerita yang biasa dia kutuk karena tak menarik di matanya ternyata membuat para pembacanya kagum.

Hingga akhirnya dia terlonjak kaget saat seseorang menepuk pundaknya.
"Oi, dari tadi gue panggil, gak dengar-dengar. Lo lagi ngapain, sih? Pacaran ama ponsel, ya? Kok senyum-senyum sendiri?" tanya Rey beruntun.

I Luv U!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang