Happy reading!💙
Bagian 18
Kita Balikan, ya?"Adrian?!"
Delia menganga lebar, tak menyangka sang mantan yang membawanya kesini. "Lo mau ngapain?" tanya Delia curiga.
Adrian maju selangkah mendekati Delia, membuat Delia langsung mundur selangkah, "Lo jangan macem-macem, ya!" sentak Delia namun jelas terdengar nada takut di setiap kata-katanya.
"Del ...," suara rendah dan serak Adrian membuat Delia merinding. Dia mundur beberapa langkah menjaga jarak dan untungnya Adrian tak mengikis jarak antara mereka.
"Gue minta maaf."
Delia meneguk ludah susah payah. Suara lembut Adrian membuatnya kembali teringat masa-masa saat mereka masih berpacaran. Dia menarik napas panjang, "Karena apa?"
"Karena gue udah mutusin lo."
"Gue maafin, kok. Udah, lupakan ajalah, itu cuma masalalu. Kita sekarang udah punya kehidupan masing-masing," ucap Delia tersenyum canggung. Demi apapun, dia belum bisa mengendalikan detak jantungnya saat ini karena mata Adrian terus menatapnya.
"Lo belum punya pengganti gue?" tanya Adrian.
"Eh?" Delia tersentak lalu menggaruk tengkuknya, "Bukannya belum punya, tapi gue masih belum siap jalin hubungan lagi."
"Kalau gue ajak lo balikan, lo mau?" Oke. Pertanyaan Adrian kali ini membuat jantung Delia hampir saja melompat dari tempatnya.
"Ma-maaf, Dri. Gue butuh waktu mikirin itu, apalagi dulu lo mutusin gue dengan cara yang ...," Delia meringis tak melanjutkan ucapannya karena tak menemukan kata yang tepat.
"Gue ngerti, Del. Untuk itu, gue pengin minta maaf dan tolong kasih gue kesempatan buat perbaiki kesalahan gue yang dulu," ucap Adrian memohon.
"Nggak, Dri. Gue belum bisa jawab. Dan sekarang gue bener-bener nggak tertarik untuk menjalin hubungan sama siapapun, lagipula sekarang kita udah kelas dua belas. Gue pengen fokus belajar buat persiapan UN."
"Kita bisa pacaran sembari belajar bersama, ya, kan? Gue janji nggak akan ganggu waktu belajar lo. Del, ijinin gue buat perbaiki kesalahan gue, please," Adrian memohon dengan sajah memelas. Delia menatap Adrian sejenak lalu menunduk. Dia menggigit bibir bawahnya. Dalam benaknya, dia sangat ingin balikan dengan Adrian, namun hatinya selalu saja sakit saat mengingat momen dimana Adrian memutuskannya.
"Del, lo mau, kan?" pinta Adrian dengan nada sedikit memaksa.
Delia menghela napas, "Sorry, gue gak bisa."
"Kenapa?"
"Hubungan lo sama Lucy gimana, hm? Udah putus, emangnya? Nggak, kan?"
Adrian merapatkan bibir.
"Gue nggak mau di cap sebagai cewek perusak hubungan, Dri."
"Kalau gitu, gue bakal mutusin Lucy, Del."
"Nggak, Dri! Jangan sampai lo ngelakuin hal yang pernah lo lakuin ke gue pada Lucy. Cukup gue yang rasain itu. Lucy cewek yang baik dan berprestasi, lo jangan sia-siain dia atau lo bakal menyesal," ucap Delia dengan nada bergetar. Ya, itu memang kenyataan. Lucy memang baik, berprestasi dan ketua ekskul modelling SMA Pelita Unggulan. Jika dibandingkan dengannya, Delia hanya pinggiran telur mata sapi. Miris sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Luv U!✔
Teen FictionKeseharian Delia dan dua sahabatnya selama bersekolah di SMA Pelita Unggulan Pengalaman Delia memiliki pacar pertama yang sukses membuatnya galau selama sebulan sehingga kedua temannya repot berpikir bagaimana cara membuat Delia move on. Dan ... P...