Bagian 26

88 9 0
                                    

Happy reading!💙

Bagian 26
Pernyataan

Sesampainya didepan pintu UKS, Rey dan Delia berhenti.

"Makasih," ucap Delia menunduk.

"Buat?"

"Tadi."

"Emangnya tadi kenapa?" tanya Rey dengan nada menggoda.

"Ish, lo itu, ya!" amuk Delia memukul lengan Rey.

"Iya-iya, canda, ih!" ujar Rey manyun. "Sama-sama," sambungnya sembari tersenyum manis.

Delia menganggukkan kepala cuek lalu membuka kenop pintu dan segera mendekati Alana yang berbaring diatas tempat tidur ditemani Rey yang duduk di sampingnya.

"Gimana, A3? Udah baikan?" tanya Delia.

"Gimana mau baikan, gue bujuk minum obat pereda nyeri malah ngajak tawuran!" Gery berdecak.

"Apaan, sih, lo! Emangnya lo tahu obatnya? Yang ada, lo ngasih gue racun!" bantah Alana.

"Negative thingking banget lo sama gue!" Rey memegang dadanya seolah merasa tersakiti.

"Lebay!" Alana memutar bola matanya.

Delia menggelengkan kepalanya lalu mengambil obat pereda nyeri di petugas UKS dan mengambil air di dispenser.

"Nih, minum!" Delia menyodorkan sebutir obat dan air.

Tanpa menolak, Alana segera menelan obat itu dengan dorongan air yang di minumnya. "Thank's."

"Urwel."

"Kintan mana?"

"Lagi ke kantin sama Nathan beliin lo makanan."

Alana mengerutkan keningnya. "Nathan? Sejak kapan dua orang itu akur?"

"Entah."

Drrrttt ... drrrttt ...

Rey merogoh kantong celananya ketika merasakan ponselnya bergetar panjang pertanda panggilan masuk.

"Siapa yang nelpon, Rey?" tanya Delia.

"Papa, gue keluar dulu, ya," pamit Rey keluar.

"Asekk! Papa, gue keluar dulu, ya." Gery mengulang kata-kata Rey tadi dengan nada mengejek. "Wah, Del, udah sedekat apa lo sama Rey? Sampai berani ngomong gitu dia?"

"Apaan, sih!" Delia memutar bola matanya.

Alana dan Gery tertawa melihat rona merah muncul di pipi Delia. Terlihat menggemaskan. Gery berpikir, jika Rey melihat rona merah itu, mungkin Rey sudah mencubit pipi Delia yang terlihat sangat imut itu.

Namun, tawa mereka langsung sirna begitu saja ketika terdengar suara ribut di depan UKS. Delia dan Gery langsung keluar untuk melihat apa yang terjadi.

"Adrian?!" Delia memekik keras ketika melihat Adrian dengan kejamnya meninju rahang Rey.

Rey emosi. Dia berusaha bangun dan menyerang Adrian.

I Luv U!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang