Bagian 25

86 10 1
                                        

Happy reading!💙

Bagian 25
The genk

Gery dan Nathan yang melihat ekspresi dari Rey langsung menepuk bahu cowok itu sembari menahan tawa.

"Sabar, bro. Cewek mah gitu, gengsinya tinggi amat," ejek Gery mengundang pelototan dari ketiga cewek itu.

"Kayak lo nggak pernah gengsi aja!" cibir Alana.

Sontak Nathan dan Rey terbahak melihat perubahan ekspresi Gery ketika Alana selesai melontarkan kalimat cibiran itu. Mereka tahu, Gery diam-diam suka pada Alana yang menurutnya feminim, sederhana dan pintar, namun semua itu Gery pendam karena gengsi.

"Kena kan lo, Ger."

" Kesindir sendiri ama doi, jiahhh!"

"Mulut kalian emang kaleng rombeng, ya!" amuk Gery lalu menjambak rambut dua temannya itu.

Delia, Alana dan Kintan mengerutkan kening tak paham dengan arah pembicaraan ketiga cowok kurang waras didepan mereka.

"Apaan, sih, kalian gaje banget!" Alana menyeruput jus jeruk pesanannya yang baru saja datang.

"Udah terbukti, ya, Alana emang kurang ngomong, tapi sekali ngeluarin cibiran, pedasnya bukan main, sampai menohok hati seseorang, hahaha!" Rey terbahak.

"Emangnya siapa yang tersindir sama ucapan gue?" tanya Alana jutek.

"Rahasiaaa," ucap Nathan dengan nada menjengkelkan.

Alana menatapnya sinis lalu menyiram jus jeruk itu ke wajah Nathan yang memperlihatkan raut tengil, "Minum tuh jus jeruk gue!"

"Anjir, Alana ampun! Gue gak bakalan ejek lo lagi." Nathan menjerit lalu mengusap wajahnya yang kini terasa lengket karena jus jeruk yang kental.

Sementara yang lainnya langsung terbahak.

"Rasain? Dapat, kan, lo amuk dari cewek PMS!" tawa Delia makin keras.

"Hah! Pantesan, dari tadi gue mikir dia kenapa tiba-tiba ganas begitu," decak Gery namun kembali tertawa melihat Nathan yang sibuk membersihkan wajahnya dengan tisu.

"Yaudah, gue cabut duluan, ya! Pengen bersihin seragam gue, nih!" Nathan menunjuk kerah bajunya yang terkena cairan jus jeruk lalu beranjak dari kursinya.

"Lah? Terus bakso lo siapa yang abisin?" teriak Gery ketika Nathan mulai menjauhi meja mereka.

"Lo aja yang makan, bye!" Nathan mengibas tangannya.

"Yes! Dapat satu porsi gratis gue!" ucap Gery girang.

"Satu porsi pala lo! Itu udah setengah porsi tau!" Kintan menggelengkan kepala melihat tingkah Gery.

"Bodo amat, selama perut gue masih bisa nerima makanan, gue nggak masalah," ucap Gery cuek lalu segera melahap bakso milik Nathan.

Mereka semua menggelengkan kepala. Gery ini orangnya nggak bisa mubazir. Iya, tapi tingkat kronis.

***

I Luv U!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang