Happy reading!💙
Bagian 19
LucyDelia, Alana dan Kintan berjalan beriringan memasuki gerbang Pelita. Seluruh pandangan sinis mengarah pada mereka. Tidak, bukan mereka. Lebih tepatnya pada Delia.
Delia tahu, dia akan menerima ini setelah fotonya dan Adrian beredar. Delia sudah menduga itu dari kemarin. Kini, dia hanya mampu tertunduk dan menggigit bibirnya. Tatapan mereka seolah tajam, mampu mengintimidasi Delia hingga terasa sampai ke hati.
Alana dan Kintan masing-masing memegang telapak tangan Delia dan menggenggamnya erat. Ketika Delia menatap mereka bergantian, mereka tersenyum tulus dengan tatapan menenangkan.
"Gak usah khawatir, kami ada bersama lo," bisik Alana.
"Lo nggak sendiri, Del. Kita berdua tetap dukung lo!" bisik Kintan tegas.
"Kami juga ngedukung lo," suara itu milik Rey. Ketiga sejoli itu berbalik dan mendapati Rey, Gery dan Nathan jalan berbarengan menghampiri mereka.
"Hmm, makasih semuanya," ucap Delia tulus.
"Itu gunanya sahabat, kan?" ucap Kintan manis lalu mengedipkan matanya sebelah.
Enam anak manusia itu berjalan bersama membuat siswi yang berada disekitar mereka berbisik-bisik iri karena dengan mudahnya mereka bisa akrab dengan Rey.
***
Jam kosong.
Kelas XI Batra A terlihat sepi, sunyi dan hanya ada beberapa orang yang ada didalam kelas itu walaupun jam pelajaran masih berlangsung. Salah satu dari mereka adalah Delia dan Alana yang juga tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Delia sibuk menulis lanjutan dari ceritanya di wattpad dan Alana sibuk mencoret-coret rumus fisika dilembaran buku. Sedangkan Kintan kini beralih keruang sekretariat untuk menyidang Sherly.
Dari kejauhan terdengar langkah-langkah kaki yang riuh. Awalnya mereka tak menghiraukan, namun ketika langkah kaki mereka itu tepat berhenti didepan pintu dan masuk kedalam kelas mereka, Alana, Delia dan sisa teman sekelasnya yang lain langsung mendongak.
Delia tertegun ketika melihat Lucy kini menatapnya dengan penuh benci. Dengan langkah yang lebar namun tetap anggun, Lucy mendekati meja Delia sembari melipat tangan didepan dada. "Lo jadi cewek kok jadi kecentilan banget, sih?" ucapnya sinis.
Delia menghela napas, dia sudah menduga maksud kedatangan Lucy ke kelasnya. "Lucy, gue bisa jelasin," ucapnya sembari menatap pintu kelasnya yang kini ramai didatangi para siswa-siswi kepo.
"Nggak perlu di jelasin lagi, semuanya udah jelas di foto itu!" bentak Lucy kasar lalu mendorong bahu Delia Hingg Delia terhuyung kebelakang. Untung saja Alana segera menahannya agar tak terjatuh kebelakang dan menimpa meja.
"Lucy, biarin Delia jelasin dulu," sahut Alana baik-baik.
"Diem lo!" ketus Lucy.
"Lu--"
"Selama ini gue nggak pernah nyari masalah sama lo. Lo kok tega, sih, sama gue? Oh, karena sekarang status lo udah kebongkar makanya lo seenaknya gini?"
"Cukup Lucy!" teriak Delia mulai naik darah. Jelas saja dia tak terima dituduh seenaknya seperti itu.
"Kenapa? Lo marah? Marah aja, gue nggak takut!" tantang Lucy.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Luv U!✔
Ficção AdolescenteKeseharian Delia dan dua sahabatnya selama bersekolah di SMA Pelita Unggulan Pengalaman Delia memiliki pacar pertama yang sukses membuatnya galau selama sebulan sehingga kedua temannya repot berpikir bagaimana cara membuat Delia move on. Dan ... P...