Airlangga, Ukulele dan Siberian Husky

806 144 17
                                    

17 Oktober 2019
Panas ya Allah sumpah ga boong.
Hari ini aku balik kampus sama Ical, dia yang jemput.
Aku emang di antar jemput sama dia kalo dia ga sibuk, kalo sibuk ya aku naik ojek online.
Gara-gara diktatnya Ical ketinggalan di sekre hima, kita harus balik lagi ke kampus ical dan puter-puter dulu.
Pas di lampu merah, panjangnya ya Allah.. mau nangis.. mana panas lagi ... kulitku sampe kebakar merah-merah gitu.
Tapi pas aku nengok kanan, eh ada anjing husky dong lagi naik motor sama yang punya. SERIUS LUCU BANGET GA BOONG.
Dia ngeliatin aku gitu, aku juga liatin dia sambil senyum-senyum, kayak orang jatuh cinta. Beneran. Tapi masa iya aku jatuh cinta sama Husky........

"Dek, diktatku ketinggalan deh" ucap Ical saat Airlangga mendekatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek, diktatku ketinggalan deh" ucap Ical saat Airlangga mendekatinya.

"Sianying, di kampus?" Tanya Airlangga.

"Iyo, jupuk sek yo"

"Panas ya Allah"

"Ayo, gak naik tak tinggal" ucap ical sudah siap-siap tancap gas, Airlangga segera naik dan mereka menerjang panasnya Jogja yang tak sepanas Surabaya tapi tetep bikin Airlangga misuh-misuh.

Waktu berhenti di lampu merah yang tumben-tumbenan rame banget, ada husky di samping mereka. Ical sih diem aja karena dia agak takut sama anjing besar. Airlangga sih udah senyum-senyum genit.

" kamu cantik ...
Meski tanpa bedak "

Airlangga memainkan ukulelenya yang mulai bernyanyi untuk husky cantik di sampingnya. Buat huskynya ya.. yang punya cowo jadi sori aja, skip.
Ical dengan reflek menutup kaca helmnya, menutupi seluruh mukanya karena malu akan apa yang dilakukan adiknya.

" rasakan ini senang, di dadaku,
Memilikimu "

Airlangga tetap meneruskan nyanyiannya tanpa peduli orang-orang memandanginya gemas bahkan ada yang mengabadikan aksinya itu.

Sang pemilik husky sih senyum2 aja, huskynya juga seneng dinyanyiin Airlangga. Tapi kemesraan ini haruslah cepat berlalu karena lampu sudah berubah jadi hijau dan Ical sudah tancap gas duluan.

"BAIBAI HUSKY CANTIK, SAMPAI KETEMU LAGI YAAAAAAA" Airlangga berteriak sambil melayangkan ciuman kepada husky yang tertinggal di belakangnya.

Ical? Diam saja, menanggung malu.

"Kamu nih malu-maluin kok" ucap Ical sesampainya mereka di rumah.

"Apasih? Bagian mana dari diriku yang memalukaaaannnnn??" Ucap Airlangga mendramatisir. Tapi Ical tidak menghiraukan dan berjalan masuk ke rumah.

Ternyata Papa ada di rumah, kayaknya lagi siap-siap buat pergi.

"Kenapa kamu mecucu?" Tanya Papa pada Ical, yang ditanya hanya menunjuk Airlangga lalu duduk di meja makan untuk minum segelas air.

"Masmu kamu apain?" Tanya Papa pada Airlangga yang baru masuk rumah sambil mengangkat tinggi-tinggi ukulelenya.

"Paan? Aku gak ngapa-ngapain Ical lho"

"Mas!" Tegur Papa.

"Iya, aku gak ngapa-ngapain Mas Ical lho pa, dia aja sensitip" ucap Airlangga lalu duduk disamping Ical untuk minum juga.

"Wong kamu bikin malu" ucap ical masih cemberut.

"Ya Allah bagian mana dari diriku yang memalukan sihhh??? Manaaaaa mas manaaa???" Ucap Airlangga lagi-lagi didramatisir.

"Dia lho nyanyi di lampu merah, nyanyiin satu hari di bulan Juni" ucap Ical.

"Ke cewe?" Tanya Papa

"Dabak o" jawab ical, Papa mengangkat alisnya.

"Terus?"

"Ke anjing paaaaa, anjing husky itu lhoo ya Allah sumpah isin" ucap Ical sambil mengacak-acak rambutnya.

Yang dibicarakan hanya senyum-senyum merasa tidak berdosa.

"Huahahahahahhahah" papa tertawa sangat puas "kamu punya masalah hidup apa sih?" Tanya Papa pada Airlangga, yang ditanya hanya nyengir sambil peluk ukulelenya.

Airlangga sayang banget sama Ukulelenya dan bakal dibawa kemana aja sama dia.
Ukulelenya itu kado dari mas Danis karena Airlangga udah jadi mahasiswa. Ukulelenya warna coklat ada gambar lukisan ombak biru yang dilukis sendiri, terus dibelakangnya ada tulisan

" be humble for you are made of earth,
be noble for you are made of stars "

Ditulis sendiri sama Mas Danis, khusus buat adik bungsunya.

Airlangga ini mahasiswa jurusan musik di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta, dan itu juga menjelaskan kenapa ukulele itu tidak pernah lepas dari tangannya.
Tapi sebenarnya speciality-nya Airlangga adalah biola, dia juga setiap hari membawa biola.
Jadi Airlangga kalau ke kampus bawaannya udah kayak orang mau minggat.
Tasnya bakal kelihatan penuh karena ada ukulelenya dan satu tas lagi buat biolanya.
Dia juga kemana-mana membawa kebahagiaan, jangan lupa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Airlangga's Journal ✔ | YANGYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang