Jam telah menunjukkan pukul 19.45 dimana seorang gadis yang baru keluar dari ruang kuliah. Hari ini Wulan tak membawa kendaraan karena Rian tadi sudah berjanji akan menjemput nya.
Diparkiran sang pria tampan sudah lama menunggu kekasihnya selesai kuliah. Hari ini dia ingin mengajak kekasihnya dinner untuk merayakan anniversary hubungan mereka yang sudah 2 tahun ini telah berjalan. Dari kejauhan sudah terlihat Wulan berjalan menuju mobil yang dikendarai oleh Rian.
" Assalamu'alaikum bii, maaf lama menunggu nya ya" ucap Wulan sambil membuka pintu
" Waalaikumsalam, iya gapapa tii" jawab Rian
Yah mereka memiliki sebutan antara satu sama lain. Sebutan itu ialah Habibie dan Zawjatii.
" Happy anniversary tii" Ucap Rian sambil memberikan sebuah buket bunga pada Wulan
"Makasih bii, happy anniversary juga ya" balas Wulan dengan mata yang terharu
"Kenapa nangis sih?" Tanya Rian
" Terharu bii, aku pikir kamu gak ingat sama hari ini karena kamu gaada nyucapin sama sekali" jawab Wulan
" Hahahaha, udah ah tii aku mau ngajak kamu dinner, maukan?" tanya Rian
"Iya aku mau" jawab Wulan
Lalu, Rian melajukan mobilnya ke tempat yang sudah ia pesan. Rian memang bukan tipe orang yang romantis tapi ini ide muncul karena saran dari para rekannya. Sekitar 15 menitan mereka sampai disebuah cafe.
Malam semakin larut Aku dan Rian masih menikmati menu makanan yang tersedia. Kala itu ponsel Rian berbunyi ada panggilan masuk yang tak lain dari Dimas.
" Gak kamu angkat bii" tanya Wulan
"Dah biarin sih Dimas tuh" jawab Rian
" Jangan gitu bii, udah angkat aja atau aku yang ngangkat" ucap Wulan
Akhirnya Rian frustasi dan mengangkat telpon dari Dimas.
" Assalamu'alaikum, Serda Dimas Wahyudi. Sudah ku bilang kan bahwa jangan menganggu saya" ucap Rian dengan nada marah
Sudah kupastikan disebang sana Serda Dimas pasti bilang. "Siap salah dan".
" Maaf ya tii, sepertinya aku harus segera kembali ke batalyon" ucap Rian
"Ya sudah loh bii" jawabku
" Kamu tau tii kenapa Dimas telpon aku seakan-akan ada masalah besar tadi, dia bilang kalo dia lapar, siap-siap sikap taubat aja tu anak" ucap Rian
" Jadi pengen ikut njitak pala dia juga deh bii aku" balas Wulan
"Tenang tii, bakalan aku jitakin nanti" ucap Rian
Setelah itu aku dan Rian kembali menikmati menu makanan tadi. Tak lama kami langsung pulang karena memang sudah larut malam.
Di depan rumah ayah sudah menunggu sambil ditemani secangkir kopi. Rian yang merasa bersalah karena mengajak anak gadisnya hingga larut malam. Keluar dari mobil untuk menyapa ayah. Aku yang masuk dengan memeluk buket bunga dari Rian.
" Maaf om pulangnya larut malam" ucap Rian sambil mencium tangan ayah Wulan
" Iya, mau mampir dulu" balas ayah Wulan yang berubah menjadi manis sekali
" Untuk saat tidak dulu om, mau langsung kembali ke kesatuan" jawab Rian.
"Baiklah kalo begitu nak, hati-hati ya" ucap ayah Wulan
Kalimat pamit yang menjadi penutup malam ini. Malam yang menjadi berkesan untuk aku dan mungkin Rian pun. Lalu, Rian kembali ke batalyon karena juga kasihan pada Dimas yang sudah kelaparan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Popeye
RomanceBayu Rian Wicaksono Seorang abdinegara yang banyak digemari para gadis karena ketampanannya. Rian, Panggilan nya. Pekerja keras adalah sikap Rian dari kecil. Agatha Wulandari Gadis cantik nan pintar. Mahasiswi di universitas swasta yang ada di Sura...