Part 15

173 7 0
                                    

10 November, hari ini merupakan hari dimana dua puluh empat tahun yang lalu aku dilahirkan didunia ini. Pagi ini mama dan ayah akan pergi keluar kota. Rumah jadi sepi aku sendirian pula.

" Ma, yah aku ikut ya" pinta pada mereka

" Gausah deh dek, kamu jaga rumah aja" jawab ayah

" Ayah kok gitu sih" kataku sambil cemberut

" Mama sama ayah berangkat dulu ya, assalamu'alaikum" ucap mama ku

" Waalaikumsalam" jawabku

Mama dan ayah pun gak ngucapin ulang tahun buat aku. Jadi teringat Rian, biasanya dia yang selalu mengucap kan pertama kali. Tapi semua itu sekarang tinggal kenangan.

Siang tadi, Randy minta aku temeni aku lagi. Ya aku menyanggupinya daripada aku di rumah sendirian.

Waktu sudah menunjukkan Maghrib " udah Maghrib aja nih, sholat dulu lah. Habis gitu berangkat ke tempat nya Randy"

Sesampainya aku di cafe langsung bertanya ke waiters nya.

" Mbak, meja atas nama randy dimana ya?" Tanyaku

" Mbak Wulan ya" balas nya

" Iya saya Wulan" jawabku

" Mari saya antar mbak" ucapnya

Lalu aku diantar ke sebuah ruangan yang terlihat seperti private room " disini mbak, apa mbaknya gak salah" tanyaku pada waiters tadi

" Ini tempat mbak , silahkan duduk" pinta waiters

Lama aku menunggu Randy disini. " Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif" Aku mencoba menelpon Randy tapi tetap tak bisa.

Seorang gadis terlihat duduk di kursi yang telah aku pesan. Dengan kebingungan ia mencari keberadaan adek ku yang tak kunjung datang. Aku beranjak naik ke panggung lalu mengambil gitar bernyanyi sebuah lagu untuk nya.

Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu

Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu

Hari-hari berganti
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu

Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamuu
O-o-o-oh ...

Terimalah lagu ini
Hmm ...
Dari orang biasa

Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Terimalah cintaku yang luar biasa
Tulus padamu

Aku mendengar suara yang sangat khas dan tak asing untuk ku. Aku menoleh kebelakang ya dia adalah Rian, laki-laki yang pernah mengisi hari-hari ku 4 tahun terakhir ini. Seketika air mata ku telah lolos dari mata ku.

" Selamat ulang tahun perempuan cantik" ucapnya sambil memberiku sebuah buket bunga

" Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday... Happy birthday
Happy birthday to you" suara gemuruh orang disekitar ku. Mereka terdiri dari mama, ayah, mbak ayu, mas abid Airin, Mama dan papa Rian, dan Randy

"Selamat ulang tahun anak mama" ucap mama

"Makasih ma" ku peluk mama

"Selamat ulang tahun ya nak" kata ayah

" Selamat ulang tahun menantu tante" ucap mama Rian

Semuanya pada memberiku ucapan selamat ulang tahun. Ku pikir mereka semua lupa tapi ada sebuah kejutan di balik semua itu.

"Mbak, ini semua adalah rencana nya mas Rian" kata Randy

" Ngomong dong mas" celetuk mama Rian

Sambil memegang tangan ku " Aku minta maaf atas segala kesalahanku sama kamu, maaf karena gak mau ngedengerin penjelasan kamu, jujur aku sangat kecewa saat aku pikir kamu lebih memilih Dhani yang notabene nya jauh lebih kaya dari aku, dan waktu bang Yosi ngejelasin semuanya ke aku, aku kecewa dari diriku sendiri, karena keegoisan ku aku harus kehilangan kamu, perempuan yang sangat mencintai pria bodoh seperti aku...."

Rian terdiam. Dan baru kali ini aku melihat nya menangis.

" Yan..."

" Selamat ulang tahun buat kamu " ucap Rian dengan suara serak habis nangis

" Makasih buat kejutan yang telah kamu berikan, aku juga udah maafin kamu kok" balasku

Setelah drama tangis menangis dengan Rian tadi lalu Rian kembali ke atas panggung dan menyanyi lagiii.

" Tes....tes... Tess, lagu ini saya persembahkan untuk perempuan cantik yang sedang duduk disana" ucap Rian

Dengarkanlah wanita pujaanku

Malam ini akan kusampaikan
Hasrat suci kepadamu dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini

Aku ingin, mempersuntingmu
Tuk yang pertama dan terakhir

Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu

Dengarkanlah wanita impianku
Malam ini akan kusampaikan
Janji suci satu untuk selamanya
Dengarkanlah kesungguhan ini

Aku ingin, mempersuntingmu
Tuk yang pertama dan terakhir

Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu

Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu

Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu

Akulah yang terbaik untukmu

Rian turun dari atas panggung dan berjalan menuju tempat duduk ki. Dia berlutut dihadapan sambil menunjukkan sepasang cincin.

" Aku ingin kamu kembali bersamaku, menemani hari-hari ku tapi bukanlah sebagai pacarku lagi tapi, lengkapi hidup ku dan sempurnakan agamaku. Will you marry me Agatha Wulandari??" Tanya Rian sambil berlutut dan memegang cincin yang seperti aku beli sama Randy kemarin siang.

" Aku akan menerima lamaran kamu tapi ada syaratnya" jawabku

Rian lalu berdiri " apa syarat nya?"

" Kamu harus sikap taubat" pintaku

" Siap Bu komandan" Rian lalu mengambil sikap taubat

Semua orang yang hadir disini tertawa melihat Rian melakukan sikap taubat.

" Berdiri kamu" ucapku

"Jadi apa gimana?" Tanya Rian

" Aku mau menemani hari-hari mu, lengkapi hidup mu dan menyempurnakan agamamu, aku bersedia menjadi istrimu" jawabku

Rian memelukku erat dengan mengusap rambut ku. "Aku akan berusaha membimbing kamu dan keluarga kita nanti"

Hari adalah hari yang sangat istimewa buat aku selain hari ulang tahun ku juga sebagai hari pertunangan ku dengan Rian. Setelah prosesi lamaran di cafe, orang tua kami setuju bahwa mereka akan mengadakan acara lamaran yg resmi sebulan lagi.

My PopeyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang