Hari berganti hari minggu berganti minggu, Mas Reno maupun Riri sudah jarang mengunjungiku,biasanya 2-3 minggu mereka bergantian mengunjungiku. Namun ini sudah hampir 10 hari mereka tak ada yang berkunjung.Hatiku menjadi gundah,sesibuk apa sehingga mereka tak ada yang berkenan mengunjungiku.
"Benar bukan apa kataku?"Ucap Yona sambil tiduran dilantai sel yang dingin. Ada rasa nyeri hinggap di hatiku."Suami dan kerabatmu pasti menghinatimu."Lanjut Yona.
Ratna yang sedang mencabuti uban Rika menjadi memperhatikanku."Jangan kau dengar ucapan Yona,Rin."
"Sudahlah,jangan naif,berusaha terima takdir burukmu."Yona duduk lalu melihat kearahku yang sedang berbaring,lalu aku memunggungi mereka semua,menatap dinding usang sambil menahan air mataku. Aku tak ingin mereka melihatku menangis.
"Yona,ga usah kau jadi kompor mledug gitu dong."Rika ikut menimpali.
"Entah besok atau lusa Mas Reno pasti mengunjungiku."Ucapku lirih sambil buliran bening membasahi mataku.
Aku tak ingin mendengar ucapan mereka aku memilih diam dan tak terasa aku tertidur .Hatiku begitu sakit mendengar praduga Yona,meski dalam hati aku mulai merasa apa yang dikatakan Yona ada benarnya.
***
Aku membaca beberapa buku -buku yang sudah kubaca sampai tamat berkali-kali.
Ada 12 buku kiriman Mas Reno ketika awal-awal aku masuk tahanan ini.
Bosan sebenarnya,namun aku bisa apa?
"Apakah bacaanmu begitu menarik?"Tanya Rika sambil melihat sampul novel yang aku baca.Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Ratna ikut bergabung bersama kami,dia ikut membuka beberapa buku yang kusimpan di pojok utara sel,tempatku tidur.
"Rin,sudah hampir 2 minggu kau tak ada yang mengunjungi,apakah semua baik-baik saja?"Tanya Ratna sambil membuka bukuku.
Aku diam sejenak,"doakan,mbak,"Sahutku.
"Sebaiknya,wanita yang kau sebut kerabat itu suruhlah menjaga jarak.dengan suamimu Rin,sepertinya kurang baik jika mereka terlalu dekat."Ratna berkata tanpa melihatku,sepertinya dia takut aku kecewa dengan ucapannya.
"Tapi anakku butuh ASInya mbak,Riri kehilangan bayinya karena kecelakaan itu ,dan puteriku juga membutuhkan sosok ibu pengganti."
"Justru itu Rin,justru itulah yang seharusnya kau takutkan,bisa saja wanita itu menjadi ibu pengganti sekaligus istri pengganti."Kali ini Ratna menatapku dalam-dalam.
Aku tertegun,lalu aku tersenyum,"Riri tidak serendah itu,mbak."
"Jangan terlalu percaya Rin,aku juga korban perselingkuhan."Kali ini Rika ikut andil.
Yona yang sedang tidur tak menyadari perdebatan kami. Ah..syukurlah, jika dia bangun, ucapannya malah membuat hatiku sakit.
"Kau harus ambil tindakan Rin."Ucap Ratna.Aku menatap Ratna dan Rika bergantian,lalu aku kembali melihat kearah buku yang kubaca."Aku bisa apa mbak?"Akhirnya kepasrahanku tampak.
Baik Ratna juga Rika tak ada yang mampu berkata.
Kami semua diam tanpa berani berkata apa-apa lagi.Karena memang kami tidak tahu harus menjawab apa.
"Karin Alinda." Suara sipir memanggilku dari luar sel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG NARAPIDANA
Fiksi PenggemarSeorang perempuan bernama Karin terpaksa menjadi seorang narapidana karena telah membunuh suami dari kerabatnya, Riri. Namun, saat di penjara justru suami Karin berkhianat dengan Riri