" Za.... Eza... Kalau kamu sudah bangun lepas ini, lepas pelukannya Za... " Ve sungguh kesal dengan sang suami, bukannya melepas malah semakin melilit tubuhnya.
" Eza.... " Ve benar-benar kesal
" Aku masih betah Yang.. " Eza semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Ve
" Yang benar saja Za, ini sudah pagi.. Kamu harus kekantor kan... "
" Aku malas sayang... Lagipula sekarang kau libur... Akan lebih baik aku menemanimu libur kan.. " Eza menggigit telinga Ve, membuat Ve mengerang. Tak ingin tergoda Ve mencubit tangan Eza dengan keras.
" Asswh.. Yang.. " Karena cubitan Ve yang terasa menyakitkan untuk Eza akhirnya mau tak mau ia melepaskan pelukannya di tubuh sang Istri.
Dengan buru-buru Ve bangun dari atas ranjang, Tidak.. semalam tidak terjadi apa-apa dengan mereka.
" Bangun gak sekarang.. " Ve berkacak pinggang di samping ranjang menatap tajam kearah Eza..
" Sayang... "
" Atau aku akan mengambilkan segayung air dingin untuk menyirammu hah.. "
Eza menghela nafas kesal, dan akhirnya ia bangun, menatap kesal ke arah Ve yang kini menatapnya dengan berkacang pinggang.
" Sayang.. Aku ikut libur juga ya... " Eza memohon pada Ve dengan wajah memelas.
" Gak.. Pokoknya gak... Buru bangun.. "
Ve mengambil guling di atas ranjang dan memukul Eza dengan pelan setelahnya ia berlalu dari kamar. Sebelum Ve benar-benar keluar kamar, saat berada di pintu kamar ia menoleh kearah sang Suami, ternyata Eza kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ve mendengus kesal kemudian berteriak." Za... 15 menit kamu belum siap dan masih ketahuan tidur.. Jangan harap aku memberikanmu jatah selama sebulan penuh.. " Setelahnya Ve keluar dari kamar.
Mendengar itu Eza dengan cekatan langsung bangun dari posisi berbaringnya, dengan cepat berlari kearah kamar mandi untuk bersiap-siap.
Tak sampai 15 menit Eza sudah terlihat siap dengan jas kantornya dan mulai turun menuju dapur, terlihat Ve tengah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Ve mulai mencium wangi khas yang di sukainya menoleh kearah pintu dapur, terlihat Eza berjalan kearahnya. Membuat Ve tersenyum.
Cepat juga suaminya bersiap, itulah yang ada di pikiran Ve." Sayang.. cepat sekali .. " Ucap Ve saat Eza sudah duduk di bangku meja makan.
" Ve... " Ve mengernyit heran saat melihat wajah suaminya yang terlihat memelas, Ve merasa iba dan mulai mendekat kearah Eza. Ve berdiri di samping Eza, mengelus pelan pipi sang suami.
" Kenapa?? "
Bukannya menjawab, Eza melingkarkan tangannya di pinggang Ve dan menarik Ve untuk duduk di pangkuannya.
" Eza... "
" Ikut ke kantor aja ya.. "
" Heh?? Aku ngapain disana hmm.. " Ve memandang Eza dan mencium pipinya sekilas
" Temenin Aku lah Yang.. "
" Gak ah.. "
" Ve... " Rengekan manja terdengar dari Eza.
" Kok Manja sih? "
" Aku kan ga mau jauh-jauh dari kamu sayang.. "
" Ilihhh Gembel.. " Ve menyentil dahi Eza pelan
" Ini serius loh Ve.... "
" Mend-- Ahh.... "
Tangan nakal sang suami kini tengah bermain di daerah dadanya, meremas dari luar baju yang di gunakannya, Ve memang tidak menggunakan bra.. Karena setiap tidur ia memang tidak menggunakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Mesumku I Love You [ Complete✔ ]
RomanceMemiliki Seorang Suami Mesum mungkin memang sangat merepotkan dan menyebalkan. Bagaimana tidak merepotkan ketika dia On di saat-saat yang tidak terduga. Aku sangat Kesal. Selalu saja dia memaksaku untuk menuntaskan hasratnya itu. Walaupun aku menol...