~Pisah Ranjang

166K 3.2K 92
                                    

Just information !!!

ini aku belum priksa asal ngeup aja, kalau ada typo tolong di tandainya biar mudah ngeditnya nanti Wkwkwkwkwk, 😂😂😂 dah gitu aja.... kalau banyak typo bertebaran mohon di maafkan ya, 😢😢 dan maaf atas ketidaknyamanannya 😭 kalau tidak nyaman jangan di baca 😢

______________________________
______________________________

Rasa lelah, letih, dan ngantuk mulai menyerang Eza, sejak mertuanya alias Bokapnya Ve menceramahinya panjang kali lebar kepalanya terasa berdenyut, semua ceramahan yang di berikan ngerasa masuk telinga kanan keluar telinga kiri, ehhh enggak deh, sebelum masuk telinga kanannya keknya tuh kata-kata udah mental duluan entah kemana.

Saat ia baru membuka pintu kamar ia melihat Ve dengan sebuah koper di tangannya. Dahi Eza mengkerut tak mengerti, apa-apan dengan kelakuan istrinya ini.

" Yang~~~ " Hendak ingin memeluk tubuh Ve karena tubuhnya butuh pelukan penenang tapi apa yang di dapatkannya, Ve menjauhkan tubuhnya dan malah menatap sinis kearah Eza bahkan ia melengoskan wajahnya.

" Yang.. "

" Malam ini aku ga mau tidur sama kamu.. " Ucap Ve membuat Eza kaget bukan kepalang. Apa maksudnya?

" Ve.. Ve... Jangan gitu dong.. "

" Apa!! aku kesal sama kamu... Masa gara-gara perasaan kamu yang cemburuan itu sampai berimbas ke skripsiku sih, pokoknya malam ini dan malam-malam seterusnya aku ga mau tidur sama kamu.. Bahkan ga mau dekat-dekat sama kamu... Dan aku mau bilang ke Papa untuk ganti dosen pembimbing aja.. " Jelas Ve panjang lebar, dan berlalu keluar dari kamar.

" Loh Ve... " Eza mencoba mengejar Ve namun keburu pintu di tutup oleh Ve membuat Eza menabrak pintu tersebut.

" Ashhh sialan.. Sakit banget.. ahhh elah.. "
Eza memegang hidungnya yang terasa nyut-nyutan. Dengan cepat membuka kembali pintu tersebut ia melihat Ve berlalu menuju kamar sebelahnya. Dan Eza mulai menyusul masuk kedalam kamar tersebut dan melihat Ve tengah menyusun baju-bajunya.

" Ve.. Aku janji akan meluluskan skripsimu suerrr.. " Kata Eza sembari membentuk jari telunjukkan dengan jari tengah membentuk peace.

" Telat... Aku keburu kesel sama kamu.. " Ucap Ve bahkan tampa melihat kearah Eza, tampa di ketahui Eza Ve tengah menahan suaranya agar tidak mengeluarkan suara tawa, ia mati-matian menahan suaranya untuk terdengar cuek. Biar tau rasa suami mesumnya ini, sekali-kali ngerjain Eza ga apa-apa, masa dia mulu yang di kerjain oleh Eza.

" Yang... " Eza mendekat sembari memeluk tubuh Ve dari belakang, namun semua tak sesuai harapan Ve malah melepas pelukannya dengan kasar dan memberinya tatapan tajam.

" Jangan peluk-peluk.. Masih untung aku pindah kamar sini, dari pada minta di pulangkan ke rumah Papa dan Mama.. " Ucapan Ve lagi-lagi membuat Eza melototkan matanya.

" Yang kalau kamu tidur disini, nanti yang kelonin aku siapa? kalau aku pengen nanti siapa yang mau tang-- "

" Bodo amat... kamu kan punya guling ya udah sama dia aja.. "

" Ga enaklah yang masa main sama guling, masih enakkan kamu lah.. apalagi bagian-- "

Bughhh

Sebuah guling melayang tepat mendarat di wajah Eza, membuatnya menghentikan ucapannya dan meringis menahan sakit karena hidungnya yang tadi kena pintu kembali kela guling, nyut-nyutan yang sempat hilang kembali muncul kepermukaan.

Ve kesel, bagaimana tidak orang lagi ngambek juga, masih sempet-sempatnya berpikiran mesum tentang dirinya.

" Udah sana mending kamu keluar deh... " Ve mendorong tubuh Eza untuk keluar dari kamar,

Suami Mesumku I Love You [ Complete✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang