Suami Mesumku I Love You [ Complete✔ ]

Chap SP : Ve Hamil

Bukan chap lanjutan dari chap sebelumnya ini hanya chap special bagaimana jika Ve itu Hamil.

Happy reading guys

______________________________

______________________________
______________________________

Ve kini menatap kesal kearah suaminya yang dengan seenaknya main tarik-tarik saat ia tengah tertawa terkikik-kikik dengan Randy. Lalu suami mesumnya ini dengan seenak jidatnya main narik-narik aja.

" apa-apaan tadi itu? " tanya Eza

" hanya obrolan sesama teman saja ''

" aku ga percaya... sadar Ve... kamu itu bukan gadis belia lagi, kamu pikir suamimu ini pajangan? "

Akhirnya, Eza meletus setelah menyampaikan segala uneg-unegnya pada istri tercinta. Jika Ve keras kepala, maka Eza bisa lebih berkepala batu untuk diakui secara terbuka oleh Ve sebagai suami sahnya.

Mulut Ve menganga kehilangan kata-kata. Telinganya memanas sampai menjalar ke pipi pualam hingga ke seluruh wajah.

"Tapi -"

Suaranya tercekat bingung menyusun kata-kata.
Demi Tuhan!
Ve tidak menyangkah bahwa lelaki yang sudah menikah dan mengawininya ini masih mengungkit status hubungan mereka meskipun mereka berdua sudah sepakat tidak akan memberi tahu siapapun sampai hari wisuda nanti.

" kok kamu jadi mengungkit-ungkit pernikahan kita? Kita sudah berkomitmen untuk tidak membawa status hubungan kita jika dalam perkuliahan. "
Balas Ve penuh kekesalan. Sudah dikatakan Ve itu tipe keras kepala, tidak mudah dibelokkan sekalipun ada tikungan.
Kalau sudah seperti ini Eza hanya bisa mengurut dada. Eza berpindah tempat duduk yang semula berlawanan dengan Ve kini sudah duduk di samping Ve lebih mendekat ke wanitanya dan mencium bibir itu dengan sesekali lumatan.

" Aku jadi ingin cepat-cepat memberi tau seisi kampus kalau kamu itu istri Aku, walaupun tidak sampai menunggu hari wisuda itu ''

" Apa?... ''

" Aku sering mendapati dirimu ditatap dengan pandangan melecehkan oleh para lelaki di luar sana. Wajah imut dan tubuh montok istriku ini hanya milikku." Eza mendekap tubuh Ve ke pangkuannya.

" E-Eza." Ve mulai resah dan gelisah.Saat hendak bangkit, malah tanggannya ditarik dan tengkuknya dikecup sampai digigit kecil.

"Ahn. .."

" sepertinya aku salah menyembunyikan status kita karena ternyata banyak buaya yang mengincarmu untuk tujuan yang tidak baik." Kali ini tangan Eza bergrilya masuk ke dalam baju atas istrinya. Mengusap lembut perut datar serta meremas sensual dua payudara yang terbungkus bra.

"Ugh -hentikan. " Susah payah Ve menahan erangannya malah ia yang berakhir dibuat kualahan.
Tangan kekar itu semakin bejat untuk menjelajah, membuat kabut gairah Ve perlahan muncul kepermukaan. Tapi Ve masih memegang akal sehatnya, ini masih area kampus walaupun ia berada di dalam ruang kerja sang suami, tapi tetap saja.

"Eza..... ja-jangan " Sekuat tenaga Ve mendorong tangan jahil suaminya keluar.

"Baiklah," Wajah Ve terlihat sumringah. Eza menghentikan aksinya dan sedikit menjauh
"Terserah padamu mau melakukan apapun, tapi dengan satu syarat." Ve mengangguk tampa menaruh curiga, ia bahkan sudah siap memeluk tubuh Eza jika tidak mendengar kelanjutan kalimat dari sang suami.

"-Kau harus mengandung anakku."

". . ."

Hening.