Ve terlihat mendesah pelan saat melihat seragam Axelle yang berserakan di lantai, celana ada di ruang tengah ehhh bajunya di gantung di tangga. Kaos kaki satu di dapur satunya lagi di kamar, Ve bahkan sampai heran ini anak sebenarnya gimana cara ganti bajunya sih semuanya misah, mencar. Sekarang lagi-lagi Ve harus ngedesah untuk kesekian kalinya, bagaimana tidak, ngeliat anaknya cuma pake CD doang terus lagi asik ontang-antingkan kakinya sembari fokus ama tabletnya, ngapain lagi kalau bukan main game, sesekali tangan kanannya mencomot permen, bahkan bungkusnya juga berserakan di bawah sofa. Bener-bener anaknya, Ve rasanya pengen gantung aja, tapi sayang... anak satu-satunya, jangan lupakan juga proses buat tu anak yang sampai membuatnya tak tidur seharian.
" Axelle... kalau buka seragam itu disatu tempat bisa ga sih... '' Ve mendekat kearah Axelle yang tengah baring di sofa panjang di ruang keluarga.
" yaa Mam... '' ucap Axelle tapi masih fokus sama tabletnya.
Ve mimijit keningnya saat melihat Axelle kembali mencomot permen tersebut kemudian di buang sembarang.
" sayang, Mama udah bilang jangan keseringan makan permen ''
" kenapa Mam? " tanya Axelle Sekarang ia menpause gamenya dan menoleh ke arah Ve.
" Mama ga mau ya nanti kamu ngeluh sakit gigi. Kalau bisa itu permennya dikurangin sayang, ''
Axelle cuma ngangguk kemudian kembali mengambil permen tersebut dan langsung di emutnya.
" baru aja Mama bilang,,,''
" Kata Mama kalau bisa di kurangin permennya, nah ini Axelle lagi ngurangin Mam, tuhhh lihat, jumlahnya berkurang. Jadi Axelle bener dong Mam... ''
" Axelleeeeeeeeeeeeeeee....... ''
Axelle menutup kedua telinganya saat mendengar suara melengking Ve, buru-buru Axelle mengambil posisi duduk.
" duhhhh Mam,,, ga baik teriak-teriak... kata Mama ini rumah kan bukan hutan '' ucap Axelle dengan polosnya tanpa rasa bersalah sedikitpun. Ve hanya bisa ngelus dada pelan
" Mam sini duduk samping Axelle... '' pinta Axelle seraya menepuk sisi di sebelahnya. Ve hanya menurut karena capek kalau ngedebat terus sama anak ini, lama-lama Ve jadi stress sendiri, karena ada aja tingkah dan perkataan Axelle yang di luar batas nalar Ve ataupun Eza.
" Mam.... sayang Axelle ga? " pertanyaan tiba-tiba Axelle membuat Ve nengernyit
" ya sayang lah, kenapa nanya gitu sih? " Ve memperhatikan anaknya itu yang mulai turun dari sofa lalu berdiri di depannya.
" nanya aja sih Mam, soalnya Mama sering marah-marah sih sama Axelle, Jangan suka marah-marah Mam, cepet tua Papa nanti ga mau lagi sama Mama.. ''
Tentu saja Ve melototkan kedua matanya, tau darimana anaknya ini soal begituan, padahal ni bocah masih 5 tahun.
" Mama Axelle mau nanya ''
" Apa? "
" Mama tau gak bahasa bahasa inggrisnya rumah? "
" Taulah, ya Home ''
" Kalau Jendela? "
" window ''
Axelle terlihat maju lebih lebih kedepan ke arah Ve,
" terakhir Mam, Axelle mau nanya, kalau pintu bahasa inggrisnya apa Mam? "
" Dor ''
" aduhhhhh kaget Axelle.. hahahahaha... ''
Setelah mengatakan hal tersebut Axelle langsung berlalu dari hadapan Ve menuju keruang tengah, sedangkan Ve ingin teriak tapi di tahan, jadinya ia hanya mengelus dadanya kembali untuk menenangkan jiwanya.
" kalau bisa... si Axelle ingin ku masukin lagi dalam perut... '' desah Ve frustasi.
Sementara itu,
Dugghhh
" aduhhhh... Axelle kenapa lari-lari sih.... ''
Eza yang baru saja pulang dari kantor terkejut saat sang anak menubruk tubuhnya. Sedangkan Axelle hanya cengengesan ga jelas." Pa.....Pa........ ''
" Apa? "
" Papa tau gak di Amerika itu ga ada jahe Pa... ''
" dihhhh ngarang aja ''
" Papa dibilangin ga percaya... ''
" terus kalau ga ada jahe, adanya apaan ''
" di Amerika mana ada jahe, adanya itu ginger... Buahahahahaha... ''
" ini anak siapa sih? Bentukannya begini '' batin Eza sembari mengelus dadanya
" ehhh kamu mau kemana? " teriak Eza saat ia sadar dan melihat Axelle udah ngacir aja keluar rumah
" Mainnnnnn..... ''
" yaaa tapi pake baju dulu kalii.... kamu masih pake CD itu... ''
Suasana mendadak hening...
" Hehehe ''
Axelle cuma haha hihi ke arah Eza kemudian melesat dengan cepat kedalam rumah untuk mengenakan baju.Sementara itu...
" Yang anak kamu kok gitu banget sih '' ucap Eza saat melihat Ve melangkah mendekat ke arahnya dan meraih tas kantor milik dirinya
" anak aku? Anak kamu tuhhh.. '' ucap Ve
" dihh anak kamu... ''
" bikinnya aja semangat... pas berojol aja ga mau ngaku-ngaku. ''
Ve memukul wajah Eza dengan tas kantor Eza yang sempat ia ambil alih dari tangan Eza, Jangan tanya Eza apa itu sakit apa enggak, karena kalian pasti sudah tau jawabannya.
______________________________
Re-pub
______________________________Oke.... cerita '' Suami Mesumku I Love You '' cukup sampai disini ya... 😚😚👋
Mau ngucapin terima kasih untuk teman-teman yang udah mau baca cerita ini. 😅
Walau aku tau kadang mungkin ceritanya kebanyakan gaje 😞 typo dimana-dimana 😞 dan banyak kekurangan yang lainnya 😞
Tapi terima kasih udah kasih vote kalian 🙌 terima kasih sudah kasih komen kalian ataupun saran. 👋👋👋
Eitss tapi...
Aku udah buat story Baru untuk kisah keluarga Eza.
judulnya
BALADA EZA FAMILY'S 😄😄
Jangan lupa mampir,
Ceritanya mungkin ringan, tanpa konflik yang berat-berat banget, nanti juga di sana akan bercerita tentang kisah Cinta si Axelle 😄😄😄
Dan sekali lagi terima kasih teman-teman , yang sudah ngasi vote, komen, ataupun yang sekedar baca saja. Aku ucapkan terima kasih 😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Mesumku I Love You [ Complete✔ ]
RomanceMemiliki Seorang Suami Mesum mungkin memang sangat merepotkan dan menyebalkan. Bagaimana tidak merepotkan ketika dia On di saat-saat yang tidak terduga. Aku sangat Kesal. Selalu saja dia memaksaku untuk menuntaskan hasratnya itu. Walaupun aku menol...