~Sakit

548K 7.3K 75
                                    

" Ve... " Eza merengek dengan suara seraknya saat bangun tidur, kepalanya mendadak sakit.

" Ve.. " Eza kembali memanggil nama sang istri namun tak ada respon apapun. Eza melihat kearah samping, ternyata tak ada Ve. Suara pintu kamar mandi si buka membuat Eza menoleh kearah sana, sembari memegang kepalanya yang terasa sangat berdenyut. Ve yang melihat suaminya berusaha bangun dan mengambil posisi duduk, ia mengernyit heran saat melihat Eza tampak menahan sakit dengan memegang kepalanya sembari meringis. Ve menguatkan lilitan handuknya dan menghampiri Eza yang kini sudah mengambil posisi duduk.

" Za.. "

" Ve... " Eza merangkul pinggang Ve dan mulai menenggelamkan wajahnya di antara perut istrinya.

" Kenapa Za?? " Saat Eza sibuk menduselkan kepalanya mencari posisi nyaman, berbeda dengan Ve yang terus menjaga lilitan handuknya agar tak terlepas gara-gara perbuatan Eza.

" Sakit Yang... " Keluh Eza, Ve mengangkat alisnya mendengar itu ia akhirnya menangkup kedua pipi Eza.

" Astaga.. panas... "

Ve memeriksa dahi Eza memang terasa panas, Ve sangat khawatir tapi ia ada kuliah pagi hari ini.

" Sayang.. Aku ada kuliah hari ini, bagaimana dong.. " Ve membaringkan Eza kembali dan mengambil duduk di samping Eza sembari mengelus pelan rambut Eza.

" Ijin aja ya Yang.. "

" Ga bisa gitu dong Za.... Lagi pula ini salahmu juga kan... "
Eza yang mendengar sang istri menyalahkannya mendengus kesal.

Iya selama dua minggu belakangan ini Eza sangat sibuk, dimana Eza harus bolak balik dari kampus dan beralih ke kantor, dan dari dua minggu belakangan ini, Eza suka lembur bahkan ia pernah tidak tidur sekalipun. Ve sudah beberapa kali mengingatkan Eza untuk berhenti mengajar di kampus dan lebih memilih fokus di kantor saja, karena itu akan melelahkan bagi Eza. Dimana Eza harus meriksa semua lembar tugas atau apapun di kampus, di tambah lagi semua dokumen atau apapun di kantornya.

" Aku harus bersiap sekarang Za.. " Ve mengecup pipi Eza dan segera menyiapkan pakaiannya, Eza hanya diam tak mengatakan apapaun, ia hanya menatap kelakuan sang istri yang tengah mengganti baju. Sejenak pikiran kotornya muncul saat melihat buah dada istrinya menggantung, Eza menelan ludahnya.

" Ve... " Rengekan mulai terdengar dari Eza lagi. Namun tak di gubris oleh Ve. Ia tahu... sangat tahu... Pasti suaminya ini mulai tergoda. Hah setiap hari... Setiap hari selalu begitu. Jadi Ve hanya membiarkan Eza terus merengek sembari menyebutkan namanya berkali-kali sampai ia sudah lengkap memakai baju dan siap barulah menggubris semua rengekan bahkan panggilan Eza pada.

" Apa??? " Tanya Ve menoleh kearah Eza, namun sekarang Eza melengos tak ingin melihatnya. Ve menghela nafas pelan, kamudian mendekati sang suami.

" Kenapa sih? " Ve mengambil duduk di samping Eza, Eza tetap keukeuh tak ingin melihat kearah Ve.

Ve hanya mendelik kemudian bangkit untuk berdiri.

" Yaudah ngambek aja, aku mau berangkat aja.. "

" Ve.. "

Saat Ve mengatakan itu Eza mulai menoleh kearahnya dan kembali merengek.

" Apa sih..?? " Tanya Ve

" Itu... "

" Itu apa?? "

" Itu.... " Ve mengernyit heran, ia tak paham maksud dari perkataan Eza yang itu.
Saat Eza menunjuk kearah bawah dan melihat kemana arah yang di tunjukkan oleh Eza, Ia mengambil guling dan memukul kepala Eza pelan.

" Sakitt juga masih aja bisa mesum.. Udah mending kamu istirahat aja, aku mau berangkat sekarang, nanti telat kelas lagi... "

" Yahhh Yang... "

Suami Mesumku I Love You [ Complete✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang