Extra Part : Demam

89.9K 2.5K 73
                                    

Axelle seharian ini tidak melihat sang Mama dari dia bangun tidur, bahkan sarapan dan sekarang pulang dari taman kanak-kanak ia tidak melihat batang hidung Ve. Karena biasanya yang mengantar jemput Axelle di taman kanak-kanak adalah Ve, dan sekarang tumbenan aja sang Papa yang sejak ia bangun tidur yang menyiapkan segala keperluan Axelle. Karena merasa ada yang aneh akhirnya Axelle yang baru keluar dari mobil langsung melesat ke arah kamar kedua orang tuanya.

" Mam..... " Axelle terlihat memutar handle pintu kamar itu dan mulai perlahan masuk kedalam kamar kedua kedua orang tuanya. Saat Axelle masuk dapat ia lihat Ve tengah berbaring di atas ranjang, dengan buru-buru Axelle naik ke atas ranjang.

" Sayang.. udah pulang Ya? " Ve yang melihat Axelle kini tengah duduk di sampingnya

" Mama kenapa? Sakit? " Bukannya menjawab pertanyaan Ve Axelle malah bertanya kembali.

" Mama enggak apa-apa kok, cuma lagi gak enak badan aja sayang "

Terlihat tangan mungil Axelle mulai terulur kearah kening Ve dan mulai merabanya.

" Panas..... "

Setelah merasakan panas di kening Ve, Axelle langsung saja beringsut kedalam pelukan Ve.

" Loh ternyata disini kamu, Papa cariin juga "

Eza yang melihat anaknya itu ternyata berada di kamarnya bersama Ve, sejak tadi muter-muter cari Axelle tau-taunya malah manja-manja pada Ve.

" Ganti seragamnya dulu sana " Peringat Eza pada Axelle

" Gak mau, mau sama Mama aja.. "

tangan mungil itu terus berusaha memeluk tubuh Ve.

" Iya tapi ganti seragamnya dulu, dan jangan deket-deket Mama dulu,  nanti demamnya nular ke Axelle loh.." bukannya menuruti ucapan Eza, Axelle malah semakin menjadi.

Axelle terlihat menatap tajam kearah Eza saat merasakan Eza sudah duduk di sisi ranjang.

" ini pasti gara-gara Papa nih Mama jadi demam begini " ucap Axelle kesal

" Lohh kok jadi Papa yang di salahih sih " Eza tidak terima

" Iya pasti gara-gara Papa, soalnya kalau malem Axelle suka ga sengaja liat Papa bukain baju Mama, sekarang Mama jadi demam, pasti masuk angin Mamanya " Kesal Axelle seraya mendelik menatap Eza semakin tajam.

Eza dan Ve sama-sama diam, entah tidak tau harus merespon seperti apa.

" Pokoknya mulai sekarang Axelle mau tidur sama Mama titik.. "

" Loh ga bisa gitu dong... " Tolak Eza dengan cepat

" Gak mau tau pokoknya Axelle mau sama Mama, Papa tidur sendiri saja. "

" Ni anak bener-bener yahh.. "

" Yang, udah ihh... Denger kalian berantem gitu bikin kepala ku nyut-nyutan tau gak " Ucap Ve sembari meminta Eza agar mau mengalah saja.

" Yang, tapi-- "

" Udah sih Yang ngalah dulu sama anaknya "

" Ngalah mulu capek Yang.. " dumel Eza namun tidak di tanggapin oleh Ve yang tengah menepuk-nepuk bokong Axelle yang kini menyamankan diri dalam pelukannya.

Tak berapa lama terlihat Axelle sudah tertidur di samping Ve.

" ya udah kamu juga istirahat, jangan terlalu manjain dia, nanti ngelunjak '' Eza mengecup kening Ve sebelum akhirnya ia keluar dari kamar

:

:

:

:

:

Eza masuk kedalam kamar untuk mengingatkan sang istri meminum obatnya.

" Yang bangun dulu minum obatnya.. "
Eza membantu Ve untuk bangun dan bersandar di kepala ranjang kemudian membantu Ve memberi obat.

Eza menoleh kearah anaknya yang terlihat tertidur dengan antengnya sembari memeluk guling dengan eratnya.

" baguslah tu anak jadi nurut dan jadi anteng banget sama kamu, biasanya kan liar... teriak-teriak kek nganggep ni rumah hutan "

" Ngikut Papanya kan.. "

" Dihh aku ga gitu yang..... " Eza memberikan cubitan di kedua pipi Ve

" Ihh ga mau ngaku juga.. "
Ve memberi cubitan di area pinggang Eza sehingga membuat Eza meringis.

" Lagi sakit juga, tapi tenaganya masih kuat saja.. "

Ve tidak menjawab ia hanya mendehem saja.

" Yang, ini Axelle lebih baik di pindahin aja gak sih, takutnya nanti demamnya nular ke dia loh Yang "

" Ya udah Yang kalau kamu takut demamnya nular, pindahin aja ke kamarnya "

Eza hanya mengangguk dan mulai dengan perlahan mengangkat tubuh kecil Axelle untuk di bawa ke kamarnya sendiri.

Beberapa menit kemudian

Baru juga Eza merebahkan tubuhnya ingin menyusul Ve untuk tidur di samping , suara teriakan melingking Axelle membuat Eza menghela nafasnya, baru saja ia menurunkan satu kakinya ke lantai berniat membuka pintu kamarnya, namun niatnya di urungkan karena melihat pintu itu terbuka menampakkan Axelle yang sudah berdiri sembari menyeret selimutnya.

" Mamaaaaa.... "

Axelle langsung berlari kearah ranjang dan langsung dengan cepat naik ke atas ranjang, bahkan Axelle tidak menghiraukan Eza.

Ve hanya tersenyum saat mendapati sang anak sudah mulai kembali beringsut di sampingnya dan menyamankan dirinya di dalam pelukannya.

" Ya udah tidur sama kita ya sayang.. "

Ucap Ve sembari kembali menepuk-nepuk bokong Axelle

" Yang kamu-- ''

" Ga apa-apa kok Yang,  aku juga udah agak mendingan kok, sini baring juga " Ucap Ve memberi isyarat untuk Eza juga berbaring.

Sementara itu Ve terus mengusap kepala Axelle dengan pelan dan lembut. Setelah melihat Eza berbaring dan terlihat menyampingkan tubuhnya melihat kegiatan Ve yang seperti membuat kenyamanan kepada sang anak.

" Kamu tau gak Yang.. " Ucap Ve

" Kenapa Yang? "

" Axelle itu kamu banget.. kalau lagi manja kayak gini " Kekehan terdengar dari Ve, ".

Sementara Ve terkekeh, Eza malah merengget kesal sembari mengerucutkan bibirnya, sedangkan Axelle meresa terganggu dengan kekehan Ve, terdengar mengerang tak jelas dan semakin menduselkan tubuhnya pada pelukan Ve.

____________________________________

Just information 😅😅

Ini sebenarnya chap aku re-pub ya 🙏🙏😆  sebenarnya pernah aku pub dulu tapi di un-pub 🙏🙏

Suami Mesumku I Love You [ Complete✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang