"Kamu itu seperti ending dalam halaman-halaman terakhir novel. Kadang mengesalkan, kadang menggemaskan."
-----
Kringg...
Bel istirahat berbunyi nyaring, penanda sebentar lagi perang dunia ketiga akan segera pecah di toilet lantai dua SMA Adiwijaya. Udara sangat panas siang ini, seolah menjadi penanda betapa panasnya perang yang akan terjadi nanti.
Mau tidak mau, Dem dan Ev akan melakukannya. Sebuah bak besar yang cukup di muat seorang manusia, dua ember kecil, dua buah sikat bertangkai, dua pel dan beberapa lap kering akan menjadi senjata Dem dan Ev kali ini.
Tak ada jam istirahat untuk dua anak manusia ini. Hukuman menanti di hadapan mereka.
"Awas lo kalo deket-deket gue!" ancam Ev.
"Siapa juga yang mau deket-deket lo, bisa alergi gue tau gak," Dem bergidik jijik.
Mereka pun membagi wilayah pembersihan. Berhubung toilet perempuan lantai dua terdiri dari empat bilik, mereka membaginya sama rata. Dua untuk Dem dan dua untuk Ev. Pembagian yang adil.
Pembersihan di mulai. Semua berjalan kondusif, sampai ide usil Ev tiba-tiba datang. Tangan Ev mulai gatal untuk menjalankan aksi.
Ember berisi air kotor sudah dalam genggaman tangan Ev, siap di siramkan ke tubuh Dem. Ev berdiri di atas kloset duduk yang letaknya tepat di sebelah bilik yang sedang Dem bersihkan. Ev terkikik geli sendiri membayangkan bagaimana nanti jadinya Dem. Dengan cepat Ev menuangkan semua isi ember kecil itu. Membuat Dem menggerang marah.
"EVVVVV!"
Ev tak mampu menahan tawa puas yang menggelitiknya. Tubuh Dem basah kuyup, seragam putihnya kini agak kecokelatan, tepat seperti Ev saat terkena cipratan air di jalan waktu itu. Untuk kali pertama Ev bisa di buat tertawa lepas seperti ini.
Tanpa ba-bi-bu, Dem membopong tubuh Ev. Pembalasan di mulai. Elang betina versus singa jantan. Mungkin akan lebih seru dari liga-liga manapun.
"Dem turunin gue gak!"
Ev terus meronta-ronta di dalam gendongan sembari memukuli tangan Dem.
Tepat di bak besar itu, Dem menjatuhkan tubuh Ev. Pembalasan yang impas. Tubuh Ev juga ikut basah kuyup. Rambut panjang yang di kuncir kuda itu pun nampak kusut.
"Tuh, udah gue turunin," ucap Dem tanpa rasa bersalah sama sekali.
"ARGHHH!" Ev mengepal tangannya, mengambil ember lainnya yang di penuhi dengan busa sabun.
Tak kalah langkah. Di ujung sana Dem mempersiapkan pel kotor. Bukannya segera menyelesaikan tugas, mereka berdua malah semakin menjadi-jadi. Ev melempar isi ember itu ke kepala Dem, membuat rambut Dem di penuhi busa. Seperti orang shampoan namun tidak di bilas. Sedangkan Dem, mencipratkan sisa-sisa air kotor di pel itu ke rok Ev. Membuat rok itu ber--bercak-bercak.
⚠
Akibat ulah ke kanak-kanakan, mereka sekarang dapat undang istimewa dari ruang BK. Dengan baju basah dan kotor itu. Tetesan-tetesan air pun berjatuhan. Belum selesai masalah satu, masalah lain datang.
Ini adalah pengalaman pertama bagi mereka mengunjungi ruang BK.
Guru BK SMA Adiwijaya menatap mereka heran. Beliau menggeleng-geleng kepala serta berdecak melihat kondisi dan kelakuan dua siswanya. Baju yang basah, rambut di penuhi bisa, rok yang kotor, dan rambut yang acak-acakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon & Devil [Complete]
Teen FictionSUPPORT FOR 21K READER AND 2K VOTE PLISS!! Devilla Mocaramel Auryss, seorang introvert dengan banyak rahasia hidup. Sosok dingin tak tersentuh yang hidupnya harus diusik oleh seorang Demondra Amaribra Axcello. Berawal dari kebencian, dan saling bala...
![Demon & Devil [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/176509875-64-k675522.jpg)