Ketemu lagi di one shot😅. Cla sama Destin nih. Gimana? Dari judulnya udah mulai ketebak belum alur ceritanya gimana? Semoga suka ya.
Happy reading!!***
Yang semua orang lihat adalah betapa bahagianya kita. Mereka sama sekali tidak tahu tentang bagaimana sulitnya kita mempertahankan hubungan ini.
~Clarissa Agatha
Aku lelah berpura-pura. Lelah memasang topeng dihadapan semua orang. Ijinkan aku jadi diri sendiri, meski itu akan membuatmu membenciku. Aku harap kamu mau bertahan denganku, dengan sikap dan sifatku. Sebab aku sangat mencintaimu.
~Destin Umbara
---
Pakk.
Tamparan keras meninggalkan bekas merah pipi putih tembam itu. Gadis itu meringis kecil ditempat duduknya, ia hanya mampu mengusap pipinya yang terasa pedas. Sekuat tenaga dia berusaha menahan tangisnya.
Tangis tidak bisa bisa menyelesaikan masalahnya sekarang. Hanya akan menambah keruh. Sebab dia tahu benar kalau cowok dihadapannya ini tidak suka dirinya menangis.
Cowok itu mengangkat dagu Cla perlahan agar gadis yang amat dicintainya itu mau membalas tatapannya. Tatapan tajamnya penuh dengan emosi dan kecemburuan.
Mereka hanya berdua di apartemen ini, tidak ada siapa-siapa.
Cowok itu mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum miring. "Seneng ya, bisa deket sama mantan terus di sekolah."
Sesaat kemudian dia tertawa kencang, Cla sudah terbiasa dengan sifat cowok itu.
"Destin aku gak deket-deket sama Azka kok," terang Cla pelan.
Destin bertepuk tangan dan kembali mendekatkan wajahnya pada Cla.
"Gitu? Kok gue gak percaya ya!" Gue? Kalau sudah panggilan seorang Destin Umbara berubah menjadi 'gue-elo' maka itu artinya dia sangat marah. Sifat gelapnya akan muncul dengan mudah.
"Gue yakin, setiap hari, saat gue gak tahu. Cuih! Lo pasti berduaan kan sama Azka."
Cla tidak terima tuduhan dari pacarnya itu. Memang benar kalau Azka mantan pacarnya. Tapi bukan berarti dia masih menyimpan rasa lama dihatinya. Saat ini hanya Destin lah yang memiliki hatinya.
"Jangan nuduh Destin! Aku sama sekali—"
Pakk.
"HALAH!"
Sebuah tamparan yang lebih keras lagi membuat pipi Cla kebiruan dan sudut bibir atasnya robek. Darah segar mengalir dari bibir dan kedua lubang hidung Cla. Dia mimisan.
Cla menyeka darah itu. Bagaimanapun sikap kasar Destin kepadanya, Cla tidak sanggup jika harus melepas cowok itu. Rasa cinta dan ibanya terlalu besar.
Kalau aku melepaskan kamu, apakah ada orang yang mau menerima kamu lagi, Destin? Batin Cla.
Cla juga tahu beratnya hidup yang dijalani seorang Destin. Satu dari lain alasan kenapa Cla tidak mau meninggalkan Destin dan berusaha keras menutupi sifat pacarnya itu.
Destin masih diam, menatap lamat darah yang keluar dari hidung dan sudut bibir Cla. Matanya sendu, perih, kesal, dan rasa bersalah bercampur jadi satu. Perlahan dia terduduk, tatapannya kosong ke arah lantai. Tangisnya pecah, tangannya dengan kuat merenggut rambut-rambut di kepalanya sendiri. Sesaat kemudian, dia mengambil silet yang ada di kantung bajunya. Dengan silet itu dia menggores-gores tangannya, mengukir nama Cla, lambang hati dan kata maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon & Devil [Complete]
TeenfikceSUPPORT FOR 21K READER AND 2K VOTE PLISS!! Devilla Mocaramel Auryss, seorang introvert dengan banyak rahasia hidup. Sosok dingin tak tersentuh yang hidupnya harus diusik oleh seorang Demondra Amaribra Axcello. Berawal dari kebencian, dan saling bala...