⚠9⚠

629 62 4
                                    

"Kini, alam benar-benar berkonspirasi. Membuat kemustahilan seolah ada pengecualiannya. Sehingga aku dan kamu yang kembali di pertemukan dalam takdir."

-----

"Lala, balikin hape Iva," Iva berjingkit-jingkit, berusaha menggapai ponsel miliknya yang di rampas Lala.

"Gue mau liat dulu Iva, seberapa banyak koleksi foto Karrel di hape lo."

Lala terus mempermainkan Iva. Tanganya terus ia luruskan ke atas. Mengangkat ponsel Iva setinggi yang dia bisa. Lala sangat di untungkan kali ini, tubuhnya lebih tinggi dari Iva. Jadi sangat sulit untuk Iva meraih ponselnya.

Iva dan Lala saling berkejaran keliling kelas, membuat beberapa penghuninya tertawa. Mereka terlihat seperti kartun kucing biru Tom dan tikus kecil cokelat Jerry di televisi. Iva terus menghujani Lala dengan makian.

"Lala, Iva buang juga nih tas Lala," ancam Iva.

Lala memeletkan lidahnya pada Iva. Dia tak gentar sama sekali mengerjai Shusyaliva Feyrant. "Kalo lo buang tas gue, tinggal gue lempar juga hape lo. Impas kan!"

Iva sudah mulai lelah. Napasnya terasa berat dihela. Iva menyangga tangannya pada lutut. Berusaha memperbaiki napasnya yang tak teratur. Dadanya kembang kempis tak karuan.

Begitu melihat kesempatan yang tepat. Dengan cepat Lala mengotak-atik ponsel warna gradasi ungu merah muda itu. Mengisi pin yang memang sudah dia ketahui, untuk membuka kunci ponsel Iva. Membuka sebuah folder yang bertajuk 'Galeri'. Lala mengulirkan layar ponsel itu dan membuka salah satu album foto yang di namai dengan ikon love yang sangat banyak. Mata Lala langsung di suguhkan deretan foto-foto keren Karrel dengan berbagai pose, hasil stalker Iva di segala media sosial milik Karrel dan beberapa tangkapan foto candid.

Lala tertawa kencang saat melihat salat satu foto hasil karya editan Iva. Di sana Iva mengedit dirinya duduk sangat dekat berdua dengan Karrel di salah satu cafe yang cukup terkenal. Gàreniva cafe, yang merupakan cafe milik keluarga Iva.

"Lo ngedit pake aplikasi apa Va?" tanyanya Lala seraya memperlihatkan foto itu pada Cla yang juga penasaran.

Iva menutup wajahnya rapat-rapat dengan kedua telapak tangan. Lala sudah membuatnya sangat malu di depan teman-teman satu kelasnya. Sampai membuat Iva tak berani menampilkan wajahnya. Ev hanya bergeming.

"Tapi bagus sih editan lo! Kapan-kapan editin foto gue sama Destin di bawah plang Hollywood ya," ucap Cla.

Iva menginjak-injak lantai dengan kasar. Itu adalah foto pertama yang Iva berani edit di salah satu aplikasi photoshop. Dan sudah menjadi ejekan Lala dan Iva. Apalagi kalau dia mengeditinya seperti sedang foto prewedding.

"Cup, cup, cup. Perlu gue panggilan babang Karrel gak supaya lo gak ngambek lagi," Lala menenangkan Iva dengan kata-kata yang tetap terkesan mengejek.

"MELLALAVIA LARYSSIA!!" Iva menggerang kesal. "Mau Iva bikin gegar otak ringan sekarang juga?" tanya Iva kemudian.

"Udah ah, mendingan ke kantin yuk!" ajak Cla.

Semua anggota Kadal Comel mengiyakan, termasuk Ev yang ikut-ikut saja.

Geng Kadal Comel tengah berbincang seru sambil menyusuri koridor sekolah menuju ke kantin. Banyak hal yang mereka ceritakan, seperti perkembangan hubungan Cla dengan Destin atau tentang artis-artis luar yang akan konser atau berkunjung ke Indonesia. Api yang tadi berkobar pada Iva sudah mulai padam. Untuk sampai ke kantin sekolah, mereka harus melewati lapangan. Tidak ada jalan pintas lain.

Demon & Devil [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang