Raditya Life Story #1

762 24 0
                                    

Adit hanya diam menatap Zahra yang masih belum menyadari kedatangannya, memang sih, Adit pulang lebih awal sekarang. Biasanya saat Adit pulang, Zahra selalu ada di depan rumah dengan Vanya di gendongannya atau pun di atas stroller. Adit sengaja pulang lebih cepat sekarang, Adit ingin memberikan kejutan pada Zahra.

Zahra sedang duduk di kursi yang biasa di pakai Adit untuk mengerjakan tugasnya. Jika di lihat dari belakang, sepertinya Zahra sedang menulis. Vanya sedang tidur di atas ranjang mereka. Dengan perlahan, Adit mendekat ke arah Zahra, mengintip apa yang sedang Zahra lakukan.

Sampai di belakang Zahra, benar saja, Zahra sedang menulis. Namun Adit tidak mengetahui Zahra menulis tentang apa, itu adalah aksara sunda. Adit menarik bangku yang lain sehingga membuat suara yang membuat Zahra sadar akan kedatangannya. Zahra sempat melirik sebentar ke arah Adit, namun setelahnya Zahra kembali memfokuskan pandangannya ke arah buku dan menulis hal yang lagi-lagi tidak bisa Adit mengerti.

"Nulis apa sih, Za?"

"Diary," jawab Zahra masih dengan menulis.

"Bukannya orang nulis diary biasanya di tutupi ya? Kenapa kamu ngak?"

"Emang Aa ngerti apa yang aku tulis ini?" bukannya menjawab Zahra malah balik bertanya.

Adit di buat terdiam, benar juga apa yang di bilang Zahra. Adit menggeleng pelan.

"Tuh kan, yaudah buat apa aku umpetin. Toh Aa gak akan tahu juga. Kalaupun Aa memang ngerti, aku juga gak akan nutupin hal ini kok."

"Terus kenapa gak pakai bahasa Indonesia aja, kan Aa jadi ngerti." protes Adit. Logikanya, kalau pun Zahra memang tidak keberatan lantas kenapa masih menggunakan aksara Sunda yang jelas-jelas tidak di mengerti oleh Adit.

"Udah kebiasaan, jadi susah mau di rubah juga. Aa boleh baca kok kalau mau," Zahra menyerahkan buku diary milikya pada Adit setelah itu bergegas berdiri, untuk menyiapkan makanan ringan dan teh untuk Adit.

Sementara Adit, menatap bingung pada buku diary yang kini ada di tangannya. Adit membuka lembar pertama diary itu, senyum Adit terbentuk begitu saja, di lembar pertama itu ternyata foto pernikahan Adit dan Zahra tepatnya saat akad nikah. Lembar kedua, masih foto mereka, namun kali ini saat foto post wedding, yang di pasang saat pesta resepsi. Lembar ke tiga sampai ke 10 masih berisi foto, kebersamaan mereka berdua. Adit hanya terus tersenyum melihat hal itu.

Di lembar berikutnya, Adit mulai di buat bingung, hanya satu kata yang bisa Adit mengerti disana '1x bertemu' sisanya, Adit sama sekali tak mengerti.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raditya Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang