Raditya Life Story #20

274 17 0
                                    

Adit, Alfin dan Eka sama-sama sibuk dengan urusannya. Bukan urusannya masing-masing mempersiapkan acara wisudanya di hari ini, melainkan sibuk mengurus keperluan untuk Zafran nanti. Mulai dari air panas untuk menyeduh susu formula, beberapa buah pampers dan baju jaga-jaga jika Zafran akan poop nanti, dan kebutuhan lainnya hingga ke mainan untuk menenangkannya jika Zafran menangis karena merasa asing dengan banyaknya orang.

Kedua orang tua Adit dan juga Fira sedang berkunjung ke rumah keluarga besar Feri. Kakaknya Feri atau paman Adit baru saja meninggal beberapa hari yang lalu. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi, minus Adit. Karena Adit juga masih dalam tahap berkabung atas kepergian Zahra, Adit hanya bisa menitipkan kata maafnya saja. Di tambah dengan acara wisuda yang harus di hadirinya. Nantinya, keluarga Adit mungkin akan menyusul langsung ke tempat wisuda. Itu pun hanya Rina saja.

Mengenai keluarga Eka, mereka sudah datang sejak kemarin, menginap di salah satu hotel di kota ini. Pertama, mereka meminta Eka untuk ikut menginap bersama mereka di hotel, namun Eka menolaknya, tentunya dengan halus. Alasan Eka hanya satu, hari wisuda adalah hari terakhirnya di kota ini, setelah itu Eka akan langsung pergi ke kota asalnya, Pontianak, melanjutkan bisnis keluarganya. Eka ingin menghabiskan waktunya bersama kedua sahabat baiknya selama ini, sekaligus ingin menghabiskan waktu bersama si kecil Zafran yang menggemaskan itu. Walaupun terkadang membuat Eka sedikit kerepotan, tapi ada rasa bahagia tersendiri dalam dirinya. Sementara Alfin, Kakaknya kemungkinan akan datang terlambat, karena kesulitan membuat izin. Itu pun syukur karena bisa datang, sebelumnya tidak di perbolehkan dan baru jam 3 dini hari tadi Kakaknya mengabari kalau dia kan datang dan mungkin akan sangat terlambat karena diizinkan pergi dari sana dari jam 6 pagi. Sedangkan perjalanannya ke mari memerlukan waktu sekitar 3 jam lamanya.

Secara tidak langsung mereka bertiga memilih jalan yang sama. Namun tidak ada keraguan sama sekali dalam diri mereka. Keceriaan Adit mulai kembali lagi, itu efek dari nasihat Eka kemarin plus nasihat Alfin setelah dia pulang ke rumahnya ini. Adit mulai sadar, dia bisa sedih dan apa pun itu seperti yang Eka bilang kemarin, namun Adit harus kuat di depan Zafran. Dan Adit akan melakukan hal itu. Menutupi kesedihannya di depan orang banyak.

Setelah selesai mengemasi perlengkapan Zafran, mereka bertiga pun pergi ke tempat wisuda di laksanakan, menggunakan mobil. Dengan Alfin yang menyertir di sampingnya ada Adit dengan Zafran di gendongannya dan Eka di belakang dengan berbagai perlengkapan Zafran.

Perlu waktu sekitar 30 menit untuk mereka sampai di tempat wisuda. Saat mereka bertiga turun, mereka langsung menjadi pusat perhatian hampir semua orang yang ada di sana. Bukan hanya karena ketampanan dan betapa populernya mereka di kampus dulu tetapi di tambah dengan apa yang tengah mereka bertiga bawa sekarang.

Adit yang menggendong Zafran, Eka di sampingnya dengan mainan yang di tunjukkan pada Zafran dan Alfin di sisi lainnya dengan tas berisi perlengkapan Zafran. Hari wisuda berubah menjadi hari bersama anak bagi mereka bertiga. Tidak hanya bagi Adit, Alfin dan Eka pun bahkan sudah menganggap Zafran seperti putranya sendiri.

Saat sampai di pintu masuk, mereka bertiga sempat di jegat oleh petugas di sana, karena membawa Zafran. Namun setelah bujukan dan rayuan yang di lontarkan oleh mereka bertiga akhirnya pihak petugas di sana pun memperbolehkannya asal menjamin Zafran tidak akan menangis keras saat acara wisuda berlangsung. Mereka bertiga mengangguk secara serentak, toh Zafran bukan termasuk bayi yang suka rewel, Zafran hanya akan menangis jika sudah waktunya dia minum susu. Baik Adit, Alfin maupun Eka sudah sama-sama hafal dengan jamnya. Jadi tidak terlalu dipermasalahkan.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam tempat pelaksanaan wisuda. Lagi-lagi mata orang yang ada di sana mengalihkan perhatiannya pada mereka bertiga. Namun mereka bertiga memilih untuk abai. Mereka bertiga duduk hampir berdampigan di barisan pertama dan ke dua. Alfin ada di barisan pertama sedangkan Eka dan Adit di barisan kedua yang tepatnya di belakang Alfin.

Raditya Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang