Raditya Life Story #24

168 10 3
                                    

Ada yang bilang cinta itu, asal kita melihat orang yang kita cintai bahagia dengan menuruti keinginannya maka kita juga akan bahagia. Pret!

Itu semua palsu! Gak ada orang yang benar-benar rela melepaskan cintanya begitu aja. Udah hakikatnya manusia itu egois. Jadi gak salah kalau dia ingin terus memiliki orang yang dicintainya.

Jika Adit boleh bilang, orang yang berani mengikhlaskan orang yang dicintainya demi orang lain itu adalah orang yang bodoh. Berjalan ke arah kematian yang merenggutnya secara perlahan.

Cinta itu sangat hebat, dia bisa membuatmu terbang ke angkasa hingga berpikir kau bisa hidup selamanya, namun saat waktunya tiba, cinta juga bisa membuatmu tak bernyawa.

Daripada merelakan, lebih baik melupakan. Jika masih tidak bisa, tetap berjuang.

Cinta memang benar-benar gila, banyak orang menjadi budaknya secara sukarela. Di iming-imingi dengan kebahagiaan yang menanti di pintu rasa. Namun yang tak kau tau, sebelum sampai ke sana, bersiaplah untuk bertarung dengan duka yang tiada habisnya. Banyak orang yang mati di jalan yang penuh dengan duka. Namun tak ayal, ada orang juga yang sampai pada pintu yang penuh dengan suka. Tapi perjalanan cinta tak hanya sampai situ saja. Banyak pintu lain yang akan menyapa. Sebanyak itu pula duka yang akan selalu bersama. Hingga akhirnya tiba, orang yang kau cinta atau dirimu sendiri telah tiada. Setelah itu, yang tersisa hanya mati rasa.

Hm ... mungkin Adit berada di titik itu sekarang, rasanya benar benar sudah mati. Pergi bersama Zahra ke lain dimensi yang memiliki banyak arti. Raganya kini hanya hidup sebagai sebuah prasasti.

Terhitung, sudah 1 bulan semenjak Alfin memberitahukan keinginan Zahra padanya, mengenai Zahra yang memintanya untuk memberikan Zafran ibu yang baru. Sudah jelas Adit menolaknya, Adit pernah bilang, dia akan menolak keras hal itu. Selama satu bulan itu pula, Alfin dan Panca tidak henti-hentinya membujuk Adit namun jawaban Adit masih sama, tidak.

Adit sudah membaca banyak surat yang Zahra titipkan pada Alfin. Inti suratnya sama, semuanya berisi mengenai alasan Zahra meminta hal itu. Namun Adit benar-benar tidak ingin. Dia masih kuat dengan pendiriannya. Kasih sayang seorang ibu bisa di dapat di mana saja. Bundanya, Fira dan keluarganya yang lain.

Tadi, baru saja Alfin dan Panca kembalu memberikannya sebuah surat. Mereka selalu memberikan surat setiap hari, beberapa hari yang lalu berisi memory card yang isinya berbagai vidio Zahra yang memintanya dan vidio Zahra dan Panca sebleum terakhir kali Zahra menghembuskan nafas terakhirnya di dunia ini. Namun Adit tidak terpengaruh. Adit yakin, surat terakhir Zahra kali ini pun tidak akan mampu membuatnya merubah keputusannya. Di surat pertama, Zahra bilang jika memang Adit tidak setuju setelah surat terakhirnya selesai, maka Zahra tidak akan memaksanya lagi.

Adit membuka surat itu. Terdapat 3 lembar kertas di dalamnya.

Ternyata A Adit masih belum menyerah juga ya ... tapi seperti yang A Adit pernah bilang, aku gak akan menyerah begitu saja. Mungkin ini memang surat terakhirku untuk meyakinkan A Adit, sesuai dengan perjanjian kita.

Aku tahu, A Adit menolak permintaanku ini karena A Adit benar-benar sangat mencintaiku sampai-sampai tak ingin membagi atau menggeser namaku di hati A Adit. Jujur, aku sangat senang dengan hal itu. Salah satu hal yang paling terbaik dalam hidupku, dicintai sebesar ini oleh orang yang kucintai. Aku sangat beruntung, dan semua wanita pasti ingin seperti aku. Dicintai dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Aku tidak akan terlalu membujuk Aa buat terima hal ini lagi seperti surat-suratku sebelumnya. Keinginan terbesarku kali ini, aku hanya ingin Aa hidup kembali. Aku tahu sifat Aa, walaupun kita baru hidup bersama selama 2 tahun lebih. Aa jangan dingin-dingin sama orang, tetap hangat seperti yang Aa lakukan padaku. Munculkan lagi sisi peduli Aa, dan jaga janji Aa. Kalau aku boleh minta, Aa jangan terlalu banyak bernjanji. Janji itu berat A ... se perih apapun itu, kalau sudah berjanji lebih baik Aa tepatin hal itu.

Raditya Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang