Perfect Tears [END]

01. Perfect Tears

Malam yang sangat menegangkan ya, disini ada Mina dan Jimin beserta kakek dan kedua orang tua mereka masing-masing. Di atas meja makan ini mereka sedang membahaskan tentang masa depan anak cucu mereka yaitu Mina dan Jimin.

Kakek Mina dan Jimin merupakan partner kerja selama bertahun- tahun, mereka memutuskan untuk menjodohkan cucu mereka berdua dikarena kan sudah lama saling mengenal dan percaya dimana masing- masing dari mereka hanya memiliki cucu satu- satunya didalam keluarga mereka masing- masing.

Kakek Mina sangat mengenal baik bagaimana Kakek Jimin, ia merasa akan sangat rugi jika ia tidak bergerak cepat. Ia percaya Jimin akan sebaik Kakeknya, dan ia berharap Jimin dapat menjaga cucu kesayangan satu- satu nya ini.

Bisa terlihat dari Jimin yang hanya diam dan menurut apa yang diminta keluarganya sekalipun itu masalah masa depannya, ini masalah menikah, bukankah normal jika Jimin yang saat ini berada di puncak nya menolak tentang pernikahan ini?

Bagaimana dengan karir musiknya dan apalagi sejuta umat fansnya, bagaimana?

Ya, Jimin memang dikenal merupakan anak yang baik apalagi masalah keluarga, jadi sebenarnya Kakek Mina juga tak heran kenapa Jimin tidak menolak, sungguh sifat Jimin ini menambahkan kepercayaan Kakek Mina terhadapnya untuk cucunya.

"Jadi bagaimana Jimin, apa kau tak keberatan dengan pernikahan ini?" Tanya Ayah Jimin. Jimin hanya menggeleng kecil diikuti dengan senyuman manisnya bertanda ia tak masalah dengan keputusan keluarganya.

"Haa baiklah kalau begitu, besok kita adakan wedding partynya secara tertutup" Tambah Kakek Mina.

'Oh tuhan aku tak percaya ini, aku akan menikahi bias ku sendiri ahh' batin Mina.

Mina sangat bahagia, bagaimana tidak, ia akan menjadi istri biasnya sendiri. Selama ini Mina sangat mengidolakan Jimin BTS sejak debut. Ia mengkagumi semua yang ada pada diri Jimin.

Mimpi apa dia bisa jadi pengantin wanita biasnya sendiri yang biasa dia panggil suami sebagai candaan bersama temannya menjadi suami sesungguhnya didunia nyata. Sebenarnya dibalik kebahagian Mina yang paling berperan besar disini adalah Kakeknya, kakeknya tau jika cucunya ini sangat mencintai idola nya, Mina selalu bercerita kek kakeknya kelebihan Jimin, apapun yang kegiatan Jimin di televisi yang mengesankan baginya, selalu ia ceritakan ke kakeknya hingga kakeknya penasaran dan mencari tau siapa Jimin ini sampai bisa membuat cucu cantiknya ini selalu ceria, bahagia, dan tersenyum riang.

Setelah mencari tahu ia mendapatkan bahwa Jimin adalah cucu temannya sendiri di dunia karir. Ditambah ia tahu benar bagaimana baiknya keluarga temannya ini, menjadi plus baginya untuk memantapkan hati menjodohkan cucunya bersama Jimin yang merupakan suami impian yang di wujudkan menjadi nyata oleh sang kakek.

"Hm jadi mina, agensi mana yang akan kau masuki? Bukankah kau berniat akan menjadi idol juga seperti suamimu? Tanya ayah Jimin.

"Hm mengenai itu..." Belum selesai Mina bicara kakek Jimin memotong pembicaraan dengan memberi saran.

"Bagaimana dengan Bighit? Jadi kau bisa dekat suamimu nantinya" Saran kakek Jimin.

Mina memang berniat masuk ke agensi yang sama dengan Jimin, ia sudah mengirim berkas dan bahkan lulus audisi sehingga dengan artian Mina saat ini sebenarnya berstatus trainer Bighit. Belum juga menyampaikan tentang ini ke keluarga, di sudut pandang lain Mina melihat Jimin yang sedang makan tiba- tiba menaruh alat makannya ke masing- masing sisi piring sambil menghembuskan nafas yang sangat kuat, menunduk sekejap dan menatap tajam kearah mata Mina seakan pandangannya saat ini ingin mencekik Mina, biasanya tatapan yang seperti ini akan membuat para fans seperti Mina berteriak girang karena di tatap langsung oleh bias, tapi ini beda tatapan ini membuat Mina sangat takut hingga membungkam niatnya untuk bercerita, Mina langsung tertunduk diam tanpa merespon.
Dalam hatinya bertanya ada apa dengan tatapan Jimin tadi seolah- olah menyuruhnya untuk diam secara tidak langsung, apa ia keberatan jika satu agensi bersama Mina, tapi kenapa?