08. Perfect Tears

1.1K 83 0
                                    

Bip bip bip... ti liliit

Ceklek

Jimin memasuki apart nya.

Kenapa Jimin pulang kerumah?

Flashback on

Ring...ring...ring...

Ibu Mertua
Calling...

Jimin meanggakat telepon dari ibu mertuanya alias mama nya mina.

Jimin
Iya, halo ibu?

Ibu mertua
Oh sayangku, bagaimana kabarmu?

Jimin
Baik bu, bagaimana dengan ibu, maaf sudah lama tidak menghubungi anda

Ibu mertua
Ah tidak masalah sayang, aku mengerti kok kau pasti sibuk bukan seperti anak itu, sudah lah pengangguran tapi tak bisa di hubungi sejak kemaren kemana dia?

Jimin
Mina ada dirumah bu, tapi apa tadi maksud ibu? Tidak bisa dihubungi?

Ibu mertua
Iya sayang, aku menghubungi nya sedari kemaren tapi tidak ada jawaban dan malah tidak aktif. Aku fikir dia mungkin menghindar dariku karena aku selalu menuntut nya agar tak hanya bermalasan di apart mu, terakhir aku mengunjungi nya, kau tau apa yg terjadi pada apartement mu?

Jimin
Apartement kami bu...

Ibu mertua
Ah iya, apartement kalian seperti kapal pecah, aduh aku sudah tak tahan dengan nya ia masih seperti anak gadis, aku saran kan kau tinggal saja di dorm mu tak usah pulang, jika tak mau kepala mu sakit

-

Begitulah percakapan antara menantu dan mertua yg sedang membicarakan istrinya.

Jimin hanya geleng geleng kepala dengan semua aduan ibu mertuanya tentang mina, bukankah biasa nya yg mengadu kejelekan istri adalah ibu dari suami?

Ini lain, ibu istrinya sendiri yg mengeluh sehingga menjadinya berasa seperti anak nya sendiri melainkan menantu.

Flashback off

-

Saat memasuki apart, Jimin menyusuri setiap ruangan dalam apart tsb.

Tapi tak di dapatinya istrinya dimana mana, dimana anak itu pikirnya.

Jimin pun mengambil hp nya untuk menelpon Mina.

Setelah menscroll hp, Jimin menepuk jidat nya.

"Ya ampun aku lupa, aku kan tak ada nomor anak itu" Jimin pun duduk di sofa dan menghidupkan tv.

Grekkk...

Dirasanya perutnya lapar, ia beranjak dari sofa dan menuju dapur.

Saat ingin mengambil bahan makanan, didepan kulkas terlihat note kecil.

Jimin mencabut dan membacanya.

"Aku mengikuti acara survival dari JYP, jadi kemungkinan selama 3 bulan kedepan aku tidak ada dirumah ini, maaf tidak bisa bicara langsung"

"Ah pantas saja si bodoh itu tidak ada di rumah, dan tidak bisa di hubungi, pasti ia telah dilarang menggunakan hp, jika begitu apa aku harus kesana langsung saja ya? Demi ibu"

Jimin mengendikkan kedua bahunya dan lanjut melakukan aktifitas masaknya.

-

Setelah menyelesaikan makannya, Jimin langsung mencuci piring bekasnya sekaligus membersihkan dapur.

Perfect Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang