23. Perfect Tears | Jealous V

1K 73 19
                                    

Welcome back Mina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome back Mina . . .
Auh, senengnya😘

____________________________________________

"Aku tak peduli jika kau tak menerima minumanku, tapi ingat! Jangan pernah terima minuman dari orang asing atau siapapun itu! Ingat!" Jimin menunjuk- nunjuk kearah wajah Mina dengan jarinya.

"Dan satu lagi, jangan pernah biarkan siapapun menyentuhmu!" Jimin dengan suara tegasnya tak pernah didengar Mina sebelumnya, ia, bahkan tak tau jika Jimin memiliki suara seberat ini.

"Apa maksudmu, jangan menunjuk- nunjuk ku dengan jarimu, tidak sopan!" Mina tidak suka saat Jimin menunjuk- nunjuk dirinya dengan jari telunjuk Jimin.

"Kau lebih fokus dengan kesalahanku dari pada lelaki yang melecehkanmu!" Geram Jimin, kesal melihat Mina yang menyalahkan dirinya, padahal ia telah menyelamatkan istrinya dari lelaki yang kurang hajar.

"Siapa yang melecehkanku?!" Mina tak kalah menatap tajam Jimin. Menanggap Jimin hanya beralasan tak mendasar.

"Kau memang polos, lugu atau bodoh? Yang mana satu? Kau tak sadar jika lelaki itu ingin menyentuhmu huh?" Jimin mendekati Mina, mendorong Mina tanpa bersentuhan tapi berhasil membuat Mina yang tadinya berdiri kini terduduk dibangku.

Jimin makin merapatkan jarak antara keduanya dengan kedua telapak tangannya yang disandarkan kedinding dibelakang Mina, mengunci Mina secara tidak langsung dan menundukkan kepalanya agar sejajar dengan wajah Mina.

"Apa yang kau lakukan, kau lah yang melecehkanku sekarang!!" Bentak Mina dengan mata tertutup, tak sanggup bertatapan dengan Jimin, walau tau Jimin saat ini sedang marah tapi bukannya takut, Mina malah kagum dengan tidakan Jimin padanya, sumpah malah keren sekali di matanya. Ia tak ingin memuji Jimin, makanya ia lebih memilih menutup matanya.

"Aku bahkan tak menyentuhmu, apa maksudmu" Jimin heran, alis matanya menukik, siapa yang disebutnya ini melecehkan, Jimin kan suami nya.

"Dia juga tak menyentuhku!" Bela Mina masih dengan mata terpejam.

Siapapun tolong we, sadarkan mereka, kok berantem di sini ya, untung saja gak ada siapa- siapa.

"Tapi Ingin!!!!" Bentak Jimin, kali ini berhasil membuat tubuh Mina bergetar tak ada lagi candaan, Mina sekarang takut dengan Jimin yang ini.

Tadinya, ia ngomong asal karena hanya ingin melihat bagaimana reaksi Jimin. Dan ternyata semakin diluar dugaan dan malah membuat glandula lakrimalis nya memproduksi air mata.

Jimin sadar jika Mina sudah menangis walaupun posisinya Mina menunduk jadi ia tak dapat melihat apakah Mina benar- benar nangis atau tidak, yang jelas punggung anak itu naik turun seperti orang yang tengah menangis.

Tapi ia tak boleh lemah melihat Mina menangis, begitu juga Mina. Mina juga tak boleh lemah begitulah batin Jimin. Maka ia harus melanjutkan kata- katanya agar Mina mengerti.

Perfect Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang