Flashback
H-1 Pernikahan Mina - Jimin.
"Apa kau yakin nak? Apa perlu ibu kasih tau kakekmu agar membatalkan pernikahan ini?" Ibu Jimin.
Jimin hanya tersenyum mendengar penuturan sang ibu. Lalu ia meraih tangan manis ibunya dan mengelus- elus punggung tangan sang ibu untuk memberi ketenangan.
"Jangan memaksakan dirimu nak, jika kau tak mencintainya katakan pada ibu, ibu akan membicarakannya baik- baik dengan kakek" Ibu Jimin.
Ibunya sangat khawatir dan ia mengerti itu.
Ibunya merasa bersalah karena telah menjodohkan anak nya dengan orang yang anak nya bahkan tak kenal siapa wanita itu apalagi untuk cinta, tapi apa daya, ia memiliki anak yang sangat patuh dan sayang keluarga.Cucu demi sang kakek, kakek demi teman.
Ibu Jimin tak suka dengan opsi ini sebenarnya, yang ia inginkan adalah putra semata wayangnya itu dapat menikah dengan wanita yang ia cintai.
🐧🐧🐧
Mina pov
Aku membuka kedua mataku, aku tersadar karena berusaha untuk bernapas, dadaku rasanya sesak sekali, pantas saja ternyata Jimin memelukku terlalu erat seperti bantal guling.
Aku melonggarkan sedikit pelukannya tapi gak ku lepas ya ini.
Sayang oi
Kesempatan saat diberi kesempatan
Manfaatin
Tapi ini sumpah sesek, makanya agak dibetulin posisinya.
Wajah ku menghadap dadanya yang tegas itu, aku penasaran sama wajah bantal Jimin, walaupun sering lihat di tv tapi kan ini real, so jadi aku mendongakkan kepala agar dapat jelas melihat wajahnya ya ampun sini yok cubit pipiku rasanya kek mimpi, ini bukan lihat wajah manusia melainkan malaikat.
Kelopak matanya dengan bulu mata yang lentik tengah menyembunyikan bola kristal yang indah itu didalam sana.
Hidung mangirnya sangat manis, memiliki tulang yang membuat pemiliknya agak mancung tapi tak berlebihan.
Bibir plum nya berwarna merah jambu sangat seksi dan menggoda, pasti rasanya sangat manis seperti buah manggis.
Lalu pipi tembemnya seperti mochi dengan rona merah yang alami layaknya buah peach.
Mo gigit
Ah gemes
Kadang mikir ada apa dengan tubuh lelaki ini?
Badannya kurus tapi pipinya tembem
Wajah nya bebelac tapi bodynya L-Men
Ada ketinggalan, rambutnya yang biasa dikibas kebelakang olehnya kini tidak memamerkan jidatnya karena poni nya turun dan aku sangat suka jika poninya turun.
Ingin rasanya ku usap- usap malaikat didepanku ini tapi aku masih mau selamat.
Baru saja tadi malam rasanya Jimin bisa di ajak goyang, masa aku mau bikin dia balik lagi jadi dingin,no. . . cape sama Jimin yang itu.
Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan yang sudah menciptakan makhluk semanis Jimin.
Dan maunya sih saat ini juga ngunjungin Ibu nya Jimin mau bilang terimakasih banyak telah melahirkan sosok Jimin
Aku bangkit dari kasur dan duduk di tepi ranjang lalu melihat sekeliling kamar.
'Kamar sialan ini' batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Tears [END]
FanfictionTAMAT- 34 Chapter Jimin have a secret- wife. [ 20 Oktober 2019]