Special Chapter

1.7K 105 22
                                    

Cup

Cup

Cup

Jimin mengecup- ngecup pipi, mata, hidung dan dagu Mina bergantian hingga si cantik yang masih terlelap tidurnya terganggu "ehm, oppa, hentikan"

"Irreona imut, aku lapar~" rengek Jimin.

"Iya sebentar, aku masih ngantuk" Mina menarik selimut hingga menutup kepalanya.

"Iih, imut, ayolah, apa kau mau kumakan disini?" Ancam Jimin dan Mina langsung beranjak dari kasurnya "kau tega sekali oppa" lenguh Mina, bibirnya melengkung kebawah.

"Aku rindu sekali masakanmu imut~" Jimin mengikuti Mina dari belakang menuju dapur.

"Kau mau apa oppa?" Tanya Mina saat membuka kulkas, Jimin duduk dikursi meja makan "apa saja, yang kau masak selalu enak"

"ehm. Spagetti bagaimana?" Tawar Mina dan Jimin meangguk kuat "yaaaaaa"

Saat Mina akan mulai memasak dengan menyiapkan beberapa alat seperti spatula Jimin mendekatinya lalu mengambil karet dan mengikat rambut Mina, Mina sontak kaget "Rambutmu ntar jadi bahan spagetti juga"ejek Jimin.

"Ih oppa"

"Hehe, miahn cup cepat ya, aku lapar sekali" Jimin setelah mengecup pipi Mina "Iya oppa"

Setelah menunggu beberapa menit, Mina selesai memasak dan menghidangkan sepiring spagetti untuk Jimin "kok cuma satu? Kamu?"

"Aku belum lapar, oppa makanlah- tadi kau bilang lapar" Mina menyuruh Jimin makan dahlu dengan tangannya.

"Hem. Masa makan sendiri?" Jimin cemberut lalu menarik Mina hingga duduk dipangkuannya "kau juga makan ya, biar gemuk, biar tambah imut, aku suka, suka Mina, suka sekali"

"Oppa~ kau tau kan, aku tidak boleh gemukkk"

"Makan sikit aja kalau begitu, aku tak suka makan sendiri" pujuk Jimin bibirnya mengerucut. "Baiklah, tapi, suap"

"Dengan senang hati"

Jimin dan Mina makan bersama masih dengan posisi Mina berada dipangkuan Jimin, dan Jimin menyuapinya terus- menerus "udah oppa, aku sudah menghabiskan berapa banyak"

"Satu_satu suap lagi, aaahh"

"Ini terakhir ya__" Mina menunjuk kearah garpu yang ada ditangan Jimin "Iya imut"

Setelah selesai makan, Mina membereskan meja makan dan dapur lalu mencuci piring "biar aku saja" Jimin mengambil alih posisi didepan keran pencucian.

"Tidak oppa, kau selalu mengerjakan ini" Mina mendorong Jimin.

"Kau sudah capai memasak untukku, jadi biarkan aku mencuci piringku sendiri" Jimin tak mau kalah.

"Pergilah nonton sana, biar aku saja" Mina.

Jimin geram lalu meletakkan tangannya di pinggang Mina, meanggkat tubuh Mina hingga menduduki Meja dapur "Akkkhh oppa apa yang kau lakukan?" Teriak Mina kaget karena ulah Jimin.

"Kok, aku tiba- tiba lapar lagi ya?" Kata Jimin menggoda.

"Oppaaaa

"Jangan memanggilku seperti itu, aku jadi gemas sekali Mina" Jimin menunduk sebentar lalu kembali menatap Mina dan tanpa aba- aba, Jimin mencium bibir Mina.

Menahan pinggang ramping Mina, mengigit bibir bawah Mina agar dapat memberikan akses ciuman yang makin mendalam.

Jimin mendorong lidahnya masuk saat bibir Mina terbuka, mengabsen semua yang ada didalam mulut Mina. Jimin menjauhkan dirinya dan melihat wajah Mina yang sudah memerah "kau__kau cantik sekali imut" pujinya.

Mina masih terengah- engah karena ciuman Jimin tadi "aku cantik atau imut?" Godanya.

"DUA - DUANYA!"

Jimin kembali melumat bibir Mina semakin ganas, Mina mengimbangi aksi Jimin. Karena mendapatkan balasan, Jimin menenggerkan kedua kaki Mina agar melingkar di pingganya.

Menggendong Mina dan membawa Mina kedalam kamar "Mina___mari panaskan kembali ranjang kita"

Mina tertawa kecil lalu_ "mari" cicitnya.

Yash!

Jimin menendang pintu kamarnnya dan masuk kedalam lalu meletakkan tubuh Mina secara perlahan dikasur-

-

Jimin dan Mina menghabiskan pagi mereka dengan kehangatan penuh cinta. Kini mereka berpelukan dengan saling menghadap.

Jimin tak ada hentinya mengecup bibir, pipi, hidung dan kelopak mata Mina berkali- kali.

"Aku sayang padamu imut__sayang_sekali" ucapnya diakhir kecupan.

Mina tersenyum Jimin setiap hari begini, tak berhenti mengatakan sayang, cinta atau memujinya, Mina makin menyanyangi dan mencintai Jimin.

"Aku juga, aku sayang_ Jimin oppa" jawabnya.

"Aku cinta_Mina" kata Jimin lagi.

"Aku juga cinta Jimin oppa" Mina tak pernah bosan mendengarnya.

"Imut, imutku, sayang imut, cinta imut, imut cup" Jimin mengecup pipi Mina.

Mina terkekeh Jiminlah yang imut sekarang ini baginya "Oppa, makasih, aku bahagia sekali"

"Aku jauh_ lebih bahagia, ahhh kenapa kau imut sekali"

Cup

Cup

Cup

"Saranghae Park Mina"

"Saranghae Park Jimin"

______________________________________________

Hallo boss!

Terimakasih banyak atas segalanya baik vote dan comment semangatnya.

Sangat membantu.

"Perfect Tears" sudah tamat, tapi, tenang saja, kelanjutan ceritanya masih panjang, mereka belum official, belum uwu uwu

Makasi ya udah mau setia menunggu cerita ini sampai tamat dan sampai jumpa di

"Perfect Tears Book II - No Tears Anymore"

Gumawo😘 Saranghae💕

Perfect Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang